ACEHTREND.COM,Bireuen-Pengamat Pembangunan dan Komunikasi Pemerintah Azhar mengatakan agar tidak terulang lagi peristiwa MH, warga Jeunib yang baru pulang dari Sumut beberapa waktu lalu, Pemkab Bireuen dalam hal ini melalui tim covid-19 kabupaten, perlu membuat group WA yang menghimpun seluruh penangung jawab satgas dari gampong hingga kabupaten.
Menurut Azhar, Jumat (8/5/2020) dalam hal penangangan kondisi tidak normal, komunikasi merupakan hal yang paling penting diperhatikan. Karena mustahil akan terjadinya koordinasi bila saluran komunikasi tidak berjalan dengan sangat bagus.
Azhar yang juga salah satu pendiri Lembaga Swadaya Bina Masyarakat (LS BIMA) yang bermarkas di Bireuen (kini Perkumpulan BIMA-red) dalam rilisnya kepada aceHTrend menyebutkan, pemerintah harus mengansumsikan mayoritas rakyak tidak memahami dengan utuh protokol covid-19. Dengan demikian, persiapan yang dilakukan pun akan lebih membumi.
“Misal, andaikan ada WA group satgas covid-19 yang menghimpun seluruh penanggung jawab dari level gampong hingga kabupaten, peristiwa di RS Fauziah, yaitu bingungnya seorang traveller yang baru pulang dari Sumut, tidak perlu terjadi. Warga tersebut seharusnya diberikan apresiasi dan dituntun. Tapi karena group komunikasi itu belum ada, maka terjadilah seperti itu,” kata Azhar.
Untuk itu, Azhar mengatakan Pemerintah Bireuen harus menaruh perhatian serius pada rekayasa komunikasi, karena kelancaran komunikasi sama pentingnya dengan bahan makanan di tengah kondisi darurat.
Nomor kontak satgas covid-19 harus juga tersedia di fasilitas publik seperti di terminal, rumah sakit, puskesmas, mesjid, dan lainnya. Ini untuk memudahkan siapapun dalam memberikan informasi atau sekedar hendak bertanya. []