• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Murtad, Ulama dan Tawakkal

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 16/06/2020 - 21:49 WIB
di MAHASISWA MENULIS
A A
Baihaqi.

Baihaqi.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Baihaqi

Diriwayatkan oleh Muslim ketika Dhamad datang kepada Rasulullah Saw, beliau berkata kepadanya :
إن الحمد لله نحمده و مستهينه، من يهد الله فلا مضل له و من يضلل الله فلا هادي له، و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أن محمدا عبده و رسوله

Setelah mendengar perkataan beliau tersebut lalu Dhamad berkata kepadanya : “Ulangilah kata-katamu tadi kepadaku. Perkataan itu telah mencapai dasar laut. Berikan tanganmu supaya aku membai’atmu”

Apa yang membuat Dhamad begitu takjub dengan ucapan Rasulullah tadi. Adalah itu menunjukkan bahwa setingkat Rasul saja dalam misi menyampaikan dakwahnya masih bergantung dengan Allah SWT dari kata-katanya:
من يهد الله فلا مضل له و من يضلل الله فلا هادي له

BACAAN LAINNYA

Baihaki.

Bahaya Popularitas Dunia dan Solusinya

26/11/2020 - 07:25 WIB
aceHTrend.com

Rektor Universitas Islam Jamiatul Madinah Pakistan Kunjungi Aceh

14/12/2019 - 09:47 WIB
aceHTrend.com

Haruskah Melucu untuk Sesuatu yang Sakral?

15/05/2019 - 04:30 WIB
Gamal Faraby

Siapa Bilang Santri Tidak Punya Masa Depan?

02/05/2019 - 16:20 WIB

“Siapa saja yang Allah beri petunjuk maka ia tidak akan sesat. Dan siapa saja yang Allah sesatkan maka tidak ada petunjuk baginya”.

Misi beliau hanya menyampaikan risalah dan keputusan terpetunjuknya manusia atau tidak ada pada Allah SWT. Begitu pula konsep yang dilakukan oleh para ulama sebagai penerus risalah Rasulullah dalam menjaga agama dengan menyampaikan dakwahnya baik dengan mendirikan dayah/pesantren, mengadakan majelis pengajian di masjid atau di balai-balai pengajian serta berdakwah di mimbar – mimbar. Semuanya dilakukan sebagai ikhtiyari dalam mendidik generasi.

Kasus Pemurtadan di kalangan umat Islam beberapa tahun ini marak terjadi di negeri kita [Aceh] kian akrab saja di telinga. Setidaknya dalam waktu yang masih berdekatan sudah dua kasus.

Pertama, Samsul Bahri (22), seorang pemuda Aceh di Jakarta yang membuat geger publik di Aceh setelah menyatakan diri berpindah keyakinan ke agama Kristen melalui media sosial, karena alasan ekonomi. Alhamdulillah pada Jumat (07/02/2020) setelah oleh beberapa orang, ia pun kembali bersyahadat.

Kedua, baru-baru ini seorang perempuan asal Aceh bernama F (29) dinyatakan dalam beberapa media bahwa telah kawin dengan seorang tukang kredit, Edy Simon. S (42) non muslim asal Sumatera Utara (Sumut) dan mengkristenkan perempuan Aceh itu. Tak hanya itu, dua anaknya yang masih di bawah umur ikut bersama F. Kemudiam kedua bocah itu berhasil dibawa pukang ke Aceh oleh saudara F.

Senin pagi (15/06/2020) saya melihat di sebuah akun media sosial yang menanyangkan siaran langsung berisi pengakuan F bahwa ia berpindah keyakinan bukan karena paksaan, akan tetapi karena keinginannya sendiri. Sesaat dada terasa sesak, terkejut dengan pernyataannya.

Perihal ini jangan dianggap remeh, karena Aceh terlihat memang menjadi sasaran para misionaris dalam mengkristenkan generasinya. Beberapa hari lalu kita menemukan aplikasi “Kitab Suci Aceh” di Play Store yang memuat kitab suci agama kristen berbahasa Aceh, sehingga rentan menjebak generasi Aceh.

Ini membuktikan bahwa di daerah kita masih ada ruang kosong yang perlu kita isi. Jika tidak, akan diisi oleh orang dan ditakutkan kejadian serupa akan terulang kembali.

Kembali kepada konsep di atas. Ulama telah berusaha mengajak dan membimbing umat. Persoalan mau ikut, terpetunjuk atau tidaknya masyarakat semuanya dikembalikan kepada Allah SWT.

Oleh karenanya dari kasus ini dapat kita ambil pelajaran untuk bersama-sama baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat sipil, ikut bahu membahu menjalankan misi para ulama dalam mendidik generasi agar jiwa keislaman tetap tertanam kuat pada dirinya walau badai godaan harta dan tahta menerpanya.

Pemerintah memberi dukungan dengan fasilitas dan masyarakat membantu dengan ikut hadir majelis ilmu menyimak, memahami dan mengamalkan setiap ilmu yang diajarkan oleh Ulama.

Penulis adalah santri Dayah Bustanu Malikussaleh Ruhul Quddus, Kota Langsa.

Tag: Fitri Murtadmurtadsantri aceh
Share216TweetPinKirim
Sebelumnya

Dayah di Aceh Singkil Terima Paket Sembako Covid-19

Selanjutnya

Ketua DPRK Minta Pemko Tindaklanjuti Rekomendasi BPK terkait WTP

BACAAN LAINNYA

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Catatan Kecil tentang Singkil

Minggu, 17/01/2021 - 23:45 WIB
Noer Zainora
MAHASISWA MENULIS

Mempertanyakan Komitmen Pemerintah dalam Menerapkan Qanun LKS

Minggu, 17/01/2021 - 15:56 WIB
Mariana Syahfitri
MAHASISWA MENULIS

Manfaat Mempelajari Matematika: dari Berpikir Logis hingga Jadi Kreator Konten

Senin, 04/01/2021 - 10:46 WIB
Wahlul Zikra.
MAHASISWA MENULIS

Pemuda Aceh Dalam Pelukan Judi Chip Domino

Sabtu, 26/12/2020 - 07:54 WIB
Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Setitik Mutiara di Ujung Sungai Singkel

Kamis, 10/12/2020 - 06:05 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

Demokrasi Kita Semakin Menurun?

Selasa, 20/10/2020 - 12:23 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

UU Cipta Kerja untuk Kesejahteraan dan Keadilan di Indonesia?

Selasa, 13/10/2020 - 10:41 WIB
Aulia Prasetya
MAHASISWA MENULIS

Demokratis, Birokrasi, dan Mahasiswa 

Kamis, 24/09/2020 - 18:24 WIB
Processed with VSCO with c3 preset
MAHASISWA MENULIS

Pemerintah Aceh & DPRA Tidak Lagi Perjuangkan Kepentingan Rakyat

Kamis, 27/08/2020 - 07:54 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Ketua DPRK Minta Pemko Tindaklanjuti Rekomendasi BPK terkait WTP

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Salah satu hasil perundingan damai antara Moro Islamic Liberation Front (MILF) dengan Pemerintah Filipina, adalah lahirnya otonomi. Salah satunya adalah dibenarkannya bendera Bangsamoro berkibar di daerah otonomi tersebut. Foto/Ist kiriman Nur Djuli.

    Rayakan Otonomi, Bendera Bangsamoro Berkibar di Cotabato

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

    255 shares
    Share 255 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

    95 shares
    Share 95 Tweet 0
  • Rimo: Dari Afdeling Kebun Terus Menggeliat Menjadi Pusat Perdagangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Langgar Aturan, Polisi Diminta Usut Proses Hibah APBA untuk 100 Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ketua Pengprov Hapkido Aceh, Amal Hasan berserta Pengurus Hapkido lainnya saat melakukan Audiensi dengan Pengurus Koni Provinsi Aceh pada Rabu 20 Januari 2021 di Gedung Koni Aceh/FOTO/Hapkido.
Olahraga

Hapkido Aceh Bidik PON Papua 2021 dan PON Aceh 2024

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Mantan Menteri Rokhmin Dahuri Dorong USK Menjadi Kampus Berbasis Riset

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Siswa dari Pesantren Tradisional yang Tidak Memiliki NISN Terancam Dikeluarkan

Sadri Ondang Jaya
20/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Dinas Sosial Aceh Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pidie

Redaksi aceHTrend
20/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.