Oleh Furqan Wahyudi*
Menurut Hans Tjandra, olahraga merupakan sebuah gerakan dari tubuh yang berirama atau mempunyai irama dan teratur guna memperbaiki serta meningkatkan kebugaran tubuh. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa olahraga membawa banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Manfaat olahraga tidak hanya untuk kesehatan fisik, tapi lebih dari itu.
Dalam menjalani masa karantina saya menyempatkan diri untuk selalu berolahraga dengan tujuan umum untuk selalu menjaga kesehatan, dan juga berkontribusi dengan aturan pemerintah yang sudah dikeluarkan demi mencegah menyebarnya wabah yang sedang melanda bumi ini. Akan tetapi itu adalah tujuan umumnya, dan saya masih memiliki tujuan khususnya yaitu untuk menurunkan berat badan.
Memang banyak manfaat yang lain dari olahraga sendiri seperti halnya mengecilkan betis, meningkatkan kualitas otak, terhindar dari penyakit Kardiovaskular, meningkatkan fungsi organ tubuh, mengurangi depresi, memperbaiki kualitas tidur, mengurangi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, motivasi untuk berinteraksi, meningkatkan semangat, disiplin bekerja, dan masih banyak manfaat lainnya.
Mungkin tidak hanya saya tapi banyak juga di antara yang lain melakukan hal yang sama seperti saya dengan berolahraga tiap harinya. Dan kebanyakan orang menganggap olahraga itu adalah hobi sehari-hari, dan ada juga yang menganggap olahraga itu adalah profesi, tergantung orang yang melakukannya. Seperti para Atlet mereka menganggap olahraga itu adalah profesi sesuai dengan bakatnya masing-masing.
Kebanyakan orang mengeluh dengan berat badan yang dimilikinya apalagi kaum wanita, mereka berkata “ee aku kok gendut kali ya? Nanti aku nggak imut lagi.” Kalimat seperti itu sudah sering kita semua mendengar dari chat-chat Whatsapp baik itu secara personal chat maupun grup yang ada. Padahal mereka sudah tahu bahwa mereka itu kelebihan berat badan akan tetapi mereka enggan dengan yang namanya olahraga, kalimat seperti itu tidak lepas juga dari kaum laki-laki.
Selama masa stay at home ini, semenjak bangun tidur kemudian salat Subuh, saya mengusahakan agar tidak tidur lagi walaupun tidur yang paling nikmat itu adalah tidur di pagi hari atau selesai salat Subuh. Saya menyempatkan diri untuk olahraga push up 20x dan joging alias lari kecil selama 10 menit. Di situ kita tahu bahwa olahraga di pagi hari dapat merenggangkan pergerakan tubuh dan melancarkan pernapasan.
Di siang hari tepatnya setelah salat Zuhur saya melakukan aktivitas apa saja yang penting mengeluarkan keringat, contohnya seperti pull up yang sanggup saya lakukan hanya 3 kali. Selanjutnya menjalankan perintah ibu menyapu halaman rumah, mencuci piring, memainkan bulu tangkis bersama kakak di depan rumah, begitu seterusnya.
Kegiatan tersebut tidak lain adalah hanya untuk menurunkan berat badan, karena saya merasa berat badan saya naik drastis ketika selalu berada di dalam rumah. Pastinya pekerjaan saya tidak lepas dari yang namanya makan, tidur, makan lagi, tidur lagi. Sudah sangat mirip dengan kerjaan Patrick dalam film Spongebob.
Kita tahu bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, sekeras apa pun usaha kita pasti akan menghasilkan apa yang kita inginkan, hal itu tidak lepas dari yang namanya doa. Karena orang yang berdoa tanpa usaha itu namanya sia-sia, dan orang yang berusaha tanpa doa itu namanya sombong. Maka dari itu kita sebagai manusia harus menyeimbangkan kedua hal tersebut supaya apa yang kita inginkan dapat terkabulkan sesuai kehendak Allah Swt.
Bila kita berolahraga secara teratur, maka cenderung merasa lebih baik tentang diri kita dan tubuh kita, terlepas dari apakah latihan tersebut mengubah bentuk tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa olahraga teratur memperbaiki citra tubuh kita. Diterbitkan oleh pemerintah Inggris, laporan kemajuan kampanye Body Confidence 2013 menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan aktivitas olahraga memiliki citra tubuh yang lebih positif, dibandingkan dengan mereka yang tidak terlibat dalam olahraga. Memiliki kepercayaan diri berarti orang merasa lebih nyaman berolahraga, yang meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Jadi manfaatkan masa karantina atau isolasi dalam menghadapi wabah Covid-19 ini dengan selalu berolahraga di dalam rumah maupun di teras. Buatlah olahraga menjadi salah satu interaksi sosial di mana kita melakukannya bersama-sama dengan keluarga kita agar tidak hanya satu orang yang sehat dan menjaga kesehatan di rumah, akan tetapi satu keluarga bisa diajak hidup sehat, aman, dan bersih. Dan itu merupakan bagian dari kualitas agama Islam.
Jenis olahraga paling sederhana dengan segudang manfaat bagi tubuh adalah lari. Aktivitas fisik ini bermacam-macam jenisnya. Bisa lari jarak jauh, lari jarak dekat, maupun joging alias lari kecil. Banyak orang memilih alternatif olahraga ini karena sangat mudah.
Untuk berolahraga kita tidak perlu repot-repot menyiapkan berbagai macam perlengkapan olahraga. Setidaknya, kenakan sepatu olahraga yang sesuai dengan ukuran kaki untuk menghindari cedera. Selain itu, berlari bisa dilakukan di mana pun asal lintasan dalam keadaan aman. Di dalam rumah pun bisa kita lari, di teras, dan tidak hanya lari, kita juga bisa melakukan lompat tali.
Oleh karena itu mari sama-sama kita mulai hidup sehat selama masa karantina dengan berolahraga secara rutin. Jangan lupa untuk berkomitmen dan istiqamah terhadap apa yang kita akan lakukan selama itu kegiatan yang baik.[]
Warga Gampong Ajun, Dusun Laksamana, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Program Ruang Semangat merupakan kolaborasi aceHTrend, KPI UIN Ar Raniry, Gramedia, dan PT Trans Continent.