ACEHTREND.COM, Singkil – Seperti tahun-tahun lalu, saban memasuki Ramadan malah sampai akhir Ramadan, pondok pesantren atau suro-suro di Aceh Singkil selalu ramai dikunjungi muslimin-muslimat terutama yang berusia lanjut.
Di sana mereka melakukan ibadah dan aktivitas taqaruf ilallah, yakni mendekatkan diri pada Allah atau sering disebut dengan suluk.
Namun, dalam Ramadan tahun ini, pemandangan dan aktivitas persulukan, bakal tak terlihat lagi. Karena berbagai pondok pesantren atau suro-suro di Aceh Singkil, tidak menggelar persulukan.
Bukan karena minat dan antusias jamaah yang berkurang dan sudah kendor mengikuti suluk, melainkan penyebab utamanya Covid-19 yang terus menggila dan belum ada tanda-tanda mereda.
Di Pondok Pesantren Darul Muta’allimin Tanah Merah, Gunung Meriah, Aceh Singkil, menurut pengakuan salah seorang pengurusnya, Ustaz Lisanuddin, mengatakan bila tahun ini tidak ada ibadah suluk.
Alasan mereka menghentikan aktivitas suluk karena mematuhi imbauan pemerintah agar tidak melakukan kegiatan kerumunan massa seiring dengan semakin merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia.
Biasanya, jelas Ustaz Lisanuddin, setiap memasuki Ramadan banyak jamaah yang mendaftar dan mengikuti suluk. Adanya yang mengambil ibadah selama satu pekan, dua pekan, dan tak jarang ada jamaah yang bersuluk sepanjang Ramadan.
“Berhubung adanya imbauan pemerintah supaya tidak melakukan pengumpulan orang dalam jumlah banyak, maka kami sepakat tahun ini meniadakan suluk,” ungkap Ustaz Lisanuddin kepada aceHTrend, Kamis (16/4/2020).
Apalagi, kata Ustaz Lisanuddin, jamaah yang mengikuti suluk umumnya telah berusia lanjut. Jadi dalam situasi seperti ini, mereka sangat rentan terjadi penularan virus dan rawan terkena penyakit lainnya.
Selain itu ustaz alumnus pesantren di Samalanga, Bireuen ini menerangkan, tidak saja aktivitas suluk yang ditiadakan tetapi dalam Ramadan tahun ini, pelaksanaan salat sunah tasbih yang biasa dipimpinnya di sejumlah masjid juga tidak ditunda.
Sementara itu karena alasan yang sama, persulukan di Kecamatan Kuala Baru di bawah pimpinan Mursyid Abu Muda Ustaz Kautsar Fairuzi, Ramadan tahun ini juga ditunda.
“Sekarang kami sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang pelaksanaan suluk di suro kami. Jika situasi tidak mendukung, suluk tahun ini akan kami tunda,” ungkapnya.[]
Editor : Ihan Nurdin