ACEHTREND.COM, Singkil — Sebanyak 126 warga Aceh Singkil yang terdiri atas petugas medis, beberapa kepala dinas, anggota DPRK, dan warga Aceh Singkil lainnya melakukan tes swab di RSUD Aceh Singkil pada Kamis (13/8/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Singkil, dr Darul Amani, mengatakan tes swab ini dilakukan setelah 19 warga Aceh Singkil termasuk Bupati Dulmusrid dan istrinya Aceh terkonfirmasi positif Covid-19.
“Tes swab ini dilakukan karena diduga kuat mereka ada kontak erat dengan 19 terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Darul Amani kepada aceHTrend, Jumat (14/8/2020).
Hasil tes swab itu, tambah Darul telah dibawa ke Laboratorium Infeksi Unsyiah, Banda Aceh. Setelah diperiksa dalam beberapa hari ini hasilnya akan dilaporkan.
“Dari situlah, kita nanti tahu warga lainnya yang pernah kontak rapat, apakah mereka terinfeksi positif atau negatif.”
Baca: 19 Warga Aceh Singkil Terinfeksi Covid-19, Termasuk Bupati Dulmusrid dan Istri
Dalam kesempatan itu, dr Darul Amani mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh Singkil untuk lebih berhati-hati dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Kepada warga yang merasa ada kontak erat dengan orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini bisa memeriksakan diri ke puskesmas terdekat ataupun ke RSUD Aceh Singkil.
“Yang telah diswab tadi malam agar mengisolasi mandiri sampai hasil swab keluar. Masyarakat tidak perlu panik. Apabila merasa kontak erat bisa melapor ke Dinkes Aceh Singkil atau puskesmas untuk didata dan di-tracing apabila memenuhi kriteria akan diswab,” katanya.
Bagi warga yang merasa ada gejala demam, batuk, dan sebagainya juga bisa datang ke puskesmas dan rumah sakit agar bisa ditangani dengan cepat.
Sementara itu, seorang warga Aceh Singkil, Badran Putra, meminta kepada pemerintah terutama Gugus Tugas Covid-19 Aceh Singkil agar membuka identitas warga yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 kepada publik. Minimal nama dan tempat tinggalnya.
Ini dimaksudkan tambah Badran Putra agar publik tahu dan warga tidak melakukan kontak erat dengan bersangkutan dan penyebaran virus korona akan terputus.
“Macam mana mau mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid, orang yang positif terinfeksi saja tidak diberi tahu, siapa orangnya, di mana dia tinggal, warga banyak yang tak tahu. Jadi tak mungkin mencegah Covid ini. Apalagi orang yang telah terinfeksi, tanpa gejala,” ucap Badran Putra.[]
Editor : Ihan Nurdin