ACEHTREND.COM, Sabang – Sekretaris Daerah Kota Sabang Drs Zakaria MM mengatakan, agar Sabang terus menjadi wilayah zona hijau dari penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), perlu adanya sikap kewaspadaan dan kehati-hatian dari semua pihak.
Karena fungsi pencegahan tentunya lebih baik, untuk menuju penerapan new normal kepada masyarakat harus terus ditingkatkan dari berbagai aspek kegiatan dalam menormalkan kembali aktivitas.
“Bila membicarakan proses menuju new normal di Kota Sabang saat ini ialah bagaimana menormalkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat di berbagai sektor. Agar sektor tersebut bisa berjalan kembali tentunya, perlu ditingkatkan fungsi pencegahan dari bahaya penyebaran Covid-19,” ujarnya, Kamis (4/6/2020).
Terkait hal itu kata Zakaria, harus dijaga dan memperketat aktivitas keluar masuk masyarakat khususnya pengguna jasa angkutan kapal laut yang kini sudah diberikan kelonggaran. Namun, dengan adanya kelonggaran itu bukan berarti bebas keluar masuk ke Sabang, semua tetap melewati peraturan yang ketat dan tidak sembarangan.

Artinya, kata Zakaria, aturan aktivitas yang diterapkan harus tetap mengedepankan keselamatan dan memberi rasa aman kepada masyarakat agar Sabang tetap mempertahankan wilayah hijau bebas dari pandemi korona.
“Kita ingin new normal berjalan sesuai protap aturan yang berlaku, setiap penumpang yang datang dari daerah luar dan masuk ke Sabang kita masih membutuhkan surat keterangan test negatif Covid-19, bila ini ada dan bisa ditunjukkan maka mereka kita terima masuk ke Sabang. Sebaiknya, jika surat tersebut tidak ada dan tidak dapat ditunjukkan maka kita tolak mereka untuk masuk ke Sabang,” ungkap Zakaria.
Menurutnya, untuk menuju new normal semua wajib mematuhi protokol kesehatan physical distancing
dengan tetap menjaga jarak dan social distancing. Caranya, Pemerintah Kota Sabang telah mengeluarkan aturan untuk pengguna jasa kapal laut tetap membatasi 50 persen kapasitas penumpang kapal, kalau misalnya penumpang kapal cepat atau kapal fery muat 300 orang penumpang, hari ini dan seterusnya direkomendasikan hanya boleh muat penumpang 150 penumpang saja.
Ketentuan ini sengaja diberlakukan agar tetap mematuhi protokol kesehatan untuk tetap menjaga jaga jarak. Kemudian juga agar setiap penumpang yang ke Sabang maupun di lokasi-lokasi wisata harus selalu menggunakan masker.

“Ini kita berlakukan di semua tempat, bahkan semua penginapan seperti hotel, home stay dan bungalaw kita minta untuk menyediakan tempat cuci tangan, setiap kamar dan ruangan lainnya harus dilakukan penyemprotan desinfektan. Termasuk juga karyawan dan para pekerjanya wajib menggunakan masker dan dari situlah kita bisa melakukan pencegahan, karena pencegahan ini sangat penting dari pada kita mengobati. Jadi dengan dapat kita melakukan pencegahan artinya Sabang masih terjaga sebagai daerah hijau karena Sabang sebagai daerah hijau tentunya orang akan datang ke Sabang tidak ada merasa takut,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bila Sabang dapat mempertahankan sebagai daerah hijau, maka ini merupakan salah satu solusi untuk dapat kembali kepada privasi ekonomi menuju new normal seperti dulu.
“Hijau ini perlu sama-sama kita pertahankan dan untuk mempertahankan Sabang sebagai daerah zona hijau, Pemerintah Kota Sabang tidak akan sanggup bekerja sendiri, tapi harus ada dukungan masyarakat Sabang, karena dengan adanya partisipasi masyarakat tentunya kita akan ringan. Jadi mari sama-sama kita pertahankan hijau ini. Sehingga tujuan kita untuk kembali normal kepada situasi ekonomi semula, Insya Allah akan terwujud, Aamiin,” tutupnya.
Asisten I Sekretaris Daerah Kota Sabang, Andri Nourman AP, M.Si
“New Normal Menuju Perbaikan Masyarakat”

Langkah lanjutan dalam penanganan Covid-19, Kota Sabang kini telah dilakukan penerapan new normal berdasarkan arahan ataupun imbauan dari pemerintah pusat.
Menindaklanjuti imbauan tersebut, Pemerintah Kota Sabang sudah mengeluarkan aturan terkait dilakukan pembatasan-pembatasan secara maksimal. Bisa dikatakann, sampai sejauh ini dalam masa pandemi korona banyak hal-hal positif yang memang sudah berjalan sesuai harapan.
Asisten I Sekda Kota Sabang, Andri Nourman mengatakan, tentunya selain ada dampak positif dengan penerapan tersebut, justru muncul hal-hal ataupun dampak yang lebih kepada berimbasnya pendapatan ataupun ekonomi masyarakat yang bisa dikatakan langsung terdampak.
“Kenapa saya katakan langsung terdampak semenjak terjadinya wabah pandemi korona, karena Kota Sabang sendiri sektor unggulannya adalah pariwisata, dan pariwisata itu tentunya berkaitan dengan hadirnya manusia di satu daerah termasuk di Kota Sabang. Jadi dampak langsungnya mungkin keterkaitan dengan kunjungan wisatawan yang hadir ke Kota Sabang. Tapi alhamdulillah sekarang ini kita masuk dalam masa ataupun fase tahapan new normal, di mana sebenarnya menuju fase ini adalah upaya kita untuk memahami pada keadaan biasanya tapi perlahan menuju perbaikan berbagai kondisi kehidupan normal,” kata Andri Nourman AP, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, untuk menuju new normal ini semua tetap pada penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Karena apa yang telah dilakukan di Sabang mungkin termasuk beberapa hal yang sebelumnya dilakukan pembatasan terhadap keluar masuk orang untuk mendapat proses perizinan segala macam dalam masa ataupun fase new normal ini sendiri.
Pembebasan untuk keluar masuk orang ke Kota Sabang walaupun di sana sini ada syarat yang memang harus dipenuhi. Namun sudah dikurangi termasuk surat izin yang sebelumnya dikeluarkan oleh gugus tugas kini sudah tiadakan.
Dan beberapa waktu yang lalu instruksi ini juga sudah didiskusikan dan dirapatkan dalam perundingan Forum Pimpinan Daerah Kota Sabang (Fokopinda) yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh wali kota dengan surat edarannya.
“Dalam surat edaran ini ada beberapa poin penting yaitu, termasuk mengaktifkan kembali pelayaran kapal cepat tapi ini masih bertahap. Namun, sudah mengarah pembukaan kembali untuk kunjungan ke Kota Sabangn, sehingga dengan keadaan yang demikian Pemerintah Kota Sabang mengharapkan perekonomian masyarakat di dalam masa penanganan Covid-19 sempat terdampak kini, saat Sabang bangkit kembali.
Kita doakan saja mudah-mudahan pariwisata Sabang bisa menuju new normal dan bangkit kembali dari mati surinya. Harapan kita bila sektor pariwisata Sabang sudah kembali normal, orang-orang yang selama ini bekerja di sektor pariwisata dan sempat di rumahkan bisa kembali bekerja untuk menghidupi ataupun mendapatkan kembali perekonomian masyarakat yang selama ini tersendat,” ujarnya.
Asisten II Sekretaris Daerah Kota Sabang Drs. Kamaruddin
“Sabang Siap Menuju New Normal“

Asisten II Sekda Kota Sabang, Kamaruddin, mengatakan bila masyarakat Sabang saat ini tengah bersiap diri untuk menjalani fase kenormalan baru atau satu di antara daerah yang pantas diterapkan new normal. Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Sabang sedang mempersiapkan segala peraturan dalam penerapan itu.
Artinya, dengan diterapkannya new normal, masyarakat Sabang tentunya akan kembali menjalani rutinitas seperti biasa dengan tetap mengikuti aturan main protokol kesehatan.
Oleh karena itulah, berbagai persiapan di tengah masih mewabahnya virus corona atau Covid-19 yang penting sekali dilakukan bagaimana upaya pemerintah menciptakan aturan dimaksud dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat saat beraktivitas di luar rumah.
Tentunya siap tidak siap masyarakat harus bisa menghadapi atau menerima pemberlakuan new normal sebagai sebuah perubahan untuk bisa menyesuaikan diri.
“Dalam hal ini kita harus bisa mengidentifikasikan atau menjalani protokol kesehatan terkait dengan virus korona dan kita mengikuti aturan-aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Jadi yang pertama kita lakukan di Sabang, kita harus terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya, Kamis (4/6/2020).

Kedua, kata Kamaruddin, terkait kebijakan pemerintah dalam rangka untuk pertumbuhan ekonomi pemerintah sudah memberi kelonggaran seperti membuka kembali objek wisata dengan syarat bukan dibuka secara kebablasan, tapi tetap berlaku aturan-aturan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Sabang.
Menurutnya, persiapan untuk menjalani new normal adalah menerima perubahan yang terjadi dengan cara mengikuti semua aturan maupun imbauan yang diberlakukan.
Dan perubahan menuju new normal ini tentunya harus bisa diterima dan dijalani sesuai protokol kesehatan agar masyarakat Sabang lebih mudah untuk beradaptasi.
Menerima perubahan yang terjadi dapat membuat seseorang lebih mudah dalam beradaptasi.
Setelah menerima perubahan, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
“Makanya saya yakin setelah masyarakat menerima perubahan dari penerapan mew normal kehidupan masyarakat Sabang juga akan kembali normal seperti yang kita harapkan bersama,” terangnya.[]
Editor : Ihan Nurdin
Komentar