ACEHTREND.COM, Blangpidie – Setelah sempat tinggal di rumah layak huni yang dibangun oleh pemerintah gampong, kini Kharijah (65) harus kembali menetap di bawah naungan gubuk berukuran 2×3 meter. Di bangunan sempit itu, janda lansia itu menghabiskan hari-harinya.
Kharijah (65) warga Gampong Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) telah lama hidup sebatang kara. Dia menetap di bangunan tidak layak huni yang dibangun sendiri, setelah rumahnya digulung angin kencang.
Dengan tangan sendiri Kharijah membangun gubuk yang jauh dari kata layak. Ukuran yang sempit, tanpa aliran listrik dan kondisi bangunannya saat ini sudah sangat tidak layak pakai. Tapi Kharijah tidak punya pilihan. Jangankan memperbaiki gubuk, untuk makan sehari-hari saja, perempuan itu kelimpungan.
“Kakak saya tinggal sendiri di gubuk itu. Sebagai adik, saya juga ikut ulur tangan. Membantu apapun yang bisa saya berikan. Kakak tidak punya pekerjaan tetap. Dia bersedia mengerjakan apapun demi mendapatkan uang untuk sesuap nasi,” ujar Rukiah, adik Kharijah, Selasa (25/8/2020).
“Kalau difoto sudah berulang kali. Tapi hingga kini tidak ada bantuan rumah untuk kakak,” ujar Rukiah.
Di usianya yang sudah uzur, Kharijah tidak lagi sehat. Pendengarannya juga mulai terganggu. “Sering sakit-sakitan,”ujar Rukiah.
Rukiah berharap Pemerintah Abdya menaruh perhatian kepada kakaknya itu. Minimal merehab hunian yang selama ini ditempati oleh Kharijah. “Agar beliau bisa beristirahat dengan tenang,” harap Rukiah.
Laporan: Masrian Mizani