• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Drama untuk Mahar

Ihan NurdinIhan Nurdin
Kamis, 19/03/2020 - 01:44 WIB
di OPINI, Ruweung Minda
A A
Aceh (Gagal) Troe
Share on FacebookShare on Twitter

The power of kepepet. Istilah ini akrab sekali dengan telinga saya. Banyak ide-ide kreatif lahir dari situasi-situasi yang tak terduga sama sekali. Salah satu market place terbesar di Indonesia, Tokopedia, lahir dari situasi kepepet. Ah, tak usah jauh-jauh. Salah seorang teman saya yang berdomisili di Kota Lhokseumawe, kini berhasil mengembangkan usaha kacang kulit. “Kondisi kepepet. Tak ada pilihan,” ujarnya saat kami bertatap muka dua dua tahun lalu.

Namun, apa yang dilakukan oleh Kahar Muzakar tentu sebuah pengecualian. Pemuda asal Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur itu sedang berada dalam situasi kepepet. Sebelas mayam mahar mendesak untuk dilunasi karena hari H untuk ijab kabul semakin dekat. Alih-alih mencari jalan “waras” untuk mengumpulkan mahar, pemuda yang usianya pun belum genap serempat abad itu malah merekayasa seolah-olah dirinya menjadi korban perampokan.

Baca: Terdesak Mahar Belum Lunas, Pria Aceh Timur Rekayasa Jadi Korban Perampokan

The power of kepepet yang satu ini tentu tidak untuk ditiru. Ide kreatif yang muncul dalam situasi kepepet ini bukan cuma membuat niatnya melangkah ke pelaminan gagal total, melainkan memendekkan jarak antara langkahnya dengan jeruji besi. Anak muda itu bermain-main dengan hukum. Ia berani membuat keterangan palsu.

BACAAN LAINNYA

Anwar Idris: Semua Bisa, yang Penting Cara Komunikasi

Anwar Idris Minta Medco Bertanggungjawab Atas Keracunan Gas yang Dialami Warga

11/04/2021 - 18:54 WIB
Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

11/04/2021 - 18:34 WIB
Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

11/04/2021 - 13:29 WIB
Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

10/04/2021 - 07:01 WIB

Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting calon istri.

Sebagai pemudi, saya tentu tidak bisa merasakan bagaimana sulit dan gelisahnya menjadi seorang Kahar Muzakar (baca: pria) yang tengah berjuang mati-matian demi mengumpulkan mahar. Maklum, sebagai pemudi, notabenenya saya adalah yang menerima mahar.

Namun, bukan berarti saya buta dengan situasi tersebut. Banyak kok kejadian-kejadian “lucu” yang memperlihatkan betapa mahar telah menjadi momok yang begitu mengerikan bagi pria-pria yang ingin menikah, tapi tak didukung oleh isi dompet. Kadang-kadang, ada yang untuk kebutuhan sehari-hari saja masih disubsidi orang tua tapi sudah kebelet ingin menikah. Alhasil, hebohlah sekeluarga besar. Dipaksa untuk urunan demi memenuhi hajat yang ingin menikah. Saya benar-benar gemas kalau ada yang begini.

Di lain sisi, saya juga gemas, kenapa untuk menikah harus dibuat rumit sedemikian rupa? Membebani seseorang dengan mahar yang di luar kemampuannya. Apakah, seseorang akan merasa sangat rendah bila maharnya minimalis? Apakah dengan mahar yang minimalis itu nikahnya menjadi tidak sah?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang saya lontarkan pada seorang teman saat “menggunjingkan” si Kahar Muzakar. Pertanyaan-pertanyaan yang kemudian saya jawab sendiri. Bila keduanya saling mencintai, bukankah seharusnya bisa dikomunikasikan sejak awal terkait mahar agar tidak memberatkan salah satu pihak?

Akan tetapi, untuk mengantisipasi bila komunikasi seperti di atas tidak memungkinkan, berarti ya harus dicari solusi lain jauh-jauh hari. Bahkan ketika rencana untuk menikah itu belum terlintas di dalam diri mereka. Toh, nanti akan menikah juga, kan?

Saya terpikir dengan ide menabung produktif. Memelihara ternak misalnya. Cara ini paling mudah dan terhitung low risk. Kalau punya tabungan cukup bisa membeli lembu atau kerbau. Tapi kalau modalnya pas-pasan, kambing juga oke kok. Cukup dengan modal Rp2 jutaan. Kalaupun kurang-kurang sedikit minta talangan dari orang tua atau paman pasti juga diberikan. Apalagi dengan visi masa depan yang jelas dan mulia itu, mereka pasti tidak tega untuk menolak. Tinggal bagaimana merayu mereka saja, tapi itu tidak lebih menyeramkan ketimbang merayu calon mertua agar maharnya bisa didiskon.

Dengan modal satu atau dua ekor kambing, tentunya akan menjadi beranak-pinak dalam tempo lima atau tujuh tahun ke depan. Kalau itu dilakukan sejak tamat sekolah menengah atas, kira-kira berapa ekor kambing yang bisa dipunyai setelah tamat dari perguruan tinggi? Tergantung seberapa produktifnya kambing-kambing itu untuk menghasilkan kambing baru. Tapi yang pasti, tidak akan menambah gegana. Gelisah galau merana.[]

Tag: #HeadlineIhan Nurdinmaharruweung minda
Share162TweetPinKirim
Sebelumnya

Muslizar Salurkan Bantuan untuk Warga Kuala Bate yang Rumahnya Amblas

Selanjutnya

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 18, 35 Ton Bawang Bombay di Aceh Tamiang

BACAAN LAINNYA

Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Ilustrasi: KPK/FOTO/Katadata.
Artikel

KPK, Nova Iriansyah Dan Perdamaian Aceh

Selasa, 30/03/2021 - 12:08 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si, memberikan kuliah umum KPK di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (25/3/2021).
Artikel

Pasca Ketua KPK Ke Aceh

Senin, 29/03/2021 - 15:49 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 18, 35 Ton Bawang Bombay di Aceh Tamiang

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 18, 35 Ton Bawang Bombay di Aceh Tamiang

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nailul Amali, Perwira Polres Subulussalam Terpilih sebagai Pelatih Pencak Silat Terbaik Se-Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Tunggal Sri Wahyuni Menolak Tambang

    211 shares
    Share 211 Tweet 0
  • Tentang Wali yang Bisa Terbang, Berjalan di Atas Air, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Anwar Idris: Semua Bisa, yang Penting Cara Komunikasi
Lingkungan

Anwar Idris Minta Medco Bertanggungjawab Atas Keracunan Gas yang Dialami Warga

Muhajir Juli
11/04/2021

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang
Sisi Lain

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Redaksi aceHTrend
11/04/2021

Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran
BERITA

Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

Hasan Basri
11/04/2021

Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Syafrizal
11/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.