ACEHTREND.COM, Banda Aceh — Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara resmi mengeluarkan surat izin produksi untuk produk turunan nilam berupa hand sanitizer dan desinfektan U-Hansa yang diproduksi Atsiri Research Center (ARC) Unsyiah dengan nomor FK.01.03/VI/1140-e/2020 dan Surat Izin Edar dengan nomor S-P122990001120520. Dengan diterimanya kedua surat tersebut, ARC Unsyiah melalui Koperasi Inovasi Nilam Aceh (Inovac) bisa melakukan distribusi produknya ke seluruh Indonesia.
Demikian disampaikan, Ketua ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad M.Eng, kepada
aceHTrend, Sabtu (15/8/2020). Ia mengatakan seluruh tim ARC Unsyiah menyambut semangat atas dikeluarkannya surat ini oleh Kemenkes RI.
“Kita senang, karena ini sudah kita tunggu lima bulan, semoga ini bisa menjadi semangat baru untuk terus bermanfaat dan memberikan kontribusi nyata ARC untuk Aceh, Indonesia, dan dunia,” kata Syaifullah.
Sehari sebelum surat izin keluar, ARC Unsyiah juga meluncurkan sejumlah produk inovasi baru dari Atsiri Research Center (ARC)-PUIPT Nilam Aceh dalam upaya memenuhi permintaan pasar. “Produk yang diluncurkan ini merupakan turunan dari minyak nilam yang dikembangkan oleh ARC Unsyiah,” kata Syaifullah lagi.
Ia mengatakan inovasi ARC Unsyiah tersebut menjadi bagian penting pengembangan varian baru dari produk turunan minyak nilam, seperti Parfume Neelam dengan varian Janna dan Jeumpa. Adapun untuk varian jeumpa menggunakan racikan esential oil murni bungong jeumpa khas Aceh. Produk turunan Nilam lainnya yang diluncurkan adalah U-Hansa, hand and body wash, alkina care medicated oil, dan body butter.
Semua produk ini memiliki keunggulannya tersendiri. Ia mencontohkan Parfume Neelam dengan kandungan hi-grade patchouli oil dan mampu bertahan selama 12 jam. U-Hansa, yang telah terformulasi dengan standar WHO dan BPOM. Produk hand sanitizer dan desinfektan ini memiliki kandungan etanol food grade, dan fraksi ringan minyak Nilam yang kaya dengan komponen anti kuman. Kemudian produk body butter, sangat cocok untuk kulit kering sebab produk tersebut memiliki kandungan sodium PCA sebagai antiaging dan vitamin E sebagai antioksidan. Produk body butter juga dibuat dengan bahan baku minyak nilam yang telah difraksinasi menjadi komponen antibacterial.
Ia berharap kehadiran produk inovasi tersebut menjadi pertanda dari kebangkitan kembali nilam Aceh seperti yang pernah terjadi pada masa lalu. Dengan berkembangnya produk turuanan dan start up bisnis berbasis minyak nilam, maka akan tercipta ekosistem tataniaga yang lebih menguntungkan bagi masyarakat lokal. Kebutuhan minyak nilam meningkat dan harga minyak nilam rakyat menjadi stabil.
Katanya lagi, dalam tiga tahun terakhir ARC Unsyiah telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, pada tahun 2020 ARC berhasil meraih beberapa pencapaian penting diantaranya Pusat Studi tersebut berhasil meraih grant Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) untuk tahun kedua. Kemudian grant Prioritas Risetÿ Nasional (PRN) untuk komponen antioksidan dan antiaging dari minyak nilam serta grant Konsorsium Covid-19 utk produk Hand Sanitizer dan Medicated Oil.
“Saat ini ARC juga sedang menjalankan dua program bersama Bank Indonesia yaitu program Local Economic Development (LED) di Ranto Sabon, Sampoinet Aceh Jaya dan penyusunan Road map untuk akselerasi bisnis nilam Aceh,” katanya.
Selain itu, saat ini ARC Unsyiah telah menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan dari Perancis, yaitu Payan Bertrand, Natgreen, dan Robertet serta dengan swasta nasional PT Haldin Pasifik Semesta.
“Dengan keluarnya izin edar ini, maka tidak perlu lagi ada keraguan baik untuk hand sanitizer dan disinfektan dari ARC. ARC siap mensuplai hand sanitizer dan disinfektan untuk seluruh Aceh dan wilayah lain di Indonesia karena telah memiliki mesin produksi yang memadai, sehingga terpenuhi kuantitas dan kualitas yang diinginkan.”
Sementara itu Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Samsul Rizal, mengatakan, kerja keras ARC selama ini juga turut mengenalkan Unsyiah baik di tingkat nasional maupun internasional. Unsyiah sangat bangga atas keberhasilan sejumlah produk inovasi dari ARC, karena untuk menghasilkan sebuah produk tentu membutuhkan dedikasi, kerja keras, keyakinan, kesabaran serta waktu dan penelitian yang panjang.[]
Editor : Ihan Nurdin