ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Di tengah ketakutan penduduk dunia terhadap virus corona, ternyata Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) tidak melakukan scanning terhadap penumpang maskapai yang masuk ke Aceh.
Demikianlah pengalaman Suryadi, pemuda asal Bireuen, yang tiba di Aceh, Rabu (11/3/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia yang pulang dari Khatmandu seusai melakukan pendakian Gunung Everest, hanya diminta mengisi form keluhan.
“Begitu saya tiba di Imigrasi, petugas kesehatan hanya meminta saya mengisi form keluhan. Selanjutnya, setengah form diambil oleh mereka, dan setengah lagi diberikan kepada saya. Sembari mengisi form, mereka bertanya apakah saya memiliki keluhan [kesehatan]. Setelah itu dipersilakan melanjutkan perjalanan,” terang Suryadi, Kamis (12/3/2020).
Suryadi yang merupakan aktivis lingkungan hidup dan pecinta alam, merasa heran dengan sistem yang diterapkan oleh pengelola Bandara SIM. “Bahkan tes suhu badan pun tidak dilakukan kepada kami,” kata Suryadi.
Sementara itu, dua warga Aceh dilaporkan mengalami gejala mirip Covid-19. Saat ini keduanya sedang dirawat di RSUZA Banda Aceh dan ditempatkan di ruang isolasi Respiratory Intensive Care Unit (RICU). Pihak rumah sakit sudah mengirimkan hasil pemeriksaan laboratorium ke Balitbang Kesehatan di Jakarta untuk mengetahui hasilnya positif atau negatif.[]