ACEHTREND.COM,Banda Aceh– Komunikasi antara Pemerintah Aceh dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) nampaknya semakin rumit. Berkali-kali Nova Iriansyah tidak memenuhi undangan wakil rakyat yang berkantor di jalan Daoed Bereueh. Kemarahan anggota Parlemen Aceh, akhirnya bermuara pada interpelasi.
Informasi yang diterima aceHTrend, Kamis (10/9/2020) malam, pukul 20.30 WIB, Ketua DPRA Dahlan Djamaluddin, akan memimpin Rapat Paripurna DPRA Penyampaiakan dan Persetujuan Penggunaan Hak Interpelasi Anggota DPR Aceh. Rapat tersebut digelar buah dari pengumpulan tanda tangan anggota perlemen, yang tidak mendapat dukungan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dua hari lalu, anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Khalili, SH., kepada aceHTrend mengatakan pihaknya merasa tidak lagi dihormati oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Politisi Partai Demokrat itu memberikan kesan pelecehan kepada lembaga DPRA yang merupakan manivestasi lima juta rakyat Aceh.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV DPRA Zulfadhli, A.Md. Politisi Partai Aceh yang telah lama berkiprah di Parlemen Aceh itu menyebutkan Nova Iriansyah tidak terlihat berjiwa pemimpin. Menganggap remeh DPRA dengan cara berkali-kali mengabaikan undangan, merupakan pesan politik bila ketua partai berlambang mercy itu tidak memiliki jiwa sebagai pemimpin.
“Dengan pola komunikasinya yang begitu buruk, Nova memberikan kesan bila ia tidak siap bermitra dengan Parlemen Aceh. Dia memperlihatkan kearoganan. Padahal yang ia pimpin adalah Provinsi Aceh, bukan lembaga konsultan yang dimiliki secara pribadi,” ujar Zulfadhli.