• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

[Ruang Semangat]: Corona dan Kenangan Masa Kecil

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 17/04/2020 - 12:23 WIB
di LIFE STYLE
A A
Penulis di tepi Krueng Doe yang sudah ditumbuhi enceng gondok

Penulis di tepi Krueng Doe yang sudah ditumbuhi enceng gondok

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Rahmat Aulia*

Saya rasa tidak ada warga Montasik yang tidak tahu Krueng Doe. Dalam bahasa Aceh, krueng bermakna sungai dan doe di sini merujuk kepada timbunan. Krueng Doe adalah nama sebuah sungai terbesar di Montasik yang airnya tidak lagi mengalir karena sudah ditimbun pada beberapa bagiannya. Jadi, Krueng Doe ini airnya tidak lagi mengalir, hanya tergenang begitu saja. Kalau ditanya sejak kapan sungai ini menjadi seperti ini, saya sendiri tidak tahu persis. Sejak saya kecil, belasan tahun silam, sungai ini memang sudah demikian adanya.

Ada banyak sekali kenangan antara saya dengan Krueng Doe. Waktu masih duduk di sekolah dasar, saya bersama teman-teman rajin menyambangi sungai ini untuk berenang dan mencari ikan. Saat itu airnya masih jernih, belum ada masyarakat yang membuang sampah ke sini. Namun, beberapa tahu belakangan, ada oknum yang tidak bertanggung jawab dengan teganya mencemari Krueng Do dengan sampah. Ada banyak sekali jenis sampah yang dilemparkan ke sini. Melihatnya, saya jadi pilu. Seolah kenangan masa kecil saya dengan Krueng Doe mereka cabik-cabik.

Lebar Krueng Doe kira-kira 10 meter dengan panjang beberapa kilometer saja. Di beberapa titik yang posisinya jauh dari pemukiman warga, airnya masih tergolong jernih dan tentunya bebas sampah. Saya tidak ingat dengan persis sudah berapa tahun tidak pernah lagi menyambangi Krueng Doe. Mungkin sekitar 10 atau 15 tahun lebih. Walau jaraknya cukup dekat dari rumah.

BACAAN LAINNYA

Wakil Rektor III USK Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC/FOTO/Detak USK.

Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

18/01/2021 - 10:48 WIB
Munzami HS. [Ist]

Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

18/01/2021 - 01:09 WIB
Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.

Catatan Kecil tentang Singkil

17/01/2021 - 23:45 WIB
Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

17/01/2021 - 16:38 WIB

Lalu apa hubungannya antara saya, Krueng Doe, dan Corona?

Semenjak pemerintah memberlakukan masa tanggap darurat corona dengan meliburkan berbagai instansi pendidikan, perkantoran, dan berbagai sektor lainnya. Dayah tempat saya mondok pun turut meliburkan dan memulangkan seluruh santri. Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Setelah pulang ke rumah dan menetap beberapa hari, saya dengan beberapa teman memilih untuk mengisolasi diri di dayah kampung. Dayah Tgk Chik Disampang namanya. Dayah ini sudah seperti rumah kedua bagi saya dan beberapa teman. Selama masa tanggap ini, saya hanya pulang ke rumah sesekali untuk makan atau keperluan penting lainnya. Selebihnya hanya di dayah.

Sebenarnya Dayah Tgk Chik Disampang sendiri juga sudah meliburkan aktivitas belajar mengajar. Namun, beberapa memilih untuk tetap menetap di dayah. Tidak ke mana-mana. Ada sekitar 20 orang santri yang mengisolasi diri di sini.

Nah, ketika menetap di sinilah, saya kembali menyambangi Krueng Doe. Bernostalgia setelah sekian purnama. Krueng Doe ini letaknya persis di belakang dayah kami. Untuk ke sana, bisa dengan berjalan kaki. Kami, saban pagi dan sore hari mencari ikan di sini. Menebar jaring pada sore dan mengangkat esok paginya. Ada ikan mujair, bace, sepat cina, dan berbagai ikan lainnya yang berhasil terjaring. Melakukan aktivitas ini, ingatan masa silam muncul silih berganti. Senyum pun sukses mengembang di sudut bibir.

Ikan-ikan yang berhasil terjaring ini selanjutnya kami masak di dapur dayah. Seringnya di masak asam keueung. Kadang-kadang di-tumeh dan tak jarang digoreng. Berhubung disantapnya bersama-sama, nikmatnya jadi berlipat-lipat ganda.

Memanfaatkan masa tanggap ini, beberapa santri berinisiatif membentuk kelompok belajar. Ada yang memperdalam nahwu, sharaf, mantiq, bayan dan lainnya. Lantas ketika malam Jumat tiba, dengan semangat 45 kami menyenandungkan dikee dan dalail khairat. Melangitkan berbagai pujian kepada pemilik semesta agar musibah ini bisa segera berlalu.

Untuk tetap menjaga stamina, setiap sore kami rutin berolahraga. Ada yang main voli, bulu tangkis, dan tenis meja. Saya sendiri menyukai ketiga permainan tersebut. Walau lebih cenderung ke permainan bulu tangkis.

Saya rasa, tetap menjaga stamina selama masa darurat corona ini cukup penting. Di samping berusaha ikut anjuran yang telah ditetapkan pemerintah seperti mencuci tangan, jaga jarak, dan lainnya. Menjaga tubuh tetap bugar juga harus diprioritaskan. Jangan sampai karena terlalu takut dengan corona kita malah abai menjaga stamina.

Semoga musibah corona bisa segera mereda dan kita bisa kembali memulai aktivitas seperti sedia kala. Aamiiin.[] 

*Penulis adalah santri di Dayah Ulee Titi dan Tgk Chik Disampang Montasik, Aceh Besar.

Editor : Ihan Nurdin

Program ini terselenggara berkat kerja sama antara aceHTrend dengan KPI UIN Ar-Raniry, Gramedia, dan PT Trans Continent

Tag: #Headlinecovid-19Ruang Semangat
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Aceh Utara Terima Bantuan Sembako Sebanyak 5.324 Paket dari Dinsos Aceh

Selanjutnya

Hindari Konsentrasi Massa, Pasar Meugang di Langsa Dibuat di Setiap Kecamatan

BACAAN LAINNYA

Marzuki Yusuf. Ketua Ikatan Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

Minggu, 17/01/2021 - 19:46 WIB
Syeh Ali Jaber. Foto/Ist.

Sempat Membaik, Syeh Ali Jaber Berpulang ke Hadirat Ilahi

Kamis, 14/01/2021 - 10:27 WIB
Delsy Ronnie (Kelima dari kiri) dan Rektor Umuslim (ketiga dari kanan) saat pertemuan di Umuslim, Rabu (6/1/2021). Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Bertandang ke Umuslim, Nonviolent Peaceforce Komit Bangun Kerjasama

Jumat, 08/01/2021 - 16:28 WIB
Ilustrasi @lokadata
LIFE STYLE

Studi: ‘Hormon Cinta’ Bantu Jaga Tulang Kuat Hingga Tua

Senin, 04/01/2021 - 11:19 WIB
Pendiri RUMAN Aceh, Ahmad Arif, menerima hadiah buku dari Dr. Nurkhalis Mukhtar LC., MA.
LIFE STYLE

RUMAN Aceh Terima Donasi Buku dari Tiga Akademisi

Sabtu, 02/01/2021 - 10:19 WIB
AKBP. Adnan. Foto/Ist.

Mantan Polisi ‘Meupep-pep’ AKBP Adnan Meninggal Dunia

Kamis, 31/12/2020 - 17:54 WIB
Bang Joel, pemilik usaha Martabak Bang Joel di Meunasah Blang, Jeumpa, Bireuen. Foto/ Raden Yus Rusmadi.
Ringan

Beli Martabak Telur Bang Joel, Berpeluang Bawa Pulang Sepeda Motor

Jumat, 25/12/2020 - 16:22 WIB
Rinal Sahputra
LIFE STYLE

Buku “Para Perempuan di Tanah Serambi” Karya Mantan Ketua FLP Aceh Bakal Rilis di Januari

Kamis, 24/12/2020 - 09:55 WIB
Hairil
LIFE STYLE

Hairil Mahasiswa BBG Raih Perunggu OSM Bahasa Inggris Se-Indonesia

Kamis, 24/12/2020 - 09:31 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, SE, saat memimpin rapat menghadapi bulan suci Ramadhan, Kamis (16/4/2020).

Hindari Konsentrasi Massa, Pasar Meugang di Langsa Dibuat di Setiap Kecamatan

Komentar

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Gas dan Lumpur Menyembur Setinggi 6 Meter, Warga Ranto Peureulak Panik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GeRAK Aceh: Hibah APBA untuk 100 Organisasi Bertentangan dengan Permendagri 39 Tahun 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Nanggroe Kunjungi Kawasan Wisata Ulee Lheue, Ini Komentarnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Redaksi aceHTrend
18/01/2021

Wakil Rektor III USK Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC/FOTO/Detak USK.
Banda Aceh

Universitas Syiah Kuala Minta BEM USK Kembalikan Bantuan Hibah Dari Pemerintah Aceh

Ahmad Mirza Safwandy
18/01/2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono didampingi oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Rifky Harsha/FOTO/Partai Demokrat.
Nasional

Demokrat Harapkan Revisi UU Pemilu Tetap Menjaga Eksistensi Partai Lokal di Aceh

Redaksi aceHTrend
18/01/2021

Munzami HS. [Ist]
Politik

Lebih 1,9 Triliun Rupiah Dana Bansos di Dalam APBA 2020 Dikelola Secara Tidak Jelas

Muhajir Juli
18/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.