ACEHTREND.COM, Lhokseumawe – Seorang warga Kota Lhokseumawe yang berjenis kelamin perempuan pada Senin (16/3/2020) lalu mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSCM) Aceh Utara untuk memeriksakan diri.
Ia mengeluh mengalami gejala sakit kepala dan susah bernapas sejak empat hari terakhir. Kedatangannya ke rumah sakit bermaksud untuk memeriksakan diri apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Pasalnya ia juga mengaku baru pulang dari bepergian jauh. Namun, ia mengaku kecewa dengan pelayanan di rumah sakit yang dinilai tidak memuaskan.
“Saya menceritakan baru pulang dari Jakarta dan mengalami gejala seperti itu, tiba-tiba saja petugas medis langsung bangun dari tempat duduknya seakan-akan langsung memvonis kalau saya terkena virus covid-19,” kata wanita asal Kota Lhokseuamawe itu saat dihubungi aceHTrend, Selasa malam (17/3/2020).
Kemudian, seorang perawat menyuruh dirinya naik ke atas tempat tidur untuk diperiksa suhu tubuh. “Perawat itu menyatakan suhu badan 36,5 dan dinyatakan aman dan bebas jalan-jalan,” katanya lagi.
Ia pun kembali bertanya, apakah perlu diisolasi, lantaran selama pulang dari Jakarta hingga tiba di Lhokseumawe tidak melakukan kontak dengan orang lain karena khawatir dirinya terinfeksi Covid-19.
“Namun dikatakan saya aman dan tidak perlu diisolasi,” katanya.
Dia juga heran tidak ada dokter yang memeriksa. Hanya petugas medis yang mengecek suhu tubuh.
“Dokternya bahkan tidak tanya apa pun. Hanya perawat saja yang periksa suhu tubuh,” sebutnya.
Dia mengaku berkali-kali menceritakan keluhannya. Perawat di rumah sakit plat merah itu tetap menyatakan dirinya aman tanpa dilakukan pemeriksaan lainnya. Hanya sebatas pemeriksaan suhu tubuh.
Dia mengaku heran dengan penanganan rumah sakit itu. Padahal, kesadarannya memeriksakan diri ke rumah sakit sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona dan penyembuhan dirinya. “Saya kecewa sekali dengan penanganan rumah sakit rujukan corona itu,” katanya.
Bahkan hingga pulang dari rumah sakit itu dia tak mendapat kepastian apakah harus mengarantina diri secara mandiri di rumah. “Saya diberi resep obat pereda demam. Bahkan dibilang saya harus beli sendiri. Nah, obat itu sudah saya minum empat hari ini, tak sembuh juga,” terangnya.
Dia menceritakan, setiba di rumah dirinya meminta pihak keluarga dan siapa pun untuk tidak mendekati kamarnya, karena dirinya menduga terinfeksi virus corona. “Saya minta tidak seorang pun mendekati kamar saya dan saya tidak mau apa saya alami dialami oleh orang lain,” katanya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Penanganan Covid-19 RSUCM Aceh Utara, dr Mukti, saat dikonfirmasi aceHTrend mengatakan, perempuan tersebut datang dengan keluhan batuk selama empat hari dan sakit tenggorokan.
“(Namun) Tidak sesak dan demam. Temperaturnya 36,7 dengan riwayat bepergian ke Jakarta empat hari lalu, jadi dokter jaga sudah konsul ke dr Indra Sp.P dan pasien itu masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan bisa karantina di rumah selama 14 hari di bawah pantauan puskesmas setempat, sehingga diberikan obat symptomatis sesuai gejala,” pungkas dr Mukti.
Berdasarkan informasi dari perempuan tersebut, saat ini ia dirawat di RS Kesrem Lhoksemawe.[]
Editor : Ihan Nurdin