• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Banjir, Kami Malah Senang, Bagaimana Mungkin?

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 15/05/2020 - 01:49 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Banjir, Kami Malah Senang, Bagaimana Mungkin?

Zulfadhli Kawom. [Ist]

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Zulfadhli Kawom

Setiap keunoeng sa, dalam kalender musim Aceh, biasanya bulan Desember, kampung kami kebanjiran, biasanya banjir kiriman dari Krueng Sawang. Tapi kami doeloe-nya tidak menganggap bencana, tapi fenomena alam biasa, karena kami memang telah siaga;panen padi telah usai, kecuali salah keuneunoeng atau di luar prediksi, misal banjir di awal tahun atau sebelum bulan Desember.

Kami cukup senang, tak pernah kelaparan, tidak ada bantuan masa itu, saat banjir beras sudah cukup stock lam teem di rumah. Padi tersimpan dalam kroung setelah bayar zakat dan bersedekah. Biasanya untuk pembangunan dayah, meunasah, masjid dan beberapa orang cacat. Masa itu para mualaf juga datang sendiri ke kampung-kampung usai panen padi.

Selain padi, di lampouh orang tua kami juga menanam ubi, jagung dan pisang;kalau gagal panen. Tapi rawa-rawa juga umumnya ditanami sagu juga sebagai makanan alternatif misal terjadi bencana atau wabah yang berkepanjangan. Masa itu musim turun ke sawah setahun sekali, tapi kami tidak kekurangan (kelaparan).

BACAAN LAINNYA

Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman/FOTO/Bank Aceh.

Tingkatkan Produk Layanan, Bank Aceh Luncurkan Kartu Debet

13/04/2021 - 17:36 WIB
Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

13/04/2021 - 13:34 WIB
Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

12/04/2021 - 22:20 WIB
Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Covid – 19

Ahli: Niatkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sebagai Ibadah

12/04/2021 - 08:52 WIB

Mengapa malah kami senang, tapi kan lagi banjir?

Saat banjir ikan-ikan berlimpah, menggelepar di halaman rumah, tinggal bawa jaring, ada juga yang pakai angkoy di irigasi atau lueng. Ada juga yang menggunakan cro di kampung yang airnya payau biasanya ikan sungai dan ikab rawa, seperti sakap, kiree, mujahed, khambulan, seupat kleeng, bacee, krueng, kiree dan seungkoe. Kami tidak kekurangan ikan, malah kami bisa menjualnya.

Sebelum datang museem keunoeng sa, semua barang-barang penting sudah diamankan ketempat yang lebih tinggi dalam lemari rumah misalnya dokumen penting (rapor, ijazah, surat tanah, album photo dan lain-lain yang dianggap penting.

Lantas setelah air surut, paska banjir?
Kalau bunyi katak sudah mulai ramai sekali, biasanya air sudah mulai surut, frekwensi hujan mulai menurun. Secara alamiah air mulai berkurang debitnya, biasanya di halaman rumah tinggal setumit. Oya, saya hampir lupa, masa itu umumnya di kampung, rumah berkontruksi kayu dan berupa rumôh manyang (panggung).

Cerita di atas adalah kejadian tahun 90-an. Lantas kini bagaimana?

Kini irigasi sudah semakin canggih, begitu juga teknologi pertanian-musim tanam bisa tiga kali setahun, jalan-jalan dan saluran desa sudah dibeton. Tapi ada kesalahan menurut saya.
Pertama, pembangunan tanpa berspektif bencana saat perencanaan malah menciptakan bencana, misalnya jalan mulai tinggi hingga air terperangkap, tahun 2000 malah kampung antara Bungkaih dan Krueng Mane kami terkurung banjir karena air tidak bisa keluar, tertahan pematang irigasi yang tinggi.

Kedua, rawa-rawa sebagai sumur resapan alami telah berubah fungsi (pemukiman dan sawah) hingga tidak ada lagi wilayah resapan air dan tempat hidup ikan yang tadi saya cerita di atas. Pohon sagu mulai langka.

Ketiga, praktek pertanian dengan menggunakan pupuk kimia dan aplikasi pestisida berlebihan telah mematikan bibit ikan rawa dan beberapa habitat lain seperti, meunoum, bubruek, hee, cani, beureukiek;sejenis unggas yang bisa dimakan (halal) yang hidup di persawahan dan rawa-rawa kini tinggal kenangan.

Keempat, pola distribusi bantuan ala “Sinterklass” telah memanjakan penduduk kampung, dan menimbulkan kecurigaan dan konflik antara pemerintah dan masyarakat, sering dianggap bantuan politik atau politik bantuan, misalnya di ada kampung yang caleg tidak menang tidak ada bantuan. Dulunya kami tidak cengeng, malah orang tua kami membakar pisang putiek dan ubi dan eungkhui sudah bisa bikin tareek pruet (kenyang) tanpa berharap.

Penulis Zulfadli Kawom, anak kampung yang gemar wét-wét.

Tag: #Headlinebanjirorang Aceh hadapi banjir
Share359TweetPinKirim
Sebelumnya

Pasien Covid-19 di Galus Tunggu Hasil Pemeriksaan RT-PCR Ketiga

Selanjutnya

Gebetan Galang Donasi untuk Korban Banjir Bandang di Aceh Tengah

BACAAN LAINNYA

Ramadan Ajang Introspeksi Diri
OPINI

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

Selasa, 13/04/2021 - 12:10 WIB
Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Banjir Bandang Terjang Aceh Tengah

Gebetan Galang Donasi untuk Korban Banjir Bandang di Aceh Tengah

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangsa Rum dalam Islam di Akhir Zaman

    44 shares
    Share 44 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman/FOTO/Bank Aceh.
EKOBIS

Tingkatkan Produk Layanan, Bank Aceh Luncurkan Kartu Debet

Redaksi aceHTrend
13/04/2021

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan
BERITA

Sambut Ramadan, ACT Lhokseumawe Luncurkan Program Sedekah Pangan

Mulyadi Pasee
13/04/2021

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh
BERITA

Wakil Ketua DPRK Harap Daurah Al-Qur’an Lahirkan Imam Masjid di Kota Banda Aceh

Teuku Hendra Keumala
13/04/2021

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama
BERITA

41 Cama Gagal Ikut UTBK-SBMPTN Unimal di Hari Pertama

Bustami Acut
13/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.