ACEHTREND.COM,Langsa- Kegembiraan Muhammad Riski (25) narapidana asal Kota Sabang, yang mendapatkan asimilasi corona, tidak berlangsung lama. Dia yang sangat berbahagia karena bebas dari sebuah LP di jakarta pada 10 April 2020, tiba-tiba harus mengalami penderitaan.
Hal itu diawali dari pilihannya pulang ke Aceh dengan menumpang truck. Dengan uang yang sangat terbatas, pilihan menumpang moto geurubak dari Jakarta menuju Aceh, merupakan hal yang logis, walau harus menahan rasa penat di sepanjang perjalanan.
Di perjalanan pria muda tersebut dicopet. Semua persediaan uang di dompet seketika berpindah tangan. Tapi tidak dijelaskan siapa yang mencopet dan di mana dia dicopet. Tiba-tiba saja, Jumat (17/4/2020) dia datang ke Kantor Walikota Langsa untuk meminta bantuan. Sialnya, begitu tiba di sana, dia rubuh.
Sepanjang perjalanan, menurut informasi, Riski menahan lapar. Mengapa awak truck tidak menolong? Itu belum terjawab.
Menurut informasi yang disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Langsa, Yanis Prianto, kepada aceHTrend, Jumat (17/4/2020), Muhammad Riski pertama kali diketahui pingsan oleh warga, sekitar pukul 13.00 WIB.
Kata Yanis, berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan, bahwa dirinya merupakan salah seorang napi yang mendapat asimilasi dari pemerintah terkait virus corona dan pada 10 April 2020 dibebaskan.
“Riski ke Kantor Wali Kota Langsa hendak minta bantuan, tapi karena tidak makan, sehingga lemas dan pingsan,” ungkap Yanis.
Sementara Wadir Bidang Administrasi pada RSUD Langsa, Hadi Wijaya, S.STP, MSP, kepada aceHTrend, mengatakan Muhammad Riski dibawa dari Kantor Wali Kota Langsa menggunakan mobil ambulan milik rumah sakit.
“Saat ini kondisi Riski telah pulih dari pingsannya dan telah diberi makan, sekarang lagi menunggu koordinasi dari Dinsos untuk kepulangannya ke Sabang,” tutup Hadi Wijaya. []