ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Akhir-akhir ini cuaca di langit Aceh begitu tidak menentu. Banda Aceh dan sekitar Aceh Besar, Minggu (13/09/2020) masih terus dilanda hujan. Namun, hujan yang turun tidak dalam waktu yang sama. Saat pagi hari misalnya, langit berwarna biru cerah dengan gumpalan awan putih, dapat tiba-tiba berubah menjadi abu-abu, kemudian turun hujan deras. Kadang tidak hanya disertai angin kencang, hujan deras juga seringkali membuat langit tampak sangat gelap. Fenomena ini sering kita jumpai, lalu kenapa ini terjadi?
Berawal dari pembentukan awan, seperti melansir Live Science, awan terbentuk oleh kondensasi uap air, yakni saat udara di lingkungan sekitar penuh dengan air dalam bentuk gas. Ketika udara di dekat daratan memanas, udara akan naik, mengambil uap air bersamanya. Suhu udara akan semakin dingin, saat berada lebih tinggi di langit, sehingga menyebabkan uap air mengembun pada partikel debu yang ada di udara.
Tetesan air dan kristal es yang dihasilkan, selanjutnya menyatu untuk membentuk awan. Tidak seperti partikel atmosfer yang dapat menghambur atau membiaskan warna biru, ketika langit berlimpah cahaya matahari.
Partikel awan yang lebih tipis itu memungkinkan cahaya yang melewatinya lebih banyak, sehingga awan ini akan tampak putih.
Sedangkan awan mendung yang tampak lebih gelap, tidak berarti menandakan hari yang suram. Awan yang tampak gelap itu karena awan tersebut lebih tebal dan lebil padat dari awan normal di hari yang cerah. Awan mendung ini mengumpulkan lebih banyak tetesan air dan kristal es, sehingga semakin tebal lapisannya, maka semakin banyak cahaya yang dibiaskan.
Cahaya yang menembus awan ini akan jauh lebih sedikit. Sebab, partikel-partikel di bagian bawah awan hujan tidak memiliki cahaya untuk dihamburkan ke mata kita. Sehingga, saat kita melihat dari bawah, langit tampak lebih gelap. Saat tetesan air dan kristal es di awan menebal, atau ketika turun hujan, mereka akan menyebarkan cahaya jauh lebih sedikit.