• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Manusia-manusia yang Terbuang di India

Muhajir JuliMuhajir Juli
Minggu, 19/07/2020 - 18:08 WIB
di LIFE STYLE, Sisi Lain
A A
Kaum Musahar, mengandalkan tikus sebagai makanan untuk bertahan hidup. [Sumber foto: AFP]

Kaum Musahar, mengandalkan tikus sebagai makanan untuk bertahan hidup. [Sumber foto: AFP]

Share on FacebookShare on Twitter

BACAAN LAINNYA

Anggota DPRA Tgk H Irawan Abdullah @ist

Pemerintah Aceh Diminta Serius Berlakukan Zakat Pengurang Pajak

27/01/2021 - 21:10 WIB
Polisi melakukan identifikasi dua kerangka yang ditemukan di tambak oleh warga @ist

Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Aceh Timur, Diyakini Ayah dan Anak serta Korban Konflik

27/01/2021 - 20:22 WIB
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, S. H., S. I. K., M. Si.

Teroris yang Tertangkap Rencanakan Bom Bunuh Diri di Aceh

27/01/2021 - 11:59 WIB
Aryos Nivada/FOTO/ Humas Dinsos Aceh.

Aryos: Pilkada Aceh Seharusnya Tunggu Keputusan KPU Pusat

27/01/2021 - 09:15 WIB

Dunia boleh modern, tapi tidak dengan perilaku manusia. Kesetaraan merupakan hak yang masih harus diperjuangkan oleh kelompok-kelompok minoritas di semua belahan dunia. Bahkan di dalam sebuah negara yang seragam, kelas-kelas sosial tercipta. Mereka yang kalah kemudian harus menjadi warga di tangga paling bawah. Siap sedia dihina, diperlakukan tidak adil, akhirnya melihat diri mereka sebagai sesuatu yang tidak berguna.

Bila menyebut Hindustan, alam pikir kita tentu akan dibawa ke sinema-sinema Bolyywood nan gemerlap, dengan lelaki dan perempuan rupawan, kaya raya, bernyanyi, menari serta hidup glamour. Bahkan sepanjang sinema selalu bicara cinta. Seakan-akan India hanya persoalan asmara Karan dan Anjeli. Gambaran yang berbeda akan tersaji bila kita memindahkan perhatian ke belahan India Selatan di mana industri sinema Tollywood dan Kollywood berjaya dengan film-film kepahlawanan. Para wira yang melawan kezaliman penguasa dan pengusaha.

Tapi, seberapapun dekatnya sinema Tollywood dan Kollywood mencoba memberikan warna terhadap kehidupan di sana, tapi tetap–sejauh pengetahuan penulis– belum menyajikan sesuatu yang lebih dari sekadar ketidakadilan penguasa dan pengusaha yang berkolaborasi dengan penegak hukum yang jahat. Persoalan yang paling serius tentu soal penindasan kelas atas nama varna (kasta).

Selama ini kita mengetahui bahwa struktur sosial rakyat Hindustan tersusun dalam empat tingkatan varna, yaitu Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain itu disandang oleh para pribumi. Kasta Ksatria, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Seseorang yang menyandang gelar ini tidak memiliki harta pribadi semua harta milik negara. Kasta Waisya, orang yang telah memiliki pekerjaan dan harta benda sendiri petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain. Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya.

Di bawah Sudra ada dua kelas varna–tapi kerap tidak diakui sebagai varna— lain yaitu Dalit dan Musahar.

Dalit atau Paria dalam sistem kasta di India adalah seorang yang biasanya diharamkan untuk disentuh, (untouchable), adalah orang yang tidak memiliki varna. Varna merujuk kepada keyakinan Hindu bahwa manusia pada umumnya diciptakan dari bagian-bagian tubuh yang berbeda-beda dari dewa Purusha. Kedudukan sosial mereka ditentukan dari bagian-bagian tubuh manakah mereka diciptakan, misalnya dengan siapa mereka dapat menikah dan pekerjaan apa yang dapat mereka lakukan. Kaum Dalit berada di luar sistem varna dan secara historis telah dilarang untuk melakukan pekerjaan apapun kecuali pekerjaan-pekerjaan yang paling rendah.Mereka juga dikenal sebagai kaum tak berkasta. Di antaranya termasuk para penyamak kulit (disebut chamar), petani-petani miskin dan para buruh yang tidak bertanah, pemulung sampah (disebut bhangi atau chura), para pekerja kerajinan di jalan-jalan, seniman-seniman rakyat, pencuci pakaian dhobi, dll.

aceHTrend.com
Orang Dalit, bahkan haram untuk disentuh. Struktur sosial masyarakat India menempatkan mereka secara sangat tidak adil. [Ist]

Bila bicara Dalit, kita tentu tidak bisa mengabaikan pengecualian pada PK Mahanandia, seorang kaya raya yang bermukim di Swedia. Hanya dia baru satu-satunya kisah tentang Dalit, yang segera mendapatkan tempat terhormat di India, setelah dia menjelam menjadi orang penting di luar negeri.

Lain Dalit, lain pula Musahar. Musahar merupakan orang-orang yang dianggap sebagai paling rendah. Bahkan lebih rendah dari Dalit. Kehidupan yang teramat miskin. Dengan jumlah 2,5 juta jiwa, mereka mayoritas bermukim di Bihar, sebuah provinsi di India yang beribukota Patna. Orang-orang Musahar ini, sehari-hari memakan tikus, maka mereka dikenal dengan rat eaters. Pendapatan per hari orang tertindas ini hanya senilai Rp13.000. Jumlah yang sangat sedikit untuk ukuran hidup di kelas paling rendah sekalipun. []

Sumber: Wikipedia, Kumparan, Manawa Dharmasastra, International Dalit Solidarity Network, aceHTrend.

Tag: #Headlinedalitindiakasta Indiakaum terbuangmusahar
Share27TweetPinKirim
Sebelumnya

Komisi IV DPRA Hanya Tolak Multiyears, Pembangunan 12 Ruas Jalan Tetap Dilakukan

Selanjutnya

Koperasi MUQ Pagar Air Laksanakan Rapat Anggota Tahunan

BACAAN LAINNYA

Safrizal dan Siti Hilmi Amirulloh, pemilik Yalsa Boutique.
LIFE STYLE

Luncurkan Produk Busana Muslim, Yalsa Boutique Optimis Diterima Pasar

Minggu, 24/01/2021 - 19:34 WIB
Muhammad Nizam
LIFE STYLE

Muhammad Nizam Asal Aceh Timur Terpilih sebagai Ketua IKAMAPA Bogor

Minggu, 24/01/2021 - 09:58 WIB
Ilustrasi
LIFE STYLE

Kenaikan Listrik Selama WFH Bisa Ditekan, Begini Caranya

Jumat, 22/01/2021 - 10:06 WIB
Safrizal dan Siti Hilmi Amirulloh @ist
LIFE STYLE

Luncurkan Produk Terbaru, Yalsa Boutique Siap Kuasai Pasar Busana Muslim

Kamis, 21/01/2021 - 19:00 WIB
aceHTrend/Masrian Mizani
Kampus

Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya Galang Dana untuk Korban Gempa Sulbar 

Kamis, 21/01/2021 - 18:33 WIB
Marzuki Yusuf. Ketua Ikatan Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

Minggu, 17/01/2021 - 19:46 WIB
Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.
Komunitas

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

Minggu, 17/01/2021 - 16:38 WIB
Syeh Ali Jaber. Foto/Ist.

Sempat Membaik, Syeh Ali Jaber Berpulang ke Hadirat Ilahi

Kamis, 14/01/2021 - 10:27 WIB
Delsy Ronnie (Kelima dari kiri) dan Rektor Umuslim (ketiga dari kanan) saat pertemuan di Umuslim, Rabu (6/1/2021). Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Bertandang ke Umuslim, Nonviolent Peaceforce Komit Bangun Kerjasama

Jumat, 08/01/2021 - 16:28 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Nurhayati, SE. M. Si  saat memberikan sambutan & pengarahan  sekaligus membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) II Koperasi Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air, Sabtu, 18 Juli 2020 di Mushalla MUQ, Komplek MUQ Pagar Air. Aceh Besar

Koperasi MUQ Pagar Air Laksanakan Rapat Anggota Tahunan

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Kowas-LSG Aceh Singkil Wacanakan Pilkada Bernilai Syariat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bila Mau Pindah ke Aceh, Warga Malang, Jawa Timur Dapat Jatah 1 Hektar Lahan/KK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Agar Ngopi Berkah, Ini Doa dan Wiridnya Versi Ulama Sufi

    77 shares
    Share 77 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Bocah di Abdya Meninggal Diduga Akibat Keteledoran Petugas Puskesmas , Ini Penjelasan Kadinkes

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

82 ASN Abdya Pensiun, Muslizar: Setiap Orang Ada Masanya

Masrian Mizani
28/01/2021

Kapal Kemanusiaan ACT yang memberangkatkan seribu ton logistik untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 8 Oktober 2018, diberangkatkan dari Pelabuhan Perak, Surabaya.
BERITA

ACT Galang Donasi Sicupak Breueh untuk Sulawesi barat dan Kalimantan Selatan

Ihan Nurdin
28/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Kowas-LSG Aceh Singkil Wacanakan Pilkada Bernilai Syariat

Sadri Ondang Jaya
28/01/2021

Bom rakitan yang ditemukan warga di Gampong Matang Lada Kecamatan Seuneuddon, Aceh Utara. @ist
BERITA

Warga Seuneuddon Aceh Utara Temukan Bom Rakitan di Belakang Rumahnya

Mulyadi Pasee
28/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.