ACEHTREND.COM, Banda Aceh-Seorang dokter anastesi yang bertugas di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Rabu pagi (2/9/2020) meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19. Almarhum merupakan dosen Universitas Syiah Kuala.
Kabar duka ini disampaikan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng.
“Kita kehilangan dokter di RSUZA sekaligus dosen Unsyiah. Almarhum merupakan dokter anastesi,” ujar Samsul Rizal.
Meninggalnya dokter akibat Covid-19 merupakan kasus pertama di Aceh. “Ini kasus pertama. Semoga tidak bertambah lagi.”
Samsul Rizal mengatakan, peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Bahwa Covid-19 bukan virus yang boleh dianggap enteng. Penanganan virus Corona-19 di Aceh harus diperbaiki.
“Aceh butuh penanganan serius yaitu kerja penanggulangan yang pintar, cerdik. Bukan asal kerja yang tidak dapat mengubah wajah Aceh dari Covid-19. Semoga Pemerintah Aceh dengan slogan Aceh Carong, benar-benar dikelola dengan cerdas,” harap Samsul.
Intelektual Unsyiah tersebut menyampaikan, dari data positivity rate Laboratorium Unsyiah, dari bulan ke bulan kasus positif Covid-19 di Aceh semakin mengkhawatirkan. Mei : 0/99 = 0%, Juni : 7/1721 = 0.4 %, July : 68/1268 = 5 % dan Agustus : 1150/ 4573 = 25 %.
Menurut Samsul, angka eksponensial tersebut bagi tenaga kesehatan merupakan hal mengerikan. Tidak bisa dianggap remeh. “Semoga Pemerintah Aceh melihat ini sebagai data penting dan segera melakukan tindakan-tindakan penting untuk memutus mata rantai Covid-19. Kita semua berharap pada September 2020, ada perbaikan pola penanganan, sehingga jumlah yang terjangkit bisa menurun,” imbuhnya.