ACEHTREND.COM, Langsa – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia memilih sebelas kabupaten/kota di Indonesia sebagai pilot proyek Dana Alokasi Khusus Integrasi tahun anggaran 2021 dan salah satu di antaranya ialah Kota Langsa.
Terpilihnya Kota Langsa sebagai pilot proyek DAK Integrasi tahun 2021 berdasarkan surat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sekretariat Jenderal Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Nomor PR.0204-sf/258, tanggal 27 Mei 2020, tentang Penyampaian Hasil Penilaian Ekspos Proposal DAK Integrasi Bidang Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan Tahun Anggaran 2021, yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Riono Suprapto.
Dalam surat tersebut, selain Kota Langsa di Provinsi Aceh, sepuluh kabupaten/kota lainnya di Indonesia yang terpilih, yakni Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten, Kabupaten Pemalang di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal di Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah, Kota Kediri di Provinsi Jawa Timur, Kota Bontang di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kotabaru di Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Bitung di Provinsi Sulawesi Utar, Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara, dan Kota Tual di Provinsi Maluku.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Langsa, Muharram, kepada aceHTrend, Minggu (31/5/2020), membenarkan bila Kota Langsa merupakan satu-satunya daerah di Aceh dan salah satu dari sebelas kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih sebagai pilot proyek DAK Integrasi tahun anggaran 2021.
Muharram mengatakan, prestasi ini diraih atas kerja keras semua pihak yang cukup melelahkan selama ini terutama dari Bappeda, Dinas PUPR, para asisten terkait, tim Kotaku Kota Langsa, Satker/PPK Provinsi Aceh, serta Konsultan Fasilitator Kotaku yang didukung komitmen dan arahan sepenuhnya dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, dan Marzuki Hamid, serta Sekda Syahrul Thaib, dalam rangka percepatan pembangunan Kota Langsa telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.
Dengan telah terpilihnya Langsa sebagai pilot proyek DAK Integrasi tahun anggaran 2021, maka Kota Langsa akan mendapat kucuran dana sebesar Rp50-60 miliar dengan proposal yang diajukan, yang dipergunakan untuk pembangunan rumah baru serta pembangunan prasarana dan sarana di kawasan relokasi Gampong Timbang Langsa, Kecamatan Langsa Baro yang meliputi saluran, jalan, sanitasi, dan taman.
“Dana itu akan kita fokuskan untuk pembangunan di kawasan relokasi tersebut. Selamat buat Kota Langsa,” pungkas Muharram.
DAK Integrasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan terhadap visi, rencana, dan peta jalan pemerintah daerah dalam mengentaskan permukiman kumuh, menjadi salah satu sumber pendanaan saja. Kedua, mengarah pada suatu perubahan yang komprehensif dan signifikan. Bukan hanya berupa pencapaian pengurangan kumuh secara numerik, melainkan juga dapat dilihat secara spasial. Ketiga, memastikan pemenuhan akses terhadap infrastruktur dasar layak secara terpadu. Keempat, dilaksanakan secara multiyear dan berbasis kinerja, secara bertahap hingga tuntas dalam beberapa tahun. Kepastian penerimaan DAK di tahun berikutnya akan bergantung dari evaluasi kinerja pelaksanaan di tahun sebelumnya.
Kebijakan yang mendasarinya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan perumahan dan permukiman layak bagi rumah tangga yang menghuni kawasan permukiman kumuh pada 2021. Lokasi prioritas yang mendapatkan DAK termasuk di dalamnya kota metropolitan, kota besar dan kota sedang. Lokasi dipilih berdasarkan kota satelit yang memiliki luas kumuh terbesar.[]
Editor : Ihan Nurdin