ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Problem sosial seperti belenggu kemiskinan tidak bisa dianggap sepele karena dampaknya bisa berakibat pada munculnya keinginan seseorang untuk pindah keyakinan. Kondisi tersebut dialami oleh seorang seorang warga Banda Aceh, ibu rumah tangga berinisial AN (40). Saat ini AN sudah ditangani secara khusus dan berada di suatu tempat yang aman.
Informasi tersebut disampaikan oleh anggota Unit Satuan Bakti Pekerja Sosial Anak Dinas Sosial Banda Aceh, Qodrad, kepada aceHTrend, Jumat sore (20/12/2019).
“Awalnya kita mendapatkan informasi terkait kasus ini, kemudian kita mencoba untuk melakukan pengecekan dan ternyata benar kalau AN ingin pindah keyakinan lantaran dililit kemiskinan,” ungkap Qodrad.
Qodrad menceritakan, kehidupan AN sangat memprihatinkan. Ia merupakan janda dengan dua anak, tanpa tempat tinggal, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pun sangat kesulitan.
“Kehidupan beliau ini memang sangat memprihatinkan dan masalahnya juga sangat kompleks, mulai dari tidak memiliki tempat tinggal, biaya makan, kebutuhan pendidikan untuk anaknya, serta juga baru bercerai dengan suami. Jadi untuk makan saja beliau harus utang beras kepada tetangga,” jelas Qodrad.
Kondisi itu kata dia, diperparah ketika anak keduanya yang berumur 11 bulan masuk rumah sakit karena menderita infeksi paru-paru sehingga harus dirawat intensif. Setelah nantinya si anak dinyatakan sembuh, tetapi harus dikontrol seminggu sekali.
“Jadi pada saat anaknya dirawat di rumah sakit, AN sempat menghubungi mantan suaminya untuk memberitahukan bahwa anak mereka sedang dirawat di rumah sakit dan AN tidak memiliki uang untuk kebutuhan selama di rumah sakit. Namun mantan suaminya itu tidak ada respons sama sekali sehingga membuat AN bingung harus mencari uang ke mana,” ujar Qodrad.
Dalam kondisi seperti itu, AN lantas menghubungi salah seorang pemuka agama lain di Riau tempat ia bekerja sebelumnya untuk meminta pertolongan agar bebannya berkurang. Permintaan itu direspons dengan mengirimkan sejumlah uang untuk membantu kebutuhan AN selama di rumah sakit.
Komunikasi antara AN dengan pemuka agama dari Riau itu menurut penjelasan Qodrad, terus berlanjut. Hal ini membuat AN berkeinginan untuk kembali ke Riau dan ingin pindah keyakinan. Menjelang keberangkatan AN sempat memberitahukan perihal itu kepada tetangganya. Ia juga sempat menelepon keluarganya di Pidie Jaya untuk memberitahukan keberangkatannya ke Riau.
Saat ini kata Qodrad, AN bersama keduanya anaknya sudah dititpkan di salah satu pesantren yang ada di Aceh untuk pendampingan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Syariat Islam, Baitul Mal, Dinsos Aceh, dan Dinsos Kota Banda Aceh untuk penanganan AN dan kedua anaknya.
Berkaca dari apa yang dialami AN, Qodrad meminta masyarakat agar lebih meningkatkan kepekaannya terhadap berbagai realita sosial di sekitarnya. Hal ini menurutnya sangat penting agar kelompok-kelompok rentan seperti AN tidak merasa sendirian dan perlu dirangkul dalam menghadapi berbagai persoalan hidupnya.[]
Editor : Ihan Nurdin