ACEHTREND.COM, Meulaboh – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kembali melanjutkan pembangunan tanggul pemecah ombak di kawasan pantai Suak Indrapuri-Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, untuk tahun anggaran 2020. Tanggul tersebut dibangun untuk mengatasi abrasi dan banjir rob yang selama ini kerap melanda permukiman penduduk di kawasan pantai itu.
Kadis PUPR Aceh Barat, Kurdi, Rabu siang (17/6/2020) menjelaskan, penanganan yang akan ditangani untuk pembangunan revetment di dua kawasan itu sepanjang 210 meter. Saat ini telah dilakukan pematokan dan sedang dalam masa tunggu semen yang sudah dicetak dan telah berjalan sekitar dua minggu lalu.
“Alhamdulillah tadi sudah kita lakukan pertemuan dengan PPK Sungai Pantai III, dari Balai Wilayah Sumatera I. Setelah itu, kita bersama-sama melihat ke lapangan secara langsung langsung proses pematokan dan proses MC 0,” kata Kurdi kepada sejumlah awak media.
Dia menyebutkan, untuk pembangunan tanggul ini menggunakan pagu sebesar Rp13 miliar, yang anggaran tersebut sebelumnya diusulkan oleh PUPR untuk penanganan banjir rob atau pun abrasi yang semakin parah melanda wilayah pantai Meulaboh tersebut.
“Tahun 2020 Kementerian PUPR sediakan pagu Rp13 miliar untuk penanganan revetment Pantai Suak Indrapuri dan Desa Pasir. Panjang yang ditangani kurang lebih sepanjang 210 meter dengan pagu terkontrak Rp11,3 miliar,” jelasnya.
Kurdi berharap, program pembangunan tanggul ini nantinya dapat menjadi solusi mengurangi dampak banjir rob, sehingga warga pesisir di dua desa yang selama ini mengeluh bisa teratasi, tidak perlu lagi khawatir ketika terjadi gelombang tinggi terutama pengaruh fenomena bulan purnama.
“Tanggul yang dibangun jenisnya seperti yang sudah ada. Ini melanjutkan. Harapan kita, hingga Oktober 2020 ini sesuai dengan jadwal selesai pembangunannya. Apalagi kondisi cuaca pun sudah sangat mendukung,” harap Kurdi.
Tersisa wilayah-wilayah yang belum ada tanggul, Kurdi mengaku akan terus berupaya menangani masalah tersebut dan sudah mengusulkan anggaran untuk pembangunan tahun berikutnya.[]
Editor : Ihan Nurdin