ACEHTREND.COM, Jantho – PT Solusi Bangun Andalas (SBA) menanam 265 bibit pohon dalam agenda “Quarry Day 2019” bertema Mari Kita Hijaukan Bumi Kita di area bekas tambang siltstone milik SBA yang melintasi tiga desa, yaitu Naga Umbang, Aneuk Paya, dan Gampong Lampaya di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Selasa (17/12/2019).
Adapun jenis pohon yang ditanam berupa pulai, cemara, sengon, dan trembesi di area seluas 0,5 hektare. General Manager PT SBA, Durain parmanoan, mengatakan rehabilitasi area bekas tambang ini merupakan kewajiban setiap perusahaan. Namun oleh perusahaan dianggap sudah menjadi kebutuhan karena dengan memperbaiki lingkungan produksi perusahaan juga menjadi lancar.
“Ya secara undang-undang itu wajib, tapi secara perusahaan itu kebutuhan untuk melakukan reklamasi, kalau tidak menanam pohon, maka akan terjadi bencana, maka akan berimplikasi pada alat perusahaan, dan akan menghentikan operasional pabrik, membuat produksi macet, sehingga melakukan penghijauan itu suatu keharusan, bicara penghijauan, bicara keberlanjutan sumber daya manusia di pabrik dan sumber yang ada,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan kali ini tidak hanya acara tanam pohon, tapi juga menjadi komunikasi dengan masyarakat, misalnya tentang bagaiman tambang dikelola dengan baik, perusahaan sangat peduli dengan lingkungan.
“Maka hari ini datang untuk mengkomunikasikan ini, dan juga sebagai informasi untuk yang lain, supaya melakukan penghijauan untuk keberkanjutan lingkungan,” katanya.
Mestinya, lanjut Durain, ke depan pabrik semen di Aceh tidak hanya satu, tapi harus dibangun pabrik semen lainnya. Ke depan kata dia, kebutuhan semen semakin meningkat, kalau tidak memiliki stok yang cukup maka akan didatangkan dari luar Aceh.
“Kalau tidak dibangun pabrik lain, maka semen orang akan dibawa kemari, karena tambang seperti ini juga sangat ramah terhadap kehidupan manusia,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini Abdul Wahab mengatakan, paihaknya sangat berterima kasih kepada PT SBA, yang telah melakukan penghijauan kembali di areal bekas penambangan, sehingga sangat membantu peran Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
“Hari ini kita buat penghijauan sesuai dengan kebutuhannya gunung itu sendiri, seperti gunung meminta air, kita berikan air melalui penanaman pohon, PT SBA terima kasih banyak, karena sudah sangat menguntungkan, dan sangat membantu Pemerintah Aceh Besar, atas semua bantuan yang telah membuat acara penghijauan, membayar utanglah dengan gunung ini,” kata Waled Husaini.
Ia menambahkan, dengan menaman pohon akan menyelamatkan lingkungan. Bahkan dalam aspek agama kata dia, seseorang pergi keluar kantor dengan niat menyelamatkan lingkungan akan sangat luar biasa pahalanya dari Allah Swt.
“Maka kalau kita berangkat dari kantor dengan niat menyelamatkan lingkungan, ini sangat luar biasa syafaatnya dari Allah Swt, semoga semua yang kita lakukan hari ini mendapat hidayah dan keberkatan dari Allah. Tambang ini bukan untuk menzalimi, bukan merusak tapi untuk mengambil manfaat dari bumi ini, maka seluruh masyarakat berterima kasih atas bantuan yang diberikan ini,” sebutnya.
Waled mengimbau masyarakat untuk menjaga pertambangan ini, dan menjaga lingkungan untuk kemajuan masyarakat.
“Maju suatu daerah sangat tergantung pada masyarakat itu sendiri, kita harapakan bantuan 100 persen dari perusahaan, tapi yang dapat 60 persen sudah cukup, terima kasih banyak,” katanya.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Aceh, Mahdinur yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan, kegiatan rehabilitasi atau penanaman kembali di bekas area tambang memang suatu kewajiban oleh perusahaan.
“Maka kepatuhan dari PT SBA sangat luar biasa, dengan penghijauan kembali, maka kita telah melakukan penambangan yang baik, dan penanaman pohon ini harus selalu kita jaga, bagaimana lingkungan yang sudah kita ganggu itu kita kembalikan lagi,” sebutnya.
Ia menambahkan, ini menjadi suatu yang luar biasa, ketika lahan ini habis di tambang, maka harus hijau kembali.
“Istilahnya green to green, menjadi harapan kita, mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini, kehijauan yang ada ini bisa terus dijaga, baik oleh masyarakat sekitar, maupun oleh semua dari kita,” katanya.[]
Editor : Ihan Nurdin
