• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Tinggal di Gubuk Reot, Wanita Setengah Abad Ini Hanya Bergaji Rp10.000/ Hari

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 25/08/2020 - 07:02 WIB
di SPECIAL, Perempuan
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM,Lhoksukon– Menjadi rakyat Aceh di tengah limpahan Dana Otonomi Khusus, kerap dibayangkan oleh orang luar, bahwa rakyat di sini hidup dalam kesejahteraan. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bila penduduk Aceh kaya raya. Apalagi baru beberapa hari lalu, ratusan ribu stiker BBM subsidi dibagikan kepada pemilik kendaraan yang dalam skema perlindungan sosial tidak layak mendapatkan “bantuan sosial” dari pemerintah.

Masih banyak rakyat Aceh yang hidup secara tidak pantas. Pendapatan minim,fasilitas hidup buruk, serta berpuluh tahun tak kunjung dapat keluar dari perangkap kemiskinan. Salah satunya Nurjanifah (51) istri Agus Tarmizi (54) warga Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.

Untuk menyambung hidup, walaupun sakit-sakitan, Nurjanifah tetap harus turun tangan bekerja di sebuah industri pembuatan batu bata di kampungnya. Setiap hari dia bekerja memotong batu bata dari pagi hingga sore. Tidak banyak yang dapat dia potong. Per hari hanya 200 butir saja. Per butir diupah Rp10. Setiap hari ia hanya mendapatkan “gaji” Rp10.000. Kondisi kesehatannya yang buruk membuat dirinya tidak bisa memacu daya produksi.

aceHTrend.com
Gubuk Nurjanifah. [Mulyadi Pasee/aceHTrend]
Itulah ikhtiar Nurjanifah membantu ekonomi keluarga. Tepatnya membantu meringankan beban suami yang berpenghasilan Senin-Kamis.

BACAAN LAINNYA

Teungku Muhammad Qudusi

Mengaku Sebagai Nabi ke-26, Perti Abdya Desak Polri Tangkap Jozeph Paul Zhang

19/04/2021 - 11:01 WIB
Teuku Hamid Azwar

Pemerintah Aceh Usulkan Teuku Abdul Hamid Azwar sebagai Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya untuk RI

17/04/2021 - 10:02 WIB
Bus JRG. Ilustrasi.

Lempari Bus JRG, Tiga Pemuda Aceh Timur Diringkus Polisi

16/04/2021 - 11:08 WIB
Riki Akbar (kiri) alias Abu Malaya, dan Nova Iriansyah (kanan). Mereka bertemu di ruang virtual sidang Pengadilan Negeri Meureudu, Kamis (15/4/2021) dalam dugaan pencemaran nama baik dan SARA di media sosial. foto:Ist.

Nova Iriansyah Merasa Nama Baiknya Dicemarkan oleh Abu Malaya

15/04/2021 - 14:48 WIB

“Ayahnya si Agam hanya buruh tani. Penghasilan tidak menentu. Untuk menambah pendapatan, tiap malam beliau mencari ikan lele di irigasi. Ikan itu dijual ke pasar,” kata perempuan, Senin (24/8/2020) yang kini berusia setengah abad dan memiliki satu putera berusia 20 tahun.

Sehari-hari mereka menetap di dalam gubuk buruk rupa berukuran 4×5 meter, berdinding tepas bambu, papan kayu lapuk dan berlubang. Begitu pun tiang-tiang penyangga rumah yang terbuat dari kayu.

Jika hujan turun, air masuk ke dalam gubuk karena atapnya yang sudah bocor. Untuk tidur pun, mereka seringkali harus pindah ke sebuah rangkang (dangau) yang berada di pabrik batu bata di depan gubuk mereka.

aceHTrend.com
Gubuk Nurjanifah. [Mulyadi Pasee/aceHTrend]
Apakah pemerintah tidak menaruh perhatian? Nurjanifah mengatakan perhatian itu ada. Mereka mendapatkan BLT Covid-19. Tapi sebatas itu. “Bila ada tentu kami tidak menolak hunian tempat kami bernaung direhab. Kondisinya tidak lagi cocok,” katanya.

Terkait status tanah tempat gubuk itu dibangun, Nurjanifah mengatakan bila tanah itu milik mereka. “Alhamdulillah kami punya tanah. Yang belum ada rumah. Kami baru mampu membangun gubuk,” katanya. []

Laporan: Mulyadi Pasee

Tag: #Headlinekemiskinan acehotsus acehperempuan miskin di Aceh
Share176TweetPinKirim
Sebelumnya

LMC(38) Pilihan Kita : Mental Perang atau New Normal Versi Aceh

Selanjutnya

Pelajaran tentang Genosida di Kamboja

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi @shutterstock
Ramadhan Karim

Cara Minum Obat 3×1 dan Puasa Tidak Batal

Selasa, 13/04/2021 - 00:19 WIB
Toni Firmayas sebelumnya menempuh pendidikan tinggi di STKIP Al-Washliyah Banda Aceh, dan Mantan Ketua PW HIMMAH Aceh.
SPECIAL

Toni Firmayas; Putra Abdya yang Menjadi Guru Garis Depan di Pelosok Kalimantan

Minggu, 28/03/2021 - 11:25 WIB
H, Peugawe Kantô Keucamatan Jeunib, didrop lè polisi kareuna diduga seubagoe yang pubut töt kantô Bupati Bireuen. Foto/Ist keu acehtrend.
Basa Aceh

P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen

Senin, 08/03/2021 - 14:12 WIB
Ketua DPP PDA Teungku Muhibushabri A. Wahab. Foto/Ist.
Dayah

Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

Sabtu, 06/03/2021 - 07:07 WIB
Moeldoko. Foto/Suara.com.
Basa Aceh

That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

Jumat, 05/03/2021 - 21:22 WIB
Bridger Walker (6) memilih melawan anjing gembala yang Jerman yang mencob menyerang adik perempuannya si Wyoming, Amerika Serikat pada 9 Juli 2020. Foto/The Sun.
Anak

Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman Demi Selamatkan Adiknya

Jumat, 05/03/2021 - 09:49 WIB
Nur Azilla (11) murid SDN 1 Banda Aceh, merawat ibunya yang stroke seorang diri. Kisah ini viral setelah guru melakukan home visit. Foto/Ist.
Anak

Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

Rabu, 03/03/2021 - 13:13 WIB
Korps HMI-Wati Cabang Sigli, Sabtu (13/2/2021) menggelar diskusi tentang pemilu. Foto/Ist.

Kohati Cabang Sigli Gelar Diskusi tentang Pemilu

Sabtu, 13/02/2021 - 22:14 WIB
Fadhil Rahmi, Nabila, dan Nurhafifah. Foto/Ist.
Perempuan

Selamat dari Amukan Api, Salbila Bercita – cita Menjadi Dokter Gigi

Selasa, 09/02/2021 - 09:37 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Suasana Museum Genosida Tuol Sleng, Phnom Penh, Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Pelajaran tentang Genosida di Kamboja

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
Koni Ramadhan 2021
  • Ilustrasi

    Seorang Anak di Bawah Umur di Aceh Timur Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tertipu Investasi Bodong, Seorang Warga Langsa Melapor ke Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh sebagai Tempat Pelaksanaan OJT Kepala Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolda Didesak Pimpin Langsung Operasi Penertiban Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Teungku Muhammad Qudusi
Hukum

Mengaku Sebagai Nabi ke-26, Perti Abdya Desak Polri Tangkap Jozeph Paul Zhang

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, mengoptimalkan penerapan Qanun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan memberikan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) kepada perokok. Foto: Humas Pemkot Banda Aceh.
MAHASISWA MENULIS

Menyoal Kebiasaan Merokok Pelajar SMP di Alue Kaol, Rantau Selamat

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Gunawan
Artikel

Mengenal Potensi Kecerdesan Anak

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Teungku Muhammad Qudusi Syam.
BERITA

Istri Anggota Dewan Abdya Santuni Warga Kurang Mampu 

Masrian Mizani
18/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.