• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Pelajaran tentang Genosida di Kamboja

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 25/08/2020 - 07:58 WIB
di LIFE STYLE, Jalan-Jalan
A A
Pelajaran tentang Genosida di Kamboja

Suasana Museum Genosida Tuol Sleng, Phnom Penh, Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Mahrizal Paru*

Apa yang paling diingat oleh orang Kamboja tentang masa lalunya? Sebagian besar akan menjawab tentang pengalaman pahit terkait kekerasan, kelaparan, kerja paksa, perebutan kekuasaan, dan pembersihan etnis (genosida) ketika Khmer Merah berkuasa pada tahun 1975-1979. Pada tahun-tahun tersebut, sekitar 1,5–2 juta orang atau 25% dari penduduk Kamboja meninggal dunia.

Ketika saya bertemu dengan beberapa warga muslim Kamboja di Desa PraiThnung, Teqcho, dan Kampong Keh, Provinsi Kampot, memori pahit tentang masa lalu yang terjadi lebih dari 40 tahun lalu masih membekas sangat kuat. Wak Srei, panggilan untuk seorang wanita yang berumur 50-60 tahun, sama seperti panggilan yang kita gunakan di Aceh ‘wak’ untuk kaum perempuan paruh tua, menceritakan tentang kerja paksa dan pemaksaan untuk makan babi bagi warga muslim yang harus mereka dilalui.

aceHTrend.com
Pria ini merupakan salah satu korban selamat dari peristiwa kelam tersebut @Mahrizal Paru

Wak Srei menjelaskan, makanan untuk penduduk dijatah dan diberikan hanya berupa bubur dengan jumlah berasnya bisa dihitung dengan jari. Jumlah beras tersebut berkisar satu genggam dimasak menjadi bubur untuk 10-15 orang. Kelaparan menjadi hal yang biasa yang harus mereka lalui dari hari ke hari.

BACAAN LAINNYA

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

12/04/2021 - 22:20 WIB
Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Covid – 19

Ahli: Niatkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sebagai Ibadah

12/04/2021 - 08:52 WIB
KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

12/04/2021 - 01:12 WIB
Anwar Idris: Semua Bisa, yang Penting Cara Komunikasi

Anwar Idris Minta Medco Bertanggungjawab Atas Keracunan Gas yang Dialami Warga

11/04/2021 - 18:54 WIB

Wak Srei menambahkan, pada masa Pol Pot berkuasa, kepemilikan pribadi dihilangkan, harta benda disita untuk keperluan Khmer Merah. Pada masa tersebut, kekerasan menjadi hal yang sering dilihat dan dialami, bahkan beliau mengetahui secara persis bagaimana tentara Khmer Merah menyiksa masyarakat Kamboja. Kejadian-kejadian tersebut, meninggalkan trauma dan yang berkepanjangan. Bahkan, hal yang paling menyedihkan bagi beliau adalah ketika suaminya meninggal dunia akibat dari kebrutalan Khmer Merah.

Penulis juga berkesempatan mengunjungi Museum Genosida Tuol Sleng, di Phom Penh. Museum ini bekas sebuah sekolah menengah bergengsi yang diubah menjadi sebuah tempat pusat interogasi S-21. Di museum tersebutlah kekejaman, penyiksaan di luar batas kemanusian terjadi. Foto-foto tentang penyiksaan, pasfoto orang-orang yang pernah disiksa, baju bekas yang digunakan oleh para tahanan, alat-alat untuk melakukan penyiksaan, dan penjelasan bagaimana proses penyiksaan dilakukan oleh Khmer Merah dipajang di hampir di setiap ruangan. Bahkan saksi hidup yang pernah mengalami penyiksaan turut memberikan kesaksian kepada para turis yang datang.

aceHTrend.com
Prasasti untuk mengenang peristiwa kelam di Kamboja yang dilakukan oleh Khmer Merah @Mahrizal Paru

Bagi mereka yang mengalami kekerasan dan penyiksaan, memori kekejaman tidak akan luput ditelan masa. Sebuah tugu Museum Genosida Tuol Sleng bertuliskan “Tidak pernah kami lupa kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh regim Demokratik Kamboja”. Sama hal nya ketika konflik bersenjata terjadi di Aceh, pengalaman pahit tentang penyiksaan dan kekerasan juga meninggalkan dampak dan luka yang mendalam.

Kita berharap, semua yang bersalah dituntut di pengadilan dan diberikan hukuman yang setimpal. Tulisan ini didedikasikan untuk mereka yang mengalami kekerasan dan penyiksaan. Semoga tidak ada lagi segala bentuk kekerasan dan penyiksaan yang dialami lagi oleh manusia.[]

*Penerima beasiswa Fulbright dan alumni dari Universitas Arkasas. Petani durian, lada, dan pinang.

Editor : Ihan Nurdin

Tag: #HeadlineGenosida khmer merahkambojaMuseum Genosida Tuol Sleng
Share38TweetPinKirim
Sebelumnya

Tinggal di Gubuk Reot, Wanita Setengah Abad Ini Hanya Bergaji Rp10.000/ Hari

Selanjutnya

5 Tips Merawat Wajah saat Harus Selalu Memakai Masker

BACAAN LAINNYA

Mengudap Tempe Mendoan Lezat di Kupi Nanggroe
KoPI Aceh

Mengudap Tempe Mendoan Lezat di Kupi Nanggroe

Senin, 12/04/2021 - 14:59 WIB
Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang
Sisi Lain

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Minggu, 11/04/2021 - 18:34 WIB
Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Minggu, 11/04/2021 - 12:09 WIB
Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Minggu, 11/04/2021 - 11:46 WIB
Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Ari Syah Putra yang terpilih dalam Pemilihan Raya tahun 2021/FOTO/BEM FH USK.
Kampus

Unggul Di Pemira, Ari Syah Putra Terpilih Sebagai Ketua BEM USK

Sabtu, 10/04/2021 - 12:47 WIB
Kafe BW Kupi Abdya Diluncurkan, Ikan Sambal Sunti Jadi Ciri Khas
LIFE STYLE

Kafe BW Kupi Abdya Diluncurkan, Ikan Sambal Sunti Jadi Ciri Khas

Kamis, 08/04/2021 - 14:42 WIB
Wakil Bupati Aceh Singkil Luncurkan Buku 100 Tokoh Singkil Karya Sjamsuddin Rizzard
LIFE STYLE

Wakil Bupati Aceh Singkil Luncurkan Buku 100 Tokoh Singkil Karya Sjamsuddin Rizzard

Sabtu, 03/04/2021 - 12:58 WIB
Lezatnya Kebab Arya Kota Bireuen

Lezatnya Kebab Arya Kota Bireuen

Kamis, 01/04/2021 - 00:29 WIB
Menyeruput Kehangatan Teh Rempah India di Indian Coffee House Banda Aceh
Jalan-Jalan

Menyeruput Kehangatan Teh Rempah India di Indian Coffee House Banda Aceh

Minggu, 28/03/2021 - 09:27 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
5 Tips Merawat Wajah saat Harus Selalu Memakai Masker

5 Tips Merawat Wajah saat Harus Selalu Memakai Masker

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tidak Berwenang Tetapkan Penundaan Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gunung Halimon Pidie – Gunong Aulia dan Cerita Mistis Yang Melegenda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota
BERITA

Tujuh Bulan Gaji Aparatur Desa di Subulussalam Belum Cair, Anggota Dewan Minta Perhatian Wali Kota

Nukman Suryadi Angkat
13/04/2021

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Redaksi aceHTrend
13/04/2021

Minum Obat Selain dengan Air Putih, Amankah?
Ramadhan Karim

Cara Minum Obat 3×1 dan Puasa Tidak Batal

Redaksi aceHTrend
13/04/2021

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang
Daerah

Seorang Nenek di Langsa Bunuh Diri di Hari Makmeugang

Syafrizal
12/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.