ACEHTREND.COM, Aceh Timur – Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Timur dr. Edi Gunawan, menyebutkan kehadiran sejumlah warga etnis Tionghoa ke RS Sultan Azis Syah, Peureulak, Aceh Timur, Selasa (9/6/2020) tanpa koordinasi. Sehingga ditolak oleh manajemen rumah sakit.
dr. Edi menjelaskan, pihak yang datang ke sana membawa sumbangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di RS Pemkab Aceh Timur itu, merupakan pengurus Yayasan Budha Tzu Chi. Hanya saja, karena mereka datang melintasi daerah merah yaitu Sumatera Utara, sehingga membuat pihak rumah sakit berhati-hati.
“Niat mereka baik. Namun karena kedatangannya tanpa koordinasi dan tidak sesuai prosedur protokol Covid-19, maka bantuan itu ditolak. Apalagi, mereka melewati Medan, Sumatera Utara yang ditetapkan sebagai zona merah. Sehingga, bantuan itu tidak berani kami terima,” ujar Edi, Rabu (10/6/2020).
Menurut Edi, pengurus Yayasan Budha Tzu Chi, seharusnya tidak masuk ke wilayah Aceh Timur tanpa koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat.
“Di tengah kondisi pandemi corona seperti ini, maka kita harus tetap waspada. Seharusnya mereka terlebih dahulu melakukan koordinasi ke Gugus Tugas Aceh Timur, Dinas Kesehatan Aceh Timur ataupun langsung ke Direktur Rumah Sakit Sultan Abdul Azis, sehingga bantuan itu bisa diterima,” ujarnya.
Sementara itu, terkait bantuan yang sudah diterima oleh Puskesmas Julok, APD tersebut telah disimpan di gudang Dinas Kesehatan Aceh Timur. Nanti pihak Dinkes yang akan menyalurkan.
Lanjut dr Edi, beberapa bulan yang lalu Rumah Sakit dr. Zubir Mahmud, pernah menerima bantuan masker dan lain sebagainya dari Yayasan Budha Tzu Chi. Hanya saja saat itu pihak Budha Tzu Chi melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, sehingga bantuan itu bisa diterima tanpa kendala.
“Kita akui bantuan yang dibawa itu APD dan kita sangat membutuhkan. Tapi jika tidak sesuai prosedur maka tidak bisa kita terima. Jika, mereka ingin menyalurkan bantuan itu, maka harus mengikuti prosedur,” pungkasnya.