ACEHTREND.COM,Banda Aceh- Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsyiah, Teuku Firza dan dua temannya berhasil merancang mesin sangrai kopi berkapasitas lima kilogram. Coffee roasting machine tersebut merupakan produk pertama yang 100 persen dibuat di Laboratorium Desain dan Manufaktur, fakultas setempat.
Dalam rilis yang diterima aceHTrend, Selasa (17/12/2019) Teuku Firza yang merupakan Ketua Pelaksana mengatakan bahwa meain tersebut dirancang bersama Mohammad Iqbal dan Syahriza, dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Alhamdulillah, kami berhasil merancang coffee roasting machine dengan kapasitas maksimum 5 kg per sangrai. Mesin ini merupakan produk pertama yang dihasilkan oleh Unsyiah di mana pembuatannya murni dilakukan pada Laboratorium Desain dan Manufaktur (LDM) Jurusan Teknik Mesin dan Industri pada Fakutas Teknik Unsyiah,” kata Firza.
Firza menjelaskan, dalam pembuatannya mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen utama yaitu rangka mesin sebagai platform atau dasar peletakan seluruh komponen. Tabung atau drum pembakaran yang berfungsi untuk proses penyangraian biji kopi. Serta penutup depan dan atas tabung sebagai jalur masuk biji kopi mentah dan jalur keluar biji kopi yang telah disangrai, dan peralatan pendukung lainnya.
Mesin ini juga dilengkapi dengan tempat pendinginan (cooling) yang dilengkapi dengan blower penghisap udara panas kopi. Mayoritas komponen pada sistem pembakaran akan dibuat dari bahan stainless steel 304 (food grade).
Prinsip kerja dari alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari ini adalah mengaduk bahan yang disangrai dan mendorong bahan yang telah matang sangrai keluar dari silinder penyangraian dengan menggunakan tenaga putaran (sentrifugal) dari motor listrik. Bahan kopi yang ingin disangrai dimasukkan ke dalam silinder penyangraian. Silinder ini dipanasi dengan menggunakan heater.
“Pengabdian ini bertujuan untuk membuat, menguji dan mengimplementasikan penggunaan mesin penyanggrai secara langsung kepada mitra (tone coffee roaster) yang dipimpin oleh Teuku Budi Hermawan sebagai pelaku bisnis (penjual) kopi arabika gayo sehingga akan meningkatkan omset penjualan mitra di masa yang akan datang,” tambahnya.
Menurut Teuku Firsa, Saat ini Unsyiah melalui LDM sedang melakukan berbagai inovasi produk terutama mesin-mesin yang bisa secara langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh. Tahun ini juga LDM akan melakukan penelitian lanjutan terkait peningkatan kemampuan mesin penyangrai kopi tersebut agar mampu bekerja secara otomatis dan penyanggrai (roaster) cukup memantau proses penyanggraian pada monitor komputer.
“Pada tahap-tahap selanjutnya bukan mustahil mesin hasil penelitian ini nantinya akan dipasarkan secara komersial yang akan mampu bersaing pada dunia nasional dan internasional,” imbuhnya.