ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Warga Gampong Limpok, Darussalam yang belakangan diketahui bernama Sulaiman ditemukan meninggal dunia di Krueng Lamnyong pagi tadi, Rabu (27/11/2019).
Jenazah korban dievakuasi oleh PMI Banda Aceh dibantu Kapolsek Syiah Kuala AKP Edi Saputra dan Wakapolsek Ipda Rimson Malau untuk dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, melalui Kapolsek Syiah Kuala, AKP Edi Saputra mengatakan, jenazah Sulaiman mulanya ditemukan oleh Sulaiman, satpam di Unsyiah yang hendak membasi ilalang di kebunnya di kawasan bantaran Krueng Lamnyong sekitar pukul 07.30 WIB.
“Saat itu ia melihat ke arah sungai apakah ada ikan atau tidak. Namun yang ditemukannya lain, yaitu sesosok mayat yang awal mula diduga tumpukan sampah,” ujar Edi.
Setelah diperhatikan benda tersebut ternyata jasad seorang laki-laki yang menggunakan baju kaus mengapung di permukaan sungai. Sulaiman lantas menghubungi rekannya bernama Radja, memberitahukan adanya sesosok mayat di sungai dan diteruskan sebagai laporan kepada Polsek Syiah Kuala.
“Sesampai personel ke TKP, langsung dipasang garis pembatas atau police line, agar TKP aman dan diperkirakan barang bukti lainnya tidak rusak ataupun hilang,” tambah Edi.
Sementara itu, tim INAFIS (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) atau Identifikasi TKP (Tempat Kejadian Perkara) Polresta Banda Aceh langsung melakukan olah TKP, dan ditemukan di badan korban berupa tali kail pancing beserta umpannya. Diduga korban tenggelam akibat kelelahan saat memancing. Korban menggunakan baju kaos putih bertuliskan Manchaster United dan celana pendek warna abu-abu.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh oleh petugas PMI Banda Aceh, Kapolsek bersama personel melakukan koordinasi dengan pihak Inafis Polda Aceh untuk mendeteksi identitas korban, melalui alat bernama MAMBIS atau Mobile Automatic Multi Biometric Identification System untuk mendeteksi identitas korban melalui sidik jari.
Hasilnya diketahui korban bernama Sulaiman, bertempat lahir di Beurabung, dan beralamat di Desa Limpok, Aceh Besar.
Jenazah saat ini telah diambil oleh anak kandung korban bernama Mardiana, untuk disemayamkan di rumah duka serta difardhukifayahkan sesuai dengan agama Islam.
“Pihak keluarga telah menjemput jenazah di kamar pemulasaran jenazah RSU ZA Banda Aceh dan diserahterimakan, dan pihak keluarga tidak ingin jenazah diautopsi maupun visum dengan menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi dan visum,” pungkas Edi.[]
Editor : Ihan Nurdin