• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Jalan Terjal Sang Pengusaha; Membaca Biografi Mukhlis Takabeya

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 29/06/2020 - 06:00 WIB
di Buku, LIFE STYLE
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Muhajir Al-Fairusy

Dalam konteks sekarang, setidaknya ada tiga jenis pekerjaan yang kerap dipandang terhormat dan mendapat kedudukan istimewa sebagai elit bagi masyarakat Aceh, yaitu menjadi politisi, pengusaha (kontraktor) dan terakhir adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seorang teman yang menyelesaikan pendidikan tinggi di luar negeri berceloteh, jika tiga jenis ini tak bisa disandang di tengah percaturan relasi sosial, lebih baik angkat kaki dari Aceh. Artinya, kedudukan menjadi elit di Aceh dapat dilihat dari tiga nilai dan jenis kesibukan di atas yang dilekat pada seseorang. Meskipun, celoteh seorang teman tersebut tak selamanya linear dengan kehidupan realitas manusia di sana.

Dalam satu kesempatan, saya bertemu Muhajir Juli (MJ) di sebuah warung kopi di Banda Aceh. Jurnalis yang tak hanya piawai menyusun kata dalam tulisan, ternyata berbakat “melawak” pula dengan segudang satir. Kondisi politik dan kebudayaan yang sedang melanda Aceh, ia bungkus dalam satu tarikan nafas dan dibentur dengan beberapa peristiwa lain, seperti dunia perfilman India (selatan) misalnya, ia begitu runut bercerita dengan melakukan komparasi pada arena tertentu, karena menurut MJ ada banyak kemiripan antara Aceh dan India (selatan), terutama soal watak dan karakter kumpulan manusianya. Spontan, saat ia bercerita banyak hal tentang Aceh, tak terlalu formal melainkan penuh sindiran kocak. MJ menjiwai betul dunia jurnalis, ragam info (data) ia susun rapi, lalu dengan santai ia mengeluarkan satu persatu data tersebut dengan analisa sebagai seorang jurnalis.

MJ baru saja menerbitkan buku baru yang diproduksi oleh Kawat Publishing, sebuah buku bergenre biografi, berjudul Biografi Mukhlis Takabeya ; Petarung dari Selatan. Buku setebal 252 halaman ini, ia tulis dengan gaya bercerita seperti alur sebuah novel, di mana karakter Mukhlis Takabeya dan perjalanan hidupnya dibungkus dalam alur cerita yang mengalir. Meskipun, adakalanya, cerita tersebut tiba-tiba terputus, dan kita dibuat penasaran keberlanjutannya. MT digambarkan, benar-benar sedang berjalan di atar rel tiga jenis pekerjaan pembuka di awal paragraf tulisan ini, ia mengawali hidupnya sebagai seorang pelajar di sebuah perguruan tinggi, selanjutnya menjadi pengusaha dan merambah dalam dunia politik kemudian hari.

BACAAN LAINNYA

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Foto/acehtrend/Bustami.

Sumut dan Kepulauan Riau Dapat Jatah Urea Subsidi dari PIM Terbanyak se-Sumatera

24/02/2021 - 16:37 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.

Carut Marut Tender Di Aceh

24/02/2021 - 13:10 WIB
Hendra Budian. (Kanan).

Terkait Rencana Pengembangan Kampus, Hendra Budian Imbau Rektor USK Bersikap Bijak

23/02/2021 - 22:35 WIB
Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Kota Banda Aceh mengambil langkah tegas dengan menyegel salah satu hotel di Jalan Mr. Moch Hasan, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh, Selasa (23/2/2021).

Tak Patuhi Aturan Syariat Islam, Satpol PP Banda Aceh Segel Hotel RedDoorz Batoh

23/02/2021 - 16:48 WIB

Buku Mukhlis Takabeya, adalah potret perjalanan seorang pengusaha asal Bireuen. Bireuen merupakan sebuah kota persimpangan yang amat strategis, letaknya menghubungkan Banda Aceh-Medan sekaligus jalur tengah Aceh. Layaknya pengusaha lain, MT memulai mimpinya mencapai puncak tertinggi dengan mimpi dan kesungguhan. Belakangan saya tahu, jika sosok pengusaha yang diangkat ke permukaan oleh MJ adalah adik kandung mantan bupati Bireuen yang baru saja wafat, Saifannur. Ia memiliki jaringan kuat antar-elit, termasuk para mantan kombatan yang begitu akrab dengannya.

Buku yang terdiri dari lima bagian ini, mengisahkan secara sempurna potret seorang pengusaha dari Aceh. Dimulai dari kisah orang tua MT yang bernama Cut Hasan, ia memiliki garis keturunan langsung dengan Hadramaut dari marga Al-Habsyi. Kakeknya adalah penasehat Ampon Chiek Peusangan. Sayangnya, di Aceh pengkultusan terhadap keturunan Hadrami tidak seketat di Pulau Jawa, yang terus diwarisi turun temurun. Faktor ini pula yang menjadi jawaban atas teka-teki, mengapa Habib di Aceh seperti tak berbekas dalam konteks kultur masyarakat Aceh. Kondisi ini dapat dipahami, karena masyarakat Aceh adalah masyarakat yang egaliter pada sisi tertentu.

Perjalanan MT memulasi usaha terlebih dahulu diawali oleh semangatnya bersekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi di Lhokseumawe. Pasang surut semangat dan tantangannya bersekolah dikisahkan MJ dengan alur cerita yang apik. Mulai dari MIS Alue Krueb, melanjutkan sekolah ke SMPN 2 Matang Geulumpang Dua, Peusangan. Dilanjutkan upaya mengumpulkan pundi rupiah hingga ke Aceh Tengah, dilanjutkan ke SMP 1 Peusangan, SMAN 2 Kandang, hingga kemudian melanjutkan ke Politeknik di Lhokseumawe.

Di bangku kuliah, MJ menceritakan bakat usaha MT yang mulai berpacu, mulai dari menjadi agen diktat, Joki ujian di perguruan tinggi tersebut, hingga potret MT yang terus berjibaku dengan seabrek usaha dari era konflik dan pascatsunami di Aceh, hingga mimpi membangun CV Takabeya yang kemudian pada tahun 2004 berubah nama menjadi PT Takabeya, sebuah perusahaan yang konsen dengan konstruksi, dan kini memperkerjakan ratusan orang. Ada pesan menarik dari cara MT merintis usaha tulis MJ, di mana ia menghindari kredit bank. Ia lebih memilih berutang pada keluarga istrinya, yang selanjutnya dicicil dibayar tanpa bunga. Ada banyak kisah unik dan menjadi pelecut bagi generasi Aceh yang ingin merambah dunia usaha ditulis MJ dalam buku ini, tentu tak saya urai tuntas di sini, karena membaca buku ini langsung menjadi keniscayaan bagi publik.

Terakhir, dari bukunya, MJ tampaknya sedang menyampaikan pesan penting bagi para pengusaha di Aceh, bahwa jejak hidup mereka memang harus direkam dan didokumentasikan, tak hanya sebagai sebuah perjalanan sejarah seorang anak manusia mengejar mimpi, pun bagaimana pengusaha Aceh dapat mengembangkan ekonomi mereka di tengah kondisi daerah yang tak stabil, mulai dari konflik yang melanda hingga tantangan pascakonflik. Saya ingat, bagaimana jejak perjalanan hidup Muhammad Saleh salah seorang saudagar besar dari Pariaman, ia tulis sendiri dalam catatan auto biografinya. Kemudian, lewat sentuhan piawai tangan sejarawan Universitas Andalas, Mestika Zeid, kisah Muhammad Saleh dibukukan dengan gaya bercerita yang mengalir seperti sebuah karya sastra.

Aceh punya segudang saudagar dan diplomat yang telah berhasil menguasai dunia perekonomian, baik di tingkat lokal, nasional hingga luar negeri. Tentu, amat penting merekam dan mendokumentasikan perjalanan hidup mereka, yang akan menjadi pelecut semangat bagi generasi muda. Paling penting, untuk menunjukkan sisi lain wajah Aceh, bahwa Aceh tak pernah kekurangan pengusaha, hanya perhatian yang serius berkurang, sampai-sampai ada pengusaha dan investor dari Aceh yang harus hengkang kaki di kawasan KIA Ladong akibat kurangnya penghormatan pada peran mereka.

Penulis adalah Pensyarah di STAIN Meulaboh. Seorang antropolog.

Tag: #Headlinebiografi Mukhlis TakabeyaKawat PublisingPetarung dari selatanresensi bukuSadriah
Share548TweetPinKirim
Sebelumnya

Kebakaran Aspol Dewantara Hanguskan Delapan Rumah

Selanjutnya

Irwandi, The Lone Wolf

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Malam penyerahan anugerah PWI Aceh di Anjong Monmata, Banda Aceh,Senin (8/2/2021) malam.
Komunitas

PWI Aceh Anugerahkan Tokoh Berprestasi Kepada Tu Sop

Selasa, 09/02/2021 - 15:50 WIB
Penyerahan piagam kepada pemenang lomba
Kampus

Pemenang Lomba Menulis Unimal Diumumkan, Ini Nama-namanya

Selasa, 09/02/2021 - 09:19 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Nurlis E Meuko

Irwandi, The Lone Wolf

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Bayi yang ditemukan di rumah warga

    Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Aceh Lirik Pengadaan Wastafel di Dinas Pendidikan Aceh Senilai 41,2 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tunggakan Listrik Pemko Subulussalam Rp1,2 M, PLN Padamkan Lampu PJU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Carut Marut Tender Di Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Hari Ini Wabup Muslizar Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Masrian Mizani
24/02/2021

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Foto/acehtrend/Bustami.
Daerah

Sumut dan Kepulauan Riau Dapat Jatah Urea Subsidi dari PIM Terbanyak se-Sumatera

Redaksi aceHTrend
24/02/2021

Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Redaksi aceHTrend
24/02/2021

Bayi yang ditemukan di rumah warga
BERITA

Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

Masrian Mizani
24/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.