ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, menyatakan terkait kabar yang beredar di masyarakat mengenai Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah, yang selama ini menjadi tempat pemeriksaan sampel swab Covid-19 ada yang perlu diluruskan agar tidak simpang siur. Menurut Samsul, setidaknya ada dua berita terkait lab tersebut yang perlu diluruskan.
Pertama, berita tentang beredarnya kabar hasil tes dari Lab Unsyiah yang samar. Berita tersebut berasal dari catatan tertulis yang dikirim ke media oleh keluarga Ny R asal Aceh Tengah yang meninggal dunia di RSUZA pada 13 Agustus lalu.
Terkait hasil Lab, Samsul menjelaskan, bahwa Lab Penyakit Infeksi Unsyiah mengeluarkan hasil positif, negatif, dan inkonklusif (ulang). Pada kasus Ny. R tersebut, Lab Unsyiah mengeluarkan hasil tiga kali. Pertama inkonklusif pada sampel swab pertama, kedua positif (ulangan swab pertama), dan ketiga positif (swab kedua). Pada saat hasil swab kedua keluar, Ny R telah berpulang ke rahmatullah.
“Laboratorium Infeksi Unsyiah tidak pernah mengeluarkan hasil samar. Setiap mengeluarkan hasil pemeriksaan, selalu ada keputusan final mengenai hasil pemeriksaan,” tegas Samsul, Senin (17/8/2020).
Untuk itulah, agar tidak terjadi kesalahpahaman, Samsul menyarankan agar keluarga Ny R melakukan konfirmasi ke dinkes atau rumah sakit yang mengirim, karena mereka yang berhak mengeluarkan hasil uji swab.
Berita kedua mengenai kabar yang mengatakan bahwa Lab Infeksi Unsyiah penuh. Terkait berita tersebut, ia menyampaikan, bahwa saat ini Lab Unsyiah tidak penuh sebagaimana kabar yang beredar. Hanya saja, saat ini Lab Unsyiah menerima lebih banyak sampel setiap hari dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Hal ini tentu berdampak pada waktu pemeriksaan. Apalagi sejak Lab Balitbangkes tutup, terjadi peningkatan sampel yang masuk ke Lab Unsyiah sehingga terjadi antrean untuk pemeriksaan,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya antrean, Samsul berharap setiap kab/kota lebih selektif dalam melakukan swab. Hal ini sangat penting agar Lab Infeksi Unsyiah bisa bekerja lebih optimal.
“Kalau setiap daerah mengirim sampel sebanyak 10-15 perhari, Insya Allah Unsyiah bisa bantu semua sampel tersebut dalam waktu normal,” ucap Samsul.
Saat ini kata Samsul, pemeriksaan sampel Covid-19 di Lab Penyakit Infeksi Unsyiah tetap berjalan seperti biasa. Setiap harinya Laboratorium Penyakit Infeksi mampu memeriksa 400 sampel Covid-19. Dan saat ini, Lab Unsyiah tersebut rata-rata memeriksa 200-an sampel per hari.
Jumlah ini bisa ditingkatkan kembali, jika Lab Unsyiah melakukan tiga giliran kerja (shift), sehingga bisa memeriksa sekitar 600-an sampel yang diambil dari orang yang diduga tertular Covid-19.
“Bahkan pada Sabtu kemarin (15 Agustus 2020) Lab Unsyiah telah memeriksa 266 sampel dalam satu hari,” ujarnya.[]