ACEHTREND.COM, Meulaboh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Barat, Said Rizqi Saifan, mengunjungi sekaligus memberikan bantuan berupa paket sembako bagi korban banjir rob di Desa Pasir dan Desa Kampung Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat, Minggu (12/7/2020).
Said menyerahkan bantuan tersebut langsung kepada warga yang masih harus bertahan di posko pengungsian karena rumahnya masih terendam banjir. Bantuan masa panik diserahkan di antaranya beras, mi instan, minyak goreng, ikan kaleng, dan sejumlah air mineral.
“Kunjungan kami hari ini untuk melihat langsung kondisi warga kami di Desa Pasir dan Kampung Belakang sekalian memberikan sedikit bantuan agar bisa dimanfaatkan bagi korban yang masih terdampak banjir,” ujar Said.
Menurutnya banjir rob di Desa Pasir memang sudah sering dialami warga setempat, tetapi banjir kali ini yang terparah sejak setahun terakhir. Oleh sebab itu Said berharap kepada pemerintah daerah untuk memikirkan solusi yang paling tepat bagi kepala keluarga yang terkena dampak tersebut.
“Warga saat ini sudah merasa khawatir setiap harinya. Apalagi musim hujan atau musim barat. Maka pemerintah sudah semestinya memikirkan opsi relokasi terutama bagi warga yang saat dekat dengan pantai,” demikian harap Said.
Banjir berasal dari gelombang pasang purnama atau banjir rob yang melanda beberapa desa di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat sejak dua hari terakhir masih menggenangi rumah warga.
Sementara itu, menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Aceh Barat, diperbarui Minggu malam (12/7/2020) sekira pukul 19.00 WIB, jumlah korban yang terdampak banjir tersebut di antaranya warga Desa Pasir berjumlah 121 KK dengan total 512 jiwa, Desa Kampung Belakang 120 KK sebanyak 450 jiwa.
Kemudian warga Desa Suak Indrapuri 98 KK dengan total 317 jiwa dan Desa Ujung Kalak sebanyak 98 KK atau sebanyak 362 jiwa. Sedangkan Desa Suak Ribee terdampak pada sejumlah kafe yang berada di pinggir laut.
Para korban tersebut sebagian besar masih bertahan di beberapa posko pengungsian dalam kawasan desa masing-masing karena belum bisa kembali ke rumah lantaran sebagian masih tergenang air dan ada pula sebagian yang tertimbun pasir hingga 100 centimeter lebih.[]
Editor : Ihan Nurdin