• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Belajar Tsunami di Deburan Ombak Pasie Jantang (1)

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 10/12/2019 - 10:24 WIB
di Gempa & Tsunami Aceh, LIPUTAN KHUSUS
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Laporan Murizal Hamzah

“Mayat hidup, mayat hidup, mayat hidup,” teriak Arif mengisahkan pengalamannya 15 tahun lalu. Nestapa berbekas itu tidak bisa dilupakan. Dia menguraikan secara ringkas dalam testimoni mengenang gempa bumi yang disusul tsunami. Arif kehilangan istri setelah smong menyerbu rumahnya di kawasan Kahju – yang berada di bibir pantai Samudera Hindia – dan terlempar ke kawasan Kampus Darussalam, Banda Aceh sekitar sejauh 3 kilometer.

“Baju saya terlepas dari badan. Warga memandikan saya yang menduga saya sudah meninggal dunia dan dimasukan ke kantong jenazah. Padahal saya pingsan. Begitu siuman, saya bangun dari kantong jenazah dan warga berteriak mayat hidup,” kenang didampingi istri dan 2 anaknya pada Sabtu (7/12/2019) malam di kawasan Pantai Pasie Jantang, Lhoong Aceh Besar. Seribu peserta ibu rumah tangga, pekerja sosial, pelajar, dan prajurit TNI, personel Polri, pemuda Muhammadiyah, pemuda NU, Pramuka dan lain-lain. Di bawah tenda berukuran raksasa, mereka sangat tekun mengikuti ruang kelas yang diisi oleh pemateri dari BNPB dan instansi pendukung, seperti BMKG, Arsip Nasional, dan lain-lain. para peserta Keluarga Tangguh Bencana (Katana) berasal dari seluruh Indonesia dan 23 kabupaten/kota di Aceh.

aceHTrend.com
Peh rapai (pemukulan rapai) oleh Doni dkk sebagai tanda dimulainya Program Katana di Indonesia yang dimulai dari Aceh pada Minggu (8/12/2019) di Desa Pasie Jantang Aceh Besar. Foto: Murizal Hamzah.

Arif adalah salah satu contoh yang ditampilkan ke pentas yang tidak paham tentang tsunami. Setelah Arif berbicara, keluarga Arif itu turun panggung. Secepatnya Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo yang duduk beralas terpal oranye menyalami mereka. Dalam remang-remang sinar bulat Arif masih menyimpan duka mendalam. Doni menepuk bahunya memberikan semangat. Jika dulu Arif adalah penyintas/korban tsunami, kini dia pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). Pernah dikirim ke gempa di Padang selama 1 bulan.

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

Politik Bendera dan Parlok Bangsamoro di Filipina

20/01/2021 - 07:19 WIB
KIP Aceh menetapkan tahapan Pilkada 2022. Keputusan tersebut dibuat pada Selasa (19/1/2021) di Banda Aceh.

KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

19/01/2021 - 22:08 WIB
Bendera Pemerintah Otonomi Bangsamoro. Foto?ist.

Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

19/01/2021 - 16:03 WIB
Usman Lamreung

Diduga Langgar Aturan, Polisi Diminta Usut Proses Hibah APBA untuk 100 Organisasi

19/01/2021 - 12:04 WIB

Jika Arif mewakili mayoritas warga Aceh yang tidak paham perihal tsunami, sebaliknya seorang dosen di Unsyiah yang bernama Muhammad Irham, S.Si,M.Si., paham jika terjadi gempa besar seperti yang dialaminya, berpeluang terjadi tsunami. keluarga itu meminta warga sekitarnya untuk menjauh dari pantai. hasilnya, mereka selamat dari kejaran lumpur tsunami. bahkan sebelum tsunami 2004, sang dosen itu memberi mata kuliah perihal gempa dan tsunami.

“Melalui program Katana, diharapkan setiap keluarga paham apa itu tsunami dan menghadapinya,” jelas Doni yang kemudian meluncurkan program Katana pada Ahad, (8/12/2019) pagi.

Tidak bisa dibantah lagi, kata tsunami pada Desember 2004 tidak dikenal di Aceh secara umum. Warga menyebut “ie laot diek” alias air laut sudah naik. Bahkan perwira Doni yang kala itu berdinas di Lhokseumawe tidak tahu kata tsunami. Adiknya yang berada di Jepang menghubungi mantan Komandan Kopassus itu untu berhati-hati jika gempa besar akan disusul oleh tsunami. Apa itu tsunami? adiknya menjelaskan perihal tsunami dan sebagainya.

“Jika rakyat Aceh tahu tentang tsunami, maka korbannya tidak akan banyak,” jelasnya, Doni sedih.

Sang jenderal yang menghabiskan masa kecil sekitar 10 tahun di Aceh Barat, Peuniti Banda Aceh dan Lhokseumawe menuturkan korban sebanyak ini karena ketidaktahuan masyarakat bahaya tsunami pasca gempa besar serta jalan-jalan pagi ke pantai pada Minggu pagi yang menjadi tradisi sebagian besar warga Aceh. Doni menerangkan setelah patahan lempeng dasar laut dengan pusat gempa di sekitar Calang Aceh Jaya, terjadi gempa dahsyat. Air laut menyusut cepat, ikan pun terpapar di pantai yang menarik warga untuk memunggut ikan. Warga kalah cepat melawan gerak cepat tsunami yang mencapai 700 km per jam atau setara kecepatan rata-rata pesawat terbang 700 km per jam.

aceHTrend.com
Ancaman Gempa di Aceh: Indonesia khususnya Aceh berada dalam kawasan ancaman gempa yang berpusat di lautan Samudera Hindia dan daratan Bukit Barisan. Slide ini diperlihatkan kepada peserta Katana di Desa Pasie Jantang, Aceh Besar. Foto: Murizal Hamzah.

“Mengenang 15 tahun tsunami itu, BNPB mengagas program prioritas yang dinamakan Katana mengenang dan mendoakan para korban. Di Desa Pasie Jantang, dari 1.000 warga, yang tersisa sekitar 300 warga karena tidak berada di gampong. Bukit kerang setinggi di atas 10 meter dilewati oleh tsunami,” pungkas Doni yang selama 2 malam tidur beratap tenda biru diiringi deburan ombak pantai Pasie Jantang yang berhadapan dengan Samudra Hindia. Biasanya tamu tidur di hotel berbintang 5, kali ini tidur di lapangan hijau beratap seribu bintang.

*)Murizal Hamzah, wartawan dan salah satu penulis buku Smong Purba, Jejak Bencana Aceh.

Tag: #catatanMH#Headline#pasiejantang#program Katana
Share113TweetPinKirim
Sebelumnya

Yuk, ke Expo Panwaslih Aceh di Lapangan Tugu Darussalam

Selanjutnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pascakebakaran Ponpes Pasantren Darussalam Aceh Selatan

BACAAN LAINNYA

Nurhayani mendampingi anak-anaknya belajar di rumah @aceHTrend/Ihan Nurdin
LIPUTAN KHUSUS

Perempuan di Tengah Pandemi, Berjibaku dengan Beban yang Menumpuk

Jumat, 06/11/2020 - 17:45 WIB
Papan peringatan tsunami di Kecamatan Syiah Kuala, di dekat komplek makam ulama besar Aceh Syiah Kuala. [Hendra Syahputra/aceHTrend]
Gempa & Tsunami Aceh

Jangan Lupakan Bencana

Selasa, 18/02/2020 - 18:15 WIB
ist
Gempa & Tsunami Aceh

Pemutaran Film “The Man from the Sea” Warnai Refleksi Peringatan Tsunami Aceh di Bandung

Sabtu, 28/12/2019 - 10:00 WIB
Muslahuddin Daud @kompas
Gempa & Tsunami Aceh

Catatan Muslahuddin Daud Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh

Jumat, 27/12/2019 - 12:12 WIB
aceHTrend.com
Gempa & Tsunami Aceh

[Galeri]: Isak Tangis Peziarah di Kuburan Massal Tsunami Ulee Lheue

Jumat, 27/12/2019 - 11:30 WIB
@aceHTrend/Taufik Ar-Rifai
Gempa & Tsunami Aceh

Kilas Balik Tsunami Melalui Pameran Foto PFI Aceh

Kamis, 26/12/2019 - 20:05 WIB
@aceHTrend/Sudirman Z
Daerah

Warga Aceh Barat Berzikir di Kuburan Massal Tsunami

Kamis, 26/12/2019 - 20:00 WIB
Masjid Baiturrahim Ulee Lheue yang berada di pesisir Banda Aceh merupakan salah satu masjid yang selamat dari guncangan gempa dan terjangan tsunami pada 26 Desember 2019 @aceHTrend/Hendra Keumala
Gempa & Tsunami Aceh

Memaksimalkan Fungsi Masjid sebagai Escape Building

Kamis, 26/12/2019 - 14:15 WIB
Masjid Baiturrahim Ulee Lheue yang berada di pesisir Banda Aceh merupakan salah satu masjid yang selamat dari guncangan gempa dan terjangan tsunami pada 26 Desember 2019 @aceHTrend/Hendra Keumala
Gempa & Tsunami Aceh

Penanggulangan Bencana Salah Satu Prioritas Dalam RPJMA

Kamis, 26/12/2019 - 12:00 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri MM didampingi  Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Muhammad Syahril menyerahkan bantuan diterima langsung oleh Pemimpin Ponpes Darussalam Abi Hidayat di lokasi kebakaran, Selasa 10/12/2019.

Pemerintah Salurkan Bantuan Pascakebakaran Ponpes Pasantren Darussalam Aceh Selatan

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Salah satu hasil perundingan damai antara Moro Islamic Liberation Front (MILF) dengan Pemerintah Filipina, adalah lahirnya otonomi. Salah satunya adalah dibenarkannya bendera Bangsamoro berkibar di daerah otonomi tersebut. Foto/Ist kiriman Nur Djuli.

    Rayakan Otonomi, Bendera Bangsamoro Berkibar di Cotabato

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

    255 shares
    Share 255 Tweet 0
  • Politik Bendera dan Parlok Bangsamoro di Filipina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mualem Apresiasi Gerakan Yayasan Herry Center Abdya 

    63 shares
    Share 63 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

    95 shares
    Share 95 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ketua Pengprov Hapkido Aceh, Amal Hasan berserta Pengurus Hapkido lainnya saat melakukan Audiensi dengan Pengurus Koni Provinsi Aceh pada Rabu 20 Januari 2021 di Gedung Koni Aceh/FOTO/Hapkido.
Olahraga

Hapkido Aceh Bidik PON Papua 2021 dan PON Aceh 2024

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Mantan Menteri Rokhmin Dahuri Dorong USK Menjadi Kampus Berbasis Riset

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Siswa dari Pesantren Tradisional yang Tidak Memiliki NISN Terancam Dikeluarkan

Sadri Ondang Jaya
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Dinas Sosial Aceh Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pidie

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.