• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Indonesia Dilema Lockdown, Derita Corona di Tengah Ancaman Krisis Moneter

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 18/03/2020 - 15:00 WIB
di OPINI
A A
Indonesia Dilema Lockdown, Derita Corona di Tengah Ancaman Krisis Moneter

Hidayatullah

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Hidayatullah

Wabah Corona (Covid-19) ibarat petir yang menyambar bagi setidaknya 150 negara dunia. Sejumlah negara sudah melakukan lockdown sebagai upaya pengendalian penularan covid-19. Dengan melakukan lockdown, artinya semua akses masuk dan keluar sama sekali tidak boleh dilakukan.

Di Indonesia, kasus positif corona melonjak drastis yakni sudah mencapai 172 orang selang beberapa hari sejak diumumkan kasus pertama yang hanya menjangkit 2 orang. Saat ini juga ribuan orang sedang dalam pemantauan dan sebagian besar sedang di rawat dengan status suspect corona. Kita semua berharap hasil pengujiannya negatif.

Di tengah berkembangnya infeksi virus corona yang begitu agresif, muncul pro kontra dan tolak tarik kebijakan mengenai apakah sudah saatnya Indonesia melakukan lockdown, terutama antar kebijakan pusat dan daerah.

BACAAN LAINNYA

Anwar Idris: Semua Bisa, yang Penting Cara Komunikasi

Anwar Idris Minta Medco Bertanggungjawab Atas Keracunan Gas yang Dialami Warga

11/04/2021 - 18:54 WIB
Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

11/04/2021 - 18:34 WIB
Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

11/04/2021 - 13:29 WIB
Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

10/04/2021 - 07:01 WIB

Lantas, apa akibatnya jika Indonesia melakukan lockdown ataupun tidak?

Lockdown

Seandainya Indonesia melakukan lockdown, ada konsekuensi yang harus diterima oleh Indonesia. Konsekuensi ini bisa jadi salah satu alasan pemerintah belum melakukan lockdown hingga saat ini, yaitu: ‘krisis moneter’. Ya, krisis moneter tentu saja menjadi bom waktu yang sangat diantisipasi, apalagi di tengah sangat loyonya ekonomi Indonesia. Terlebih lagi, kita masih belum begitu bisa begitu move on dengan krisis moneter yang terjadi menjelang reformasi yang begitu banyak menyisakan catatan hitam.

Indonesia masih menjadi negara konsumtif yang mana masih sangat banyak kebutuhan mendasar yang masih tergantung dengan impor. Dengan melakukan lockdown, artinya Indonesia juga menutup keran Impor yang akibatnya semakin meningkatkan kelangkaan. Efeknya adalah harga kebutuhan pokok menjadi sangat melambung tinggi hingga puluhan kali lipat.

Indonesia juga negara yang indeks pembangunannya masih banyak bergantung kepada investasi luar negeri, baik melalui utang luar negeri maupun hibah. Dengan melakukan lockdown sama juga artinya dengan membatasi para investor untuk melakukan investasi di Indonesia. Hal ini juga tentunya mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dari modal investasi luar negeri juga berkurang atau malah terhenti.

Semua analisa di atas mengarah semakin mendekat kepada krisis moneter yang begitu kita cemaskan.

Tidak Lockdown

Penyebaran virus corona yang begitu cepat seakan memberikan kesan bahwa Indonesia semakin kewalahan mengendalikannya. Apalagi per hari puluhan kasus baru yang dilaporkan positif dan ratusan lainnya dalam pemantauan. Di tengah kekhawatiran yang mencekam ini, kita dikejutkan lagi dengan kedatangan tenaga kerja asing yang dikabarkan tanpa karantina. Padahal, Indonesia memang sudah membatasi penerbangan dari beberapa negara yang kasus corona paling tinggi. Namun, tanpa status lockdown dianggap belum cukup bentuk keseriusan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran corona.

Dengan status belum lockdown, dikhawatirkan penyebaran corona dari penderita di dalam negeri susah dihentikan, karena memungkinkan terinfeksi untuk bebas ke mana saja setelah menginfeksi yang lainnya. Di tambah lagi, potensi terinfeksi baru yang lolos dari bandara saat pengecekan karena belum menunjukkan gejala karena masa inkubasi masih muda.

Dengan analisa demikian, pemerintah akan sangat kesulitan, karena harus mngendalikan penyebaran virus dari dua arah, belum lagi jika penyebaran virus sudah mencapai pedalaman Indonesia dan menginfeksi semua semua lapisan. Hal ini menyebabkan kasus terinfeksi corona seperti fenomena gunung es, yang hanya sebagian saja yang terpantau karena keterbatasan media, apalagi sampai sekarang, pengujian corona masih satu titik di pusat. Fenomena ini menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Akibatnya adalah, akan banyaknya korban dari infeksi virus corona, mengingat persentase kematian di Indonesia mencapai 4 persen, walaupun persentase kesembuhan lebih tinggi. Namun perlu diingat, jumlah penduduk Indonesia sangat banyak bahkan terbesar di Asia Tenggara. Artinya, dengan tidak melakukan lockdown, ratusan juta jiwa penduduk Indonesia terancam dengan peluang terjangkit corona lebih tinggi.

Dengan memperhatikan analisa di atas, yaitu antara lockdown ataupun tidak, kita memahami bahwa Indonesia sedang berada dalam tuntutan pengambilan keputusan yang sulit. Jika pemerintah masih percaya diri mampu mengendalikan penyebaran corona tanpa melakukan lockdown, maka risikonya sangat besar jika di luar perkiraan. Sebaliknya, jika terpaksa lockdown, Indonesia sudah bisa bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari gejolak ekonomi bangsa.

Jika akhirnya keputusan lockdown akhirnya terlaksana, saatnya Indonesia memaksimalkan potensi internal, khususnya untuk menghadapi krisis ekonomi. Indonesia Harus mampu menyediakan semua kebutuhan pokok warganya tanpa tergantung kepada luar, setidaknya sampai badai corona berlalu.

Namun jika lockdown tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, pemerintah harus memastikan dan bertanggung jawab penuh terhadap pengendalian Covid-19. Indonesia harus mampu mendeteksi infeksi secara detail, dan mempunyai alat pendeteksi dan fasilitas pengujian di seluruh Daerah di Indonesia. Juga pemerintah harus memastikan ketersediaan SDM yang layak dan cukup.

Terlepas dari itu, kita mengharapkan komunikasi yang kooperatif  dan transparan dari pemerintah, sehingga tidak menimbulkan polemik baru. Semoga badai cepat berlalu.[]

Penulis Warga Peusangan, Bireuen.

Editor : Ihan Nurdin

Tag: #Headlinecorona virusopini acehtrend
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Dinas SI Langsa Imbau Jamaah Bawa Sajadah dan Mukena Sendiri

Selanjutnya

MaTA: Sektor Pengadaan dan Jasa, Paling Tinggi Korupsi di Aceh

BACAAN LAINNYA

Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Ilustrasi: KPK/FOTO/Katadata.
Artikel

KPK, Nova Iriansyah Dan Perdamaian Aceh

Selasa, 30/03/2021 - 12:08 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si, memberikan kuliah umum KPK di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (25/3/2021).
Artikel

Pasca Ketua KPK Ke Aceh

Senin, 29/03/2021 - 15:49 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
MaTA Pertanyakan Keseriusan Kejati Usut Kasus Korupsi Dana Migas Aceh

MaTA: Sektor Pengadaan dan Jasa, Paling Tinggi Korupsi di Aceh

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nailul Amali, Perwira Polres Subulussalam Terpilih sebagai Pelatih Pencak Silat Terbaik Se-Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Tunggal Sri Wahyuni Menolak Tambang

    211 shares
    Share 211 Tweet 0
  • Tentang Wali yang Bisa Terbang, Berjalan di Atas Air, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Rakerwil KKG MI Se-Aceh Lahirkan Sejumlah Rekomendasi
BERITA

Rakerwil KKG MI Se-Aceh Lahirkan Sejumlah Rekomendasi

Sadri Ondang Jaya
11/04/2021

Gubernur Sumbar Serahkan Sertifikat Hafiz Qur’an kepada 128 Santri Pontren-Mu
BERITA

Gubernur Sumbar Serahkan Sertifikat Hafiz Qur’an kepada 128 Santri Pontren-Mu

Sadri Ondang Jaya
11/04/2021

Anwar Idris: Semua Bisa, yang Penting Cara Komunikasi
Lingkungan

Anwar Idris Minta Medco Bertanggungjawab Atas Keracunan Gas yang Dialami Warga

Muhajir Juli
11/04/2021

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang
Sisi Lain

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Redaksi aceHTrend
11/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.