ACEHTREND.COM, Takengon – Sejumlah pimpinan dayah dan pesantren di Aceh Tengah berharap Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc, membantu mereka dalam menjalin komunikasi dengan pihak kementerian. Hal ini bertujuan, agar mutu pendidikan serta pembangunan dayah serta pesantren modern di wilayah itu dapat lebih berkembang di masa depan.
Hal ini disampaikan para pimpinan dayah modern kepada Fadhil Rahmi dalam silaturahmi yang berlangsung di Dayah Maqamam Mahmuda, Kecamatan Bebesan, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa siang (3/3/2020). Silaturahmi ini turut dihadiri puluhan santri dari dayah setempat.
Dr. Ihsan, selaku pelaksana di Dayah Maqamah Mahmuda, berharap Fadhil Rahmi menjadi ujung tombak dalam pengembangan pendidikan di wilayah Gayo.
“Karena bagaimana pun, keberadaan Pak Fadhil di sana tentu lebih didengar dari kami-kami di sini,” ujarnya.
Teungku Ihsan juga berharap Syech Fadhil, demikian sosok itu akrab disapa, untuk dapat memperjuangkan beasiswa bagi santri di dayah dalam dataran tinggi Gayo. Karena, katanya, rata-rata dayah di dataran tinggi Gayo dibangun secara swadaya serta menampung murid kurang mampu.
Menyangkut hal ini, Syech Fadhil, mengaku akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan harapan dari para pimpinan dayah tersebut.
Sebagai anggota DPD RI, kata Syech Fadhil, dirinya memang ditugaskan di Komite III yang salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Pendidikan RI.
Namun, kata mantan ketua IKAT Aceh ini, DPD RI hanya memiliki kewenangan untuk menyampaikan aspirasi tadi ke kementerian terkait. Sedangkan untuk eksekusi dan tindak lanjut, merupakan kewenangan dari kementerian.
Dalam pertemuan ini, Syech Fadhil juga memberi motivasi kepada para santri Maqamam Mahmuda untuk terus belajar dan suatu saat nanti bisa menempuh pendidikan hingga ke Timur Tengah.
“Saya memulai semua juga seperti kalian ini. Saya juga santri dan mondok, duduk seperti kalian saat ini. Makanya kalian harus rajin belajar dan bisa seperti saya suatu saat nanti,” ujarnya yang mendapat sambutan hangat dari para santri.
“Tidak ada yang tidak mungkin, yang penting belajar yang rajin. Jangan malas belajar,” katanya.[]
Editor : Ihan Nurdin