ACEHTREND.COM, Banda Aceh – DPRA meminta pemerintah untuk lebih serius dalam membangun Rumah Sakit Regional di Langsa. Kehadiran rumah sakit tersebut menjadi kebutuhan masyarakat banyak dan untuk meminimalisir penuhnya pasien di Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Pemerintah Aceh untuk segera menuntaskan pembangunan Rumah Sakit Regional Kota Langsa yang saat ini terkesan lamban,” sebut Ketua Komisi V DPRA M Rizal Fahlevi Kirani, saat meninjau pembangunan Rumah Sakit Regional Kota Langsa, Rabu (11/3/2020).
Ia mengatakan, pembangunan rumah sakit regional merupakan program prioritas Pemerintah Aceh. Namun dirinya menilai pemerintah tidak serius untuk menyelesaikannya, ini dibuktikan dengan minimnya kucuran anggaran setiap tahunnya untuk pengalokasian pembangunan rumah sakit tersebut.
“Pembangunannya sudah tahap 2, tetapi pertahunnya hanya sekitar Rp50 miliar dianggarkan, sedangkan yang dibutuhkan Rp1,2 triliun, jadi anggarannya jangan sedikit-sedikit dikucurkan. Pemerintah Aceh harus fokus untuk memploting anggaran yang besar, kami akan kawal itu,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Fahlevi meminta Pemko Langsa untuk menyiapkan kebutuhan anggaran lanjutan pembangunan fisik dalam musrenbang mendatang.
“Nanti berapa anggaran yang dibutuhkan oleh Pemko Langsa untuk pembangunan fisik Rumah Sakit Regional di tahun 2021 kita selesaikan itu, kalau untuk alkesnya nanti kita lanjutkan, saya pikir Pemerintah Aceh harus serius, jangan hanya fokus pada pembangunan di wilayah-wilayah tertentu saja,” ujarnya.
Kedatangan rombongan Komisi V DPR Aceh ini kata Fahlevi, untuk melihat langsung progres pembangunan Rumah Sakit Regional Kota Langsa. “Kami datang ke sini khusus untuk melihat sejauh mana pembangunan rumah sakit regional,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengawal setiap usulan anggaran APBA dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas pembangunan masing-masing daerah.
Fahlevi juga mengapresiasi kinerja Wali Kota Langsa yang telah mengembangkan sektor pariwisata. “Hutan Kota salah satu pilot proyek bagi Aceh untuk tempat wisata, apa yang diprogramkan oleh Pak Wali Kota sangat bagus dan kepala daerah lainnya patut mencontoh wisata yang ada di Kota Langsa,” ucapnya.
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, menyebutkan, pembangunan rumah sakit regional akan memakan waktu yang cukup lama jika anggaran yang dikucurkan sangat minim.
“Pembangunannya menelan biaya Rp1,2 triliun, tapi setiap tahunnya dianggarkan cuma Rp45 miliar malah kabar terbaru tahun 2020 hanya Rp35 miliar,” ungkap Wali Kota.
Menurutnya, jika kondisinya terus seperti itu, maka sepuluh tahun ke depan pembangunannya tidak akan selesai.
“Saya berharap dukungan dari DPR Aceh untuk menyampaikan kepada Pemerintah Aceh agar serius untuk menyelesaikan rumah sakit ini, sehingga segara dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkas Toke Suum, panggilan akrab Usman Abdullah.[]
Editor : Ihan Nurdin