Di zaman milenium ini, tidak heran bila kita melihat anak-anak usia di bawah lima tahun sudah ketagihan bermain gawai. Bahkan mereka lebih nyaman bermain gawai ketimbang bersosialisasi dengan teman seusianya atau bersama keluarga. Lantas, apakah perilaku ini baik untuk anak dan bolehkah anak bermain gawai?
Sepertinya sangat sulit bagi anak-anak sekarang, tidak mengenal yang namanya gawai karena benda ini sangat dekat dengan mereka. Terlebih ketika mereka melihat orang tua atau orang-orang di sekelilingnya menggunakan gawai. Justru sebagian orang tua malah ada yang sengaja memberikan gawai, dengan alasan agar anaknya bisa duduk diam dan tidak mengganggu aktivitas yang sedang dikerjakan orang tua.
Namun, bila hal tersebut keterusan akan membuat anak menjadi kecanduan sehingga mereka akan bertingkah ketika tidak diberikan gawai. Sebenarnya boleh saja mengenalkan gawai kepada anak sebagai upaya pengenalan terhadap perkembangan teknologi saat ini, apalagi selama pandemi Covid-19 ini penggunaan gawai berfungsi sebagai media belajar dan mengerjakan tugas dari sekolah. Lantas, berapa lama sebaiknya anak diperbolehkan untuk bermain gawai?
American Academy of Pediatrics melarang penggunaan media pada anak di bawah usia 24 bulan, kecuali untuk video call yang memungkinkan anak untuk mengobrol atau berinteraksi. Bayi yang lebih muda dari usia 18 bulan seharusnya tidak boleh memiliki waktu untuk bermain gawai sama sekali.
Jika ayah dan ibu memperkenalkan gawai kepada anak usia 18 bulan hingga 24 bulan, pastikan layar berkualitas tinggi dan hindari menggunakan hanya satu media/ gawai. Sementara untuk anak usia 2 hingga 5 tahun, batasi waktu bermain gawai hanya satu jam sehari (tidak boleh lebih) untuk program berkualitas tinggi.
Saat anak tumbuh, orang tua harus memutuskan berapa banyak gawai dan program yang digunakan untuk anak setiap hari dan apa yang sesuai untuk anak. Pertimbangkan untuk menerapkan aturan yang sama pada lingkungan nyata dan virtual. Waktu bermain dengan anak secara nyata harus lebih banyak dilakukan. Ajarkan anak tentang kebaikan, terlibat dalam permainan, dan kenali ia pada teman-teman dan apa yang anak lakukan pada teman-temannya.
Selain itu, perlu diingat bahwa kualitas gawai yang dilihat anak lebih penting dibandingkan jenis teknologi atau jumlah waktu yang dihabiskan. Untuk memastikan waktu layar yang berkualitas, terapkan beberapa hal berikut:
• Tinjau program, permainan, dan aplikasi sebelum mengizinkan anak untuk melihat atau bermain. Banyak aplikasi pendampingan orang tua dan anak untuk membantu ayah dan ibu menentukan apa yang sesuai dimainkan anak. Lebih baik lagi apabila ayah dan ibu menonton, memainkan atau menggunakannya bersama dengan anak.
• Carilah pilihan program interaktif yang melibatkan anak, bukan hanya perlu didorong, ditekan, atau hanya menatap layar.
• Gunakan kontrol orang tua untuk memblokir atau memfilter konten internet.
• Pastikan anak berada di dekat ayah dan ibu selama waktu bermain gawai sehingga orang tua dapat mengawasi aktivitasnya.
• Tanyakan pada anak secara teratur mengenai program, permainan, dan aplikasi apa yang telah dimainkan sepanjang hari.
Selain itu, hindari pemrograman yang serba cepat, yang sulit dipahami anak, aplikasi dengan banyak konten yang mengganggu, dan media yang keras. Hilangkan iklan pada tayangan atau aplikasi, karena anak kecil akan kesulitan untuk membedakan antara iklan dan informasi faktual.
Tetapkan Batasan Waktu Bermain gawai pada Anak
Tetapkan batas yang wajar untuk waktu bermain gawai, terutama jika penggunaan gawai oleh anak menghalangi keterlibatannya dalam aktivitas lain. Sebaiknya pertimbangkan beberapa tips berikut ini:
• Prioritaskan waktu bermain yang tidak terhubung dengan gawai dan tidak terstruktur.
• Buat zona atau waktu bebas teknologi, seperti selama waktu makan atau satu malam dalam seminggu.
• Cegah penggunaan media hiburan selama ada pekerjaan rumah.
• Tetapkan batas waktu memainkan gawai secara harian atau mingguan. Misalnya, anak tidak boleh melihat layar gawai saat satu jam sebelum waktu tidur.
• Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi yang mengontrol lamanya waktu anak dapat menggunakan gawai.
• Jauhkan gawai dari kamar tidur anak.
• Orang tua juga harus membatasi waktu bermain gawai
Itulah yang perlu orang tua ketahui mengenai batas waktu anak dapat bermain gawai. Perlu diingat bahwa, gawai tidak bisa menggantikan peran orang tua. Perbanyaklah meluangkan waktu bersama anak, bila tidak ingin sosok orang tua digantikan oleh gawai.[]
Editor : Ihan Nurdin
Komentar