Oleh Muhammad Nauval
Di tengah merebaknya virus corona atau dikenal dengan nama Covid-19 di dunia saat ini, sudah sewajarnya kita panik. Pasalnya, sudah banyak jatuh korban dari Covid-19 ini. Di Indonesia sendiri, berdasarkan pernyataan yang disampaikan pemerintah pada 5 April 2020 melalui juru bicara penanganan virus corona, sudah tercatat 2.273 orang yang positif terkena virus corona, dan 198 pasien dinyatakan meninggal pascaidap virus ini. Namun, kabar baiknya adalah, ada juga pasien yang berhasil sembuh, hingga kemarin tercatat sudah ada 164 pasien yang telah dinyatakan sembuh*.
Dampak yang ditimbulkan juga beragam, bukan hanya soal kesehatan saja, sosial, agama hingga dampak ekonomi juga sudah mulai kita rasakan. Social distancing terpaksa mengubah kita untuk tidak melakukan aktivitas kita yang sewajarnya. Bahkan, ibadah di masjid dan jumatan sekarang sudah mulai dihentikan di daerah-daerah zona merah yang terkena virus ini.
Namun, jika dipikir-pikir kembali, Covid-19 ini juga banyak mendatangkan sisi positif. Saya misalnya, banyak hal yang mulai saya pikirkan yang bisa dilakukan semenjak saya stay at home, salah satunya adalah kembali mengasah hobi menulis.
Bagi sebagian orang menulis dianggap sebagai hobi yang membosankan. Alasannya juga bermacam-macam, ada yang bilang tidak bisa fokus, sulit merangkai kata, dan juga malas untuk memulainya. Namun, bagi saya menulis tidaklah asing lagi, walaupun belum bisa dikatakan sebagai penulis yang baik apalagi ahli, tapi kalau hanya untuk membuat satu dua kalimat saya sudah terbiasa.
Hobi ini saya geluti sekitar dua tahun yang lalu. Bermula dari satu pesan di salah satu grup WhatsApp yang membagikan sebuah tautan grup menulis yang bernama Forum Aceh Menulis ( FAMe Chapter Pidie ). Semenjak saya bergabung, banyak sekali ilmu tentang menulis yang saya dapatkan di sana, mulai dari dasar tentunya. Awalnya saya sangat bersemangat, setiap kali pertemuan saya pasti akan langsung menulis. Saya memulainya di salah satu platfrom menulis yang bernama Steemit. Cukup lama juga saya bergabung di sana dan bisa dibilang lumayan aktif memposting tulisan, tetapi di tengah perjalanan saya menyerah dan kehilangan motivasi karena banyak anggota komunitas yang tidak lagi membuat tulisan. Di sini saya sadar motivasi itu sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas kita dalam menulis.
Selang beberapa bulan kemudian saya kembali mendapat suntikan motivasi dari kawan saya, mereka menyarankan agar saya membuat blog dan memulai kembali dari platform blogspot. Akhirnya tidak lama setelah itu saya memutuskan untuk membuat sebuah akun di blogspot. Itu juga tidak berlangsung lama, karena saya kesulitan untuk mencari konten. Saat itu motivasi saya juga berbeda, saya mengharapkan hal lain dari menulis yaitu menghasilkan pundi-pundi rupiah melalui adsense. Meskipun itu hal yang lumrah, namun dalam kasus saya itu terlalu cepat rasanya mengharapkan hasil tanpa ada usaha yang maksimal.
Setelah berbulan-bulan lamanya saya tidak menulis, hari ini saya memutuskan untuk kembali menekuni hobi saya tersebut. Pandemi Covid-19 ini memaksa saya untuk menghabiskan hari-hari saya membaca berbagai buku di rumah. Alhasil, kini membuat semangat menulis saya kembali datang. Apalagi setelah melihat rubrik Ruang Semangat di AceHTrend, rasanya semangat saya untuk menulis langsung naik berlipat-lipat ganda. Hehehe.
Tapi kalau diingat-ingat motivasi menulis saya kali ini juga sama dengan yang saya dapatkan dulu, kalau saya tidak bijak dalam melangkah, bisa-bisa saya kembali kehilangan motivasi seperti saat itu. Untungnya kini saya sudah mendapat solusinya, dan sudah sepekan saya mempraktikkannya di rumah, hasilnya sangat mujur juga saya rasa.
Mungkin, banyak juga kawan-kawan di luar sana yang mengalami masa-masa sulit untuk menulis seperti saya, maka saya ingin menyertakan tips agar tetap produktif menulis pada tulisan kali ini, semoga bisa berguna untuk kawan-kawan semua.
Rajinlah Membaca
Membaca sudah menjadi satu syarat utama dalam meningkatkan kemampuan menulis. Rajin membaca membuat kita lebih banyak mendapat stok kosakata. Membaca juga jangan terlalu dipaksakan, semakin dipaksa takutnya akan membuat kita menjadi semakin malas untuk membaca. Sisihkanlah waktu dua jam dalam sehari untuk membaca, misalnya 45 menit di pagi hari dan 45 menit pada siang hari, selebihnya saat mau tidur. Itu yang sudah saya lakukan, dengan begitu bisa membuat otak kita lebih rileks, tidak memaksa otak kita dalam mencerna sebuah tulisan.
Bahan bacaan yang dibaca juga jangan terlalu berat-berat, saya sarankan mulailah dari membaca novel, cerpen, dan selingi dengan beberapa opini agar pikiran kita lebih terbuka dalam melihat sesuatu.
Buatlah Agenda Kerja
Untuk permulaan cobalah buat agenda kerja untuk sebulan ke depan. Karena dengan adanya agenda kerja, kemungkinan bertambahnya tingkat produktivitas kita dalam menulis akan lebih besar. Buatlah agenda misalnya satu hari untuk membaca diselangi satu hari menulis, kemudian praktikkan. Meskipun, kalau kalian mungkin tipe penulis yang spontan menulis saat mood-nya sedang bagus atau sedang mendapat ide, maka tidak salahnya juga agenda kerja ini juga disiapkan.
Menulislah Sesuai dengan Passion-mu
Kadang hal yang membuat kita mengalami writer’s block adalah karena tidak menulis sesuai dengan gaya kita sendiri. Kita sering terkecoh karena ingin menulis seperti gaya penulis idola kita. Kita sering lupa bahwa masing-masing penulis mempunyai gaya masing-masing dalam membuat tulisan mereka. Hal-hal seperti inilah yang harus kita rubah mulai dari sekarang, tulislah apa yang kamu suka dan gunakanlah gaya penyampaian kamu sendiri untuk memikat hati pembaca.
Bergabunglah dengan Komunitas Menulis
Seperti pengalaman saya di atas, banyak sekali ilmu yang didapat kalau kamu bergabung dengan komunitas menulis. Kamu bisa mendapat tempat untuk sharing, mengenal penulis-penulis hebat lainnya, bahkan itu bisa memotivasi kamu supaya lebih giat lagi untuk menulis. Apalagi di tengah kondisi dunia sekarang ini, banyak kegiatan komunitas yang diadakan di grup-grup WhatsApp, kesempatan untuk kamu yang ingin menambah wawasan menulis tetapi malas untuk keluar.
Menulislah
Jika semua tips di atas sudah dilakukan, maka cobalah untuk menulis. Sangat disayangkan apabila kamu sudah mempersiapkan segalanya, tetapi kamu selalu menunda waktu untuk menulis. Tulislah hal yang ringan-ringan terlebih dulu, misalnya tentang aktivitas harian kamu selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. Kemudian kamu bisa bebas mau posting di mana, banyak platform menulis yang bisa kamu gunakan, salah satu kegunaannya adalah untuk melihat respons pembaca, baik itu kritikan maupun saran agar bisa kamu evaluasi ke depannya.
Mungkin itulah tips yang bisa saya bagikan untuk kalian semua. Semoga di tengah musibah besar yang terjadi saat ini kita bisa tetap produktif untuk menulis, dan tentunya dapat menghasilkan karya-karya yang positif dan kaya akan informasi dan tentunya supaya dapat menginspirasi banyak orang.[]
*Catatan redaksi: total kasus positif Covid-19 di Indonesia per 15 April 2020 berjumlah 5.136 orang, pasien sembuh 446 kasus, dan meninggal dunia 469 kasus.
Penulis lahir di desa Gajah Aye, Kecamatan Pidie, 12 Maret 1997. Menamatkan kuliah Diploma III Jurusan Keperawatan pada Oktober 2018 yang lalu. Aktivitas sehari-hari bergabung bersama komunitas sosial dan juga bergabung menjadi relawan di MRI Kabupaten Pidie. Juga, aktif mengikuti kegiatan literasi yang diadakan Forum Aceh Menulis Chapter Pidie Raya.
Editor : Ihan Nurdin
Program ini terselenggara berkat kerja sama antara aceHTrend dengan KPI UIN Ar-Raniry, Gramedia, dan PT Trans Continent