ACEHTREND.COM,Banda Aceh– Hingga saat ini publik Aceh tidak dapat mengakses dokumen refocusing APBA 2020 senilai 2,3 triliun yang dipergunakan untuk penanggulangan Covid-19 di Aceh. Bahkan hingga saat ini pihak DPRA yang notabenenya merupakan representasi lima juta rakyat, juga belum mendapatkan dokumen tersebut.
Hal itu menjadi pemicu bagi mahasiswa untuk kembali turun ke jalan, Selasa (1/9/2020) menyuarakan keterbukaan pengelolaan dana refocusing APBA 2020. Aksi demonstrasi yang diikuti ratusan mahasiswa di Banda Aceh, meminta Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah dan Sekda Aceh Taqwallah, untuk membuka dokumen tersebut.
Di halaman Kantor Gubernur Aceh mahasiswa yang dikomandoi oleh koordinator Dede Adistira, mendesak Pemerintah Aceh agar sesegera mungkin berlaku transparan dalam mengelola dana Covid-19 yang bersumber dari APBA.
Menurut mahasiswa, selama ini penanggulangan Covid-19 di Aceh tidak terpola. Pemerintah Aceh sibuk mengelola kegiatan yang menguntungkan lingkar kekuasaan. Sibuk memenuhi target ekonomi dengan mengabaikan keselamatan rakyat.
Hingga saat ini, jumlah tenaga medis di Aceh semakin banyak yang terpapar Covid-19. Demikian juga warga biasa. Angka yang terjangkit setiap hari semakin meningkat tajam. Padahal Pemerintah Aceh belum melakukan swab massal.
“Selain itu kami juga meminta agar pemerintah memperjelas sistem zonasi Covid-19 di setiap kabupaten/kota. Kemudian pemerintah juga harus segera memberikan perhatian khusus terhadap pekerja yang kehilangan pekerjaan selama masa pandemi Covid-19,” ujar Dede.
Pada kesempatan itu Dede juga meminta DPRA mengawasi kerja eksekutif Aceh, yang semakin hari kian tak terbuka.
“Kepada bapak-bapak DPRA, kami minta agar melakukan evaluasi dan pengontrolan seluruh Kinerja Plt Gubernur Aceh selama masa Covid-19, termasuk transparansi penggunaan anggaran Covid-19 yang selama ini digunakan oleh Pemerintah Aceh,” pungkas Dede.
Peserta aksi tersebut tidak berhasil bertemu Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Sekda Aceh Taqwallah. Dua lelaki itu disebut-sebut tidak sedang berada di kantor. []