ACEHTREND.COM, Langsa – Hanya gara-gara diiming-imingi membuka usaha warung nasi, F, warga Alue Beuraweh, Kecamatan Langsa Kota, pindah keyakinan dari muslim dan kini memeluk kristen.
Kakak Kandung Fitri, Amelia, kepada wartawan, Minggu (14/6/2020), menyampaikan, awalnya Fitri berkenalan dengan pria duda yang diduga bernama ES.
“Fitri kenal sama S saat saya menjadi nasabah kredit dan dia sering ke rumah untuk mengutip angsuran,” ujar Amelia.
Kemudian, berawal dari perkenalan itu, hubungan F dan S diduga semakin akrab, hingga di pengujung 2019, F berangkat ke Medan, Sumatera Utara. Tutur Amelia, rumah F yang bersebelahan dengan kediaman ibunya itu, sangat layak huni.
Menurut Amelia, Fitri terus diiming-iming oleh S membuka warung makanan di Kota Medan, karena dijanjikan lebih prospek dan letaknya strategis.
Setelah itu, F menghubungi Amelia, diajak membuka usaha rumah makan di daerah Tembung. Lantas, dirinya beserta seorang anaknya menyusul F dan tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana bersama F dan dua anaknya.
Mereka berjualan nasi sejak pagi hingga siang hari. Tapi, dirinya tak betah di sana. 15 hari kemudian Amelia kembali pulang ke Langsa.
“Tidak betah dengan lingkungannya. Walau jualan kami lumanyan laris. Saya ajak F pulang, tapi dia marah,” ucap Amelia.
Namun, saat di sana dirinya melihat gelagat lain dari F. Bahkan, anak Amelia, menemukan foto F di sosial media berada di dalam gereja, seperti sedang melangsungkan pernikahan dan pembaptisan.
“Ketemu foto tersebut, sekira bulan Januari 2020. Kami terus berusaha agar F mau kembali pulang, tapi usaha itu tak berhasil,” terang Amelia.
Lantas, pada Sabtu (13/6/2020),beberapa keluarga Amelia, bertandang ke kawasan Tembung, Kota Medan, guna menjemput F dan kedua anaknya. Tapi, usaha itu hampir gagal, karena S menghalangi keluarga untuk membawa pulang F.
Kedua anak F, Sl (5) dan Kha (3), berhasil dibawa paksa pihak keluarga dan kini telah berada kembali di Langsa.
Sementara itu, Ibu kandung F, Kamariah (62), mengharapkan bantuan semua pihak, agar anaknya bisa kembali ke rumah.
“Saya mohon bantuan Pemerintah Kota Langsa, agar anak saya kembali di bawa pulang dan bisa disyahadatkan lagi secara Islam,” pungkas Kamariah.[]