• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Hak Asasi Lembu dan Narasi Culas Sebelum Plt Datang

Boy AbdazBoy Abdaz
Senin, 08/06/2020 - 16:26 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan peninjauan sekaligus melepas sapi karantina ke padang gembala di UPTD IBI Dinas Peternakan Aceh, Saree, Aceh Besar, Minggu, (7/6/2020).

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan peninjauan sekaligus melepas sapi karantina ke padang gembala di UPTD IBI Dinas Peternakan Aceh, Saree, Aceh Besar, Minggu, (7/6/2020).

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Boy Abdaz

Dalam rangka mempercepat peningkatan populasi sapi dalam negeri, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan melakukan kerja sama dengan Australia untuk mengimpor sapi indukan dari negeri kangguru. Pengadaan sapi indukan ini kemudian didistribusikan ke beberapa provinsi termasuk Aceh.

Pengadaan dilakukan Unit Pelaksana Teknis Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Sumbawa yang dilakukan secara bertahap. Lalu disalurkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) agar kebijakan penambahan indukan berjalan dengan baik untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, sebagaimana dijelaskan Dirjen PKH, I Ketut Diarmita yang dimuat okezone.com [12/18].

Dalam sebuah laporan resmi yang dikeluarkan Pemerintah Australia, sampai Mei 2019 Australia telah melakukan 81 kiriman ternak yang diekspor ke Indonesia melalui jalur laut. Indonesia merupakan pasar terbesar untuk ternak sapi dan kerbau. Setidaknya 243.602 sapi dan 936 kerbau sudah terkirim ke Indonesia sepanjang 2019 yang melibatkan 11 eksportir.

BACAAN LAINNYA

Muslim Ayub/Foto/Istimewa.

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

25/02/2021 - 19:44 WIB
Wisuda USK, Februari 2021. Foto/Ist.

Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

25/02/2021 - 06:56 WIB
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Foto/acehtrend/Bustami.

Sumut dan Kepulauan Riau Dapat Jatah Urea Subsidi dari PIM Terbanyak se-Sumatera

24/02/2021 - 16:37 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.

Carut Marut Tender Di Aceh

24/02/2021 - 13:10 WIB

Australia memberlakukan sistem yang ketat untuk menjamin ternak yang diimpor dari negara mereka agar diperlakukan sesuai dengan prosedur perawatan yang memadai sampai ke rumah potong. Exporter Supply Chain Assurance System (ESCAS) merupakan sistem yang disepakati dan mulai diimplementasikan di Indonesia sejak Juli 2011, setelah Australia sempat melarang ekspor sapi ke Indonesia karena dianggap memperlakukan hewan di bawah standar yang berlaku.

ESCAS benar-benar dimaksudkan untuk menjamin kesejahteraan hewan, semacam “hak asasi binatang” yang mengatur rantai pasokan ternak mulai dari importir, tempat pemberian makan sampai standar rumah potong di negara tujuan yang harus ditangani sesuai dengan kesejahteraan hewan internasional. Pelanggaran terhadap ini bisa mengancam importir dan penutupan fasilitas rumah jagal.

Pelanggarannya tidak mesti sampai pada terancamnya nyawa hewan. Bayangkan saja, sebuah laporan oleh pengamat independen yang ditujukan kepada ESCAS, memaparkan tentang perlakuan kasar terhadap sapi yang diekspor ke Indonesia oleh Austrex Ltd. Selama pelepasan sapi dari kapal, pekerja Indonesia di pelabuhan memukul, menendang dan mendorong sapi secara berlebihan. Dan tindakan ini menurut mereka dianggap sebagai sebuah ketidakpatuhan.

Proteksi ketat tetap dilakukan. Saat ini sapi-sapi Australia yang diekspor ke negara tujuan dapat dilacak secara individual. Hal ini memungkinkan untuk memonitor keadaan lahan penggembalaan hingga ke RPH. Sebuah alat kecil dipasang melalui label yang dikaitkan ke telinga sapi yang dilengkapi frekuensi radio. Ini dimaksudkan untuk memastikan ternak tersebut tidak berakhir di RPH yang tak memenuhi standar Australia.

Sementara itu, seminggu terakhir, Aceh viral dengan isu leumo pijuet milik Pemerintah Aceh yang dikelola oleh Dinas Peternakan Aceh memalui UPTD Inkubator Kader Peternakan (IKP) Saree di Lembah Seulawah, Aceh Besar. Bahkan leumo pijuet telah menendang beberapa karakter tokoh di lingkungan pemerintahan yang mencoba membalikkan fakta bahwa mereka tumbôn. Sampai ada yang ingin memutar mesin waktu dengan mengatakan bahwa lembu-lembu itu adalah warisan rezim sebelumnya.

Apa yang saat ini terjadi di Aceh merupakan preseden buruk bagi keberlangsungan impor sapi ke Indonesia. Welly Salim, seorang anggota Asosiasi Peternakan Australia, seperti diwawancarai Serambinews.com mengaku sangat prihatin dan sedih terhadap apa yang terjadi di Aceh. Sapi-sapi pemerintah di Aceh dalam kondisi kurus dan kurang suplai pakan.

Welly wajar kecewa, karena di antara sapi-sapi kurus itu terdapat sapi Australia hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Australia melalui skema ESCAS dan pihaknya masih memiliki tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan sapi-sapi yang dipelihara di UPTD Saree. ESCAS mencakup semua protokol kesejahteraan ternak sepanjang masa hidupnya sampai berakhir di rumah potong.

Menurut laman resmi Pemerintah Aceh ada total sejumlah 3.000 ekor sapi bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan. 300 ekor dipelihara di UPTD Inseminasi Buatan dan Inkubator Ie Suum di bawah tanggungjawab Dinas Peternakan Aceh. Selain di Ie Suum, sapi-sapi itu disebar ke Aceh Tenggara, Tamiang, Bireuen dan di Saree Aceh Besar.

Sejauh ini, selain di UPTD Saree belum muncul bagaimana kondisi sapi-sapi “seperjuangan” di tempat lainnya yang tersebar di Bireuen, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara. Semoga mereka dalam keadaan baik-baik saja Alhamdulillah, kabar terakhir Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, MT menginisasi untuk melepas sapi kurus dari karantina ke padang penggembalaan yang masih berada dalam kawasan UPTD Saree.

Nikmati kebebasanmu, Bro.

Penulis adalah kolumnis aceHtrend.

Tag: #Headlinelembu Australialembu kurus Pemerintah Acehlembu sareePlt nova iriansyah
Share179TweetPinKirim
Sebelumnya

Rumah Anggota DPRK Aceh Barat Ahmad Yani Digranat OTK

Selanjutnya

[Obituari]:Nurdin Abdulrahman, Guru Sepanjang Masa

BACAAN LAINNYA

Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
aceHTrend.com
Artikel

Aceh & Hikayat Som Gasien, Peuleumah Hebat

Senin, 22/02/2021 - 17:41 WIB
Dwi Wulandary
OPINI

Melek Teknologi dengan Mengenali Vektor Versus Raster

Senin, 22/02/2021 - 08:38 WIB
Ilustrasi Kemiskinan/FOTO/Media Indonesia.
Artikel

Aceh Tidak Miskin, Aceh Dimiskinkan!

Minggu, 21/02/2021 - 20:01 WIB
Muhajir Juli
Jambo Muhajir

Rokok Rakyat dan Cerutu Pejabat

Sabtu, 20/02/2021 - 16:57 WIB
Ilustrasi: FOTO/Jawapos.
Artikel

Gurita Korupsi Di Aceh, Siapa Peduli?

Jumat, 19/02/2021 - 12:18 WIB
Saiful Akmal
OPINI

Aceh Meutimphan: antara Kemiskinan dan Politik Peu Maop Gop

Jumat, 19/02/2021 - 09:37 WIB
Fauzan Hidayat.
OPINI

Mengapa UEA Alih Investasi dari Singkil ke Sabang?

Kamis, 18/02/2021 - 16:31 WIB
Boy Abdaz. [Ist]
Artikel

Aceh Miskin, Rakyat juga yang Salah

Kamis, 18/02/2021 - 08:47 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Teungku Nurdin Abdulrahman. Intelektual organik, politisi jujur dan guru. [Ist]

[Obituari]:Nurdin Abdulrahman, Guru Sepanjang Masa

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Bayi yang ditemukan di rumah warga

    Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Carut Marut Tender Di Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Aceh Lirik Pengadaan Wastafel di Dinas Pendidikan Aceh Senilai 41,2 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terkait Rencana Pengembangan Kampus, Hendra Budian Imbau Rektor USK Bersikap Bijak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Muslim Ayub/Foto/Istimewa.
Hukum

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

Redaksi aceHTrend
25/02/2021

KMP Aceh Hebat 3 @aceHTrend/Sadri Ondang Jaya
Politik

Dituding dari Kapal Bekas, Dishub Aceh: Pengadaan KMP Aceh Hebat Melalui Mekanisme Multiyears

Muhajir Juli
25/02/2021

ersangka dan barang bukti saat diamankan di Polres Langsa, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Polisi Tangkap Seorang Pemuda di Langsa karena Memiliki 39 Paket Sabu

Syafrizal
25/02/2021

Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.
Politik

Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

Muhajir Juli
25/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.