ACEHTREND.COM, Blangpidie – Salah seorang tokoh masyarakat Abdya, Thaifa Herizal, merasa kecewa kepada Pemerintah Aceh lantaran membatalkan tender proyek pembangunan jembatan Krueng Teukuh di Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya yang anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Kita kecewa jika proyek jembatan yang sangat dibutuhkan masyarakat itu dibatalkan. Buktinya masyarakat kecil dibiarkan bertaruh nyawa naik rakit tiap hari demi ke kebun mereka,” ungkap Thaifa Herizal di Blangpidie, Senin (13/4/2020).
Menurut Thaifa, pembangunan infrastruktur jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kuala Batee dengan kebun rakyat di kawasan Teluk Surin dan Kecamatan Babahrot itu sudah sangat lama didambakan oleh para petani sawit di Kabupaten Abdya.
“Jembatan Krueng Teukuh sudah sangat lama menjadi dambaan bagi masyarakat petani sawit di Abdya, khususnya petani Kuala Batee dan Babahrot, karena selama ini mereka harus naik rakit untuk menuju ke kebun mereka masing-masing,” ujar Thaifa.
Ia berharap Pemerintah Aceh sebaiknya meninjau ulang proses pembatalan pembangunan jembatan itu. Apalagi proyek infrastruktur tersebut sifatnya mendesak untuk menghindari adanya korban jiwa.
Selain harus bertaruh nyawa kata Thaifa, para petani sawit di Abdya juga harus mengeluarkan uang senilai Rp6 ribu per hari untuk ongkos rakit akibat belum tersedianya infrastruktur jembatan penghubung di Krueng Teukuh.
“Kalau kata para petani, bukan hanya menghabiskan uang, tetapi juga menghabiskan waktu karena menunggu antrean penyeberangan. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu cukup banyak warga pergi ke kebun, dan biasanya menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana pembangunan jembatan rangka baja di Krueng Teukuh Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dibatalkan, lantaran anggaran proyek infrastruktur itu dialihkan untuk penanggulangan virus corona atau Covid-19.
“Iya benar, proses tender proyek jembatan Krueng Teukuh dibatalkan tahun ini,” ungkap Kepala Dinas PUPR Abdya, Moch Tavip kepada awak media, Kamis (9/4/2020).
Ia menyebutkan, pembatalan tender proyek tersebut karena dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) itu dialihkan untuk kebutuhan penanggulangan virus corona.
“Setahu saya dibatalkan tender proyek itu disebabkan Covid-19,” ujarnya.
Pemerintah
Aceh sebelumnya telah menganggarkan dana senilai Rp13 miliar dari
sumber APBA 2020 untuk pembangunan jembatan rangka baja di atas bantaran
Krueng Teukuh agar memudahkan petani sawit menuju kebun mereka,
sehingga tidak lagi menggunaan rakit untuk menyebrang.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada tahun 2018 lalu juga pernah meninjau langsung lokasi pembangunan jembatan Krueng Teukuh dan berjanji akan mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur melalui APBA tahun 2020.
Karena bencana pandemi virus corona, maka Pemerintah Aceh dikabarkan mengeluarkan keputusan penghentian dalam sebuah rapat terbatas Gubernur Aceh bersama unsur pimpinan DPRA beberapa waktu lalu.[]
Editor : Ihan Nurdin
Komentar