ACEHTREND.COM, Nabire – Ibunda Muhammad Zaki atau Cekgu Zaki, Daniar, akhirnya tiba di pusara anaknya di Nabire, Papua.
Zaki meninggal dunia di Papua dalam status bertugas sebagai guru honorer di SD Mbiandoga, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Informasi yang diterima acehTrend, Daniar tiba di Nabire pada Jumat, 14 Agustus 2020, Dahniar akhirnya tiba di pusara anaknya untuk pertama kali setelah beberapa waktu lalu anak semata wayangnya meninggalkan dia untuk selamanya.
Dahniar ditemani oleh dr Fauziah bersama suaminya, Ramadhan, Bang Agam, serta para guru dari Dinas Pendidikan Kabupaten Intan Jaya saat berziarah ke makam anaknya.
Isak tangis dari sang ibu dan para penziarah tak terbendunng di Kompleks Pemakaman Girimulyo, Kabupaten Nabire, tempat Muhammad Zaki dimakamkan.
Isak tangis pecah itu bisa dimaklumi, betapa rindu seorang Dahniar kepada sang anak, terlebih Muhammad Zaki pergi tanpa terlebih dahulu sempat dirawat dan bertemu dengan Dahniar.
Kabar Dahniar sudah tiba di pemakaman anaknya disampaikan oleh pendampingnya dr Mirza melalui pesan WhatsApp serta mengirimkan foto dan video suasana di lokasi pemakaman Cekgu Zaki.
Sebelumnya, Istri Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati melepas keberangkatan Dahniar untuk berziarah ke Papua, di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Kamis (30/7/2020). Adapun Biaya keberangkatan Dahniar bersama pendamping dr Mirza dibiayai oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah melalui Dinas Sosial Aceh.
Cekgu Zaki, pemuda Gampong Cot Kruet, Aceh Utara itu, meninggal dunia karena sakit di tempat pengabdiannya sebagai guru bakti di Papua, dan dimakamkan di Bumi Cenderawasih itu pada 27 Juni 2020.
Meski Dahniar berangkat sejak akhir Juli lalu, namun terjadi beberapa kendala saat menuju Nabire, berhubung penerbangan dari Jaya Pura ke Nabire terjadi beberapa kali pembatalan penerbangan akibat pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah tadi pagi waktu Papua Ibu Dahniar tiba di Nabire, dan langsung ke makam anaknya, saking ia ingin segera melihat pusara Cekgu Zaki,” ujar dr Mirza.
Ia juga mengakui, Dahniar sangat merindukan pusara anaknya, namun kondisi berkata lain sehingga butuh waktu lama perjalanan dan tiba di Nabire.
“Terima kasih kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriasnyah, dan para pihak yang sudah membantu kami,” pungkas Mirza.[]
Editor : Ihan Nurdin
Komentar