ACEHTREND.COM, Langsa – Forum Pemuda Aceh (FPA) menilai kinerja ULP PLN Langsa tidak profesional dan tidak mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat yang notabene adalah pelanggannya. Pasalnya, dalam situasi pandemi saat ini, masyarakat dibebankan dengan kenaikan tarif listrik yang begitu meresahkan.
“FPA meminta Manager PLN Langsa agar menanggapi serius keluhan masyarakat yang kemarin (Senin) telah datang ke kantor ULP PLN Langsa Kota,” kata Ketua FPA, S Sofyan Alatas, kepada aceHTrend, Selasa (5/5/2020).
Sofyan mengatakan, alasan Kepala ULP PLN Langsa Kota terkait naiknya tarif listrik yang disampaikan kepada media dinilai sangat tidak logis dan terlalu mengada-ngada. Alasan itu menurutnya berbanding terbalik dengan fakta yang dirasakan sebagian masyarakat.
Baca: Tagihan Listrik Melonjak, Puluhan Warga Datangi Kantor ULP PLN Langsa Kota
Hal ini menurutnya sangat miris di tengah mandeknya perekonomian masyarakat akibat pandemi COvid-19, sementara PLN selaku perusahaan negara melakukan tindakan di luar batas kewajaran yang merugikan masyarakat.
“Kami juga berharap Ombudsman Aceh agar meneliti permasalahan ini dan cross check ke lapangan, mengingat jika persoalan ini dibiarkan maka bisa jadi hal serupa di kemudian hari akan terulang kembali,” ucapnya.
Lanjutnya, penerangan listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, maka seharusnya pimpinan PLN menyadari kalau sektor ini merupakan bagian pelayanan kebutuhan yang harus dilakukan secara prima.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kota Langsa mendatangi Kantor ULP PLN Langsa untuk memepertanyakan tagihan listrik yang dinilai tidak normal. Ada pelanggan yang pada bulan April pemakaian Maret biaya rekeningnya sebesar Rp850 ribu, tapi pada Mei pemakaian April melonjak drastis menjadi sebesar Rp1.585.000.[]
Editor : Ihan Nurdin