ACEHTREND.COM, Blangpidie – Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Muslizar MT meninjau pekerjaan rehab ruangan isolasi untuk penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (Covid-19), di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, Selasa (7/4/2020).
“Rehab ruangan isolasi ini sebagai persiapan jika saat dibutuhkan oleh rumah sakit, karena ruangan ini harus memenuhi standar pelayanan untuk pasien dugaan Covid-19. Sehingga mereka yang PDP tidak digabungkan dengan pasien lain,” ungkapnya.
Muslizar menyebutkan, pengerjaan rehab ruang isolasi tersebut ditargetkan paling lama 20 hari harus siap.
“Kita sudah ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, maka kita harus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penanganan pasien Covid-19. Maka dengan gerak cepak Pak Bupati, kita akan terus berupaya untuk lebih lagi memaksimalkan pelayanan,” ujar Muslizar.
Sementara itu, Direktur RSUTP Abdya dr. Adi Arulan Munda menyebutkan, pekerjaan rehab ruang isolasi untuk warga yang dicurigai atau PDP Covid-19 itu, untuk anggaran pekerjaannya sebesar Rp1 miliar lebih dari sumber dana cadangan Pemkab Abdya.
“Dalam rapat koordinasi tim gugus tugas penanganan Covid-19 Abdya beberapa waktu lalu, kita mengusulkan kepada Pak Bupati untuk membangun ruang isolasi di RSUTP. Usulan itu telah dikabulkan, sekarang sedang kita kerjakan,” jelasnya.
Ruang isolasi tersebut kata dr. Adi, difungsikan untuk pasien yang dicurigai terjangkit wabah Covid-19. Meski di RSUTP Abdya belum ada PDP, namun ruang tersebut tetap harus disiapkan, sebagai bentuk antisipasi, jika suatu saat ada pasien yang dicurigai terkena dampak wabah corona.
“Namun demikian kita selalu berdoa semoga Abdya jauh dari wabah virus mematikan itu,” katanya.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan persentase pengerjaan di lapangan. Karena yang menghitung pekerjaan secara teknis ada di konsultan.
“Nanti kita tanya konsultan dulu, yang jelas pengerjaan ruang isolasi itu akan terus dikebut sampai tuntas,” paparnya.
Ruang isolasi yang sedang dikerjakan saat ini tambahnya, sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Dengan dana sebesar itu, kita akan merehab ruang isolasi secara serius. Karena ruang tersebut akan dipergunakan selamanya, meski status corona telah berakhir,” pungkas dr. Adi.[]
Editor : Ihan Nurdin