• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Cerita Corona dari Kacamata Dayah

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Minggu, 10/05/2020 - 12:29 WIB
di Artikel, OPINI
A A
@ist

@ist

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Abuna Muchlis Abdullah*

Virus corona telah membuat banyak perubahan di muka bumi. Hal-hal yang dulunya dianggap aneh sebelum adanya corona, lantas menjadi biasa saja ketika corona menyerang. Tentu tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya bakal ada penutupan masjid, sekolah, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat keramaian lainnya. Tentu juga tidak terbayangkan oleh kita ketika orang-orang tidak boleh keluar rumah dalam jangka waktu tertentu. Kota-kota di lockdown. Pun dengan penggunaan masker yang biasanya hanya digunakan oleh segelintir orang namun sekarang digunakan oleh kebanyakan orang.

Tentu banyak lagi imbas dari corona yang tidak mungkin kita paparkan semua. Melihat dari sisi dayah, corona telah membuat beberapa dayah terpaksa meliburkan santri lebih awal ketimbang jatah libur sebenarnya. Sehingga ada dayah yang tengah melaksanakan ujian terpaksa harus menghentikan di tengah jalan dan segera memulangkan santrinya. Biasanya santri dayah baru libur H-10 menjelang puasa, dan kembali ke dayah H+10 Lebaran.

Jika tidak ada aral melintang dan corona sudah menghilang total, berarti santri baru kembali ke dayah untuk proses belajar mengajar pada hari ke sepuluh Lebaran Idulfitri.

BACAAN LAINNYA

Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.

LMC (76): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (II)

26/01/2021 - 12:44 WIB
Dian Guci

Tangan Jahil Kita, Monstera, dan Efek Kupu-Kupu

26/01/2021 - 09:56 WIB
Sadri Ondang Jaya

Pelestarian Budaya Lokal Mengangkat Citra Daerah

25/01/2021 - 12:46 WIB
Cut Fitri Yana

Memaksimalkan Pembelajaran di Masa Pandemi

25/01/2021 - 12:34 WIB

Ada yang unik dari santri dibandingkan dengan pelajar di sekolah umum. Berhubung santri baru libur total ketika puasa, banyak dari kalangan santri berinisiatif untuk melakukan safari dakwah. Melakukan ceramah-ceramah singkat setelah pelaksanaan Tarawih ke gampong-gampong. Kebanyakan santri ketika libur dayah mereka akan berkumpul di dayah-dayah gampong tempat mereka menimba ilmu sebelum melanjutkan ke dayah yang lebih besar. Nah, di dayah gampong inilah biasanya mereka membentuk dan mengaktifkan kegiatan safari dakwah. Kegiatan ini bertujuan selain melatih mental santri di samping sebagai ajang aplikasi ilmu yang selama ini sudah di dapatkan di dayah.

Namun, kegiatan yang sudah berlangsung tiap tahun ini menjadi beda ketika terjadi wabah corona. Jika safari sebelumnya lebih semarak dengan jangkauan gampong yang lebih banyak, safari dakwah kali ini hanya menjangkau beberapa gampong seputaran dayah.

Di dayah, seorang santri diajari dan dituntut untuk siap tampil di tengah-tengah masyarakat. Apakah untuk berceramah atau sekadar pidato di hadapan mayat, makanya di dayah ada waktu khusus untuk latihan muhazarah (latihan pidato). Apakah seminggu sekali atau seminggu dua kali sekali tergantung kebijakan pengurus dayah.

Peluang dan keterampilan santri ini seharusnya juga menjadi perhatian khusus dari pemerintah, sehingga kelak lahir kader-kader penceramah andal yang siap tampil di tingkat nasional dan global untuk mensyiarkan dakwah.

Imbas lain dari corona adalah pembangunan fisik dayah menjadi terganggu. Beberapa pembangunan seperti bilik atau asrama, musala menjadi mandek karena corona. Padahal pembangunan ini perlu dikebut mengingat jatah santri kembali ke dayah tinggal hitungan hari. Ditambah lagi sekarang musim hujan, beberapa lokasi tergenang banjir.

Di tengah wabah corona ini semoga perhatian pemerintah untuk dayah juga lebih besar, tidak membedakan antara sekolah formal dengan dayah. Karena pada hakikatnya semua yang belajar adalah pelajar. Sudah sepantasnya apa yang didapatkan oleh pelajar sekolah formal juga turut dirasakan oleh santri dayah. Semoga.[]

*Penulis Pimpinan Yayasan Dayah Mulia Blang Bintang Aceh Besar/ Ketua HUDA Wilayah Aceh Besar

Editor : Ihan Nurdin

Tag: corona virusDayahopini acehtrend
Share53TweetPinKirim
Sebelumnya

WA Palsu Atasnamakan Muslizar Incar Kepala Dinas di Abdya

Selanjutnya

Irwandi Yusuf Akui Lebih Nyaman di Sukamiskin

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
Artikel

Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

Rabu, 27/01/2021 - 07:22 WIB
Ida Hasanah. Alumnus UGM Yogyakarta.
Artikel

Peran Lembaga Penyiaran Di Aceh Dalam Pelestarian Cagar Budaya

Selasa, 26/01/2021 - 17:23 WIB
Ahmadi M. Isa.
Celoteh

Generasi Muda Aceh Harus ‘Divaksin’

Kamis, 21/01/2021 - 09:40 WIB
Mukhlis Puna
OPINI

Asal Mula Siswa Berkarakter Berawal dari Guru

Rabu, 20/01/2021 - 11:46 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (76): Orang Tua dan Covid-19: Kenapa Harus Serius?

Selasa, 19/01/2021 - 18:48 WIB
Bendera Pemerintah Otonomi Bangsamoro. Foto?ist.
Jambo Muhajir

Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

Selasa, 19/01/2021 - 16:03 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Pernyataan Irwandi Yusuf bahwa dirinya lebih nyaman di Lapas Sukamiskin, Bandung. [Ist]

Irwandi Yusuf Akui Lebih Nyaman di Sukamiskin

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Kowas-LSG Aceh Singkil Wacanakan Pilkada Bernilai Syariat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bila Mau Pindah ke Aceh, Warga Malang, Jawa Timur Dapat Jatah 1 Hektar Lahan/KK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Bocah di Abdya Meninggal Diduga Akibat Keteledoran Petugas Puskesmas , Ini Penjelasan Kadinkes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Manfaat Kopi, Mulai untuk Menghilangkan Selulit hingga Bikin Awet Muda

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

H. Mukhlis, A.Md, Dirut PT Takabeya Perkasa Group, Kamis (28/1/2021) menyerahkan donasi untuk pengobatan Aqila Fitriani (19 bulan) yang mengidap gizi buruk. Foto/Ist.

Dapat Informasi dari Facebook, H. Mukhlis Takabeya Antar Donasi untuk Balita Gizi Buruk di Aceh Utara

Muhajir Juli
28/01/2021

RRM, pelaku pemerkosaan terhadap Kamboja, divonis 175 bulan penjara. Foto/Ist.
Hukum

Dijemput dari Tempat Kerja, Kamboja Diperkosa di Dalam Kijang Innova

Muhajir Juli
28/01/2021

Lelalu
Hukum

Dituntut 150 Bulan Penjara, Lansia Pemerkosa Anak: Ka Abéh Lón!

Muhajir Juli
28/01/2021

Kondisi salah satu rumah warga di Gampong Lengkong, Kamis (28/1/2021).
BERITA

Sejumlah Rumah di Gampong Lengkong Langsa Rusak Diterjang Banjir Lumpur

Syafrizal
28/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.