• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Kontrak Tahun Jamak Jauh Panggang Dari Api

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 18/09/2020 - 07:03 WIB
di OPINI, Artikel
A A
Sri Radjasa Chandra/FOTO/Kristian Erdianto/Kompas.

Sri Radjasa Chandra/FOTO/Kristian Erdianto/Kompas.

Share on FacebookShare on Twitter

BACAAN LAINNYA

Rektor University Malaya Professor Dato' Ir. Dr. Mohd Hamdi Abd Shukor memberikan apresiasi atas pencapaian Universitas Syiah Kuala yang telah berkembang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Masuk 500 Besar Asia, Rektor University Malaya Puji Prestasi USK

03/03/2021 - 06:31 WIB
Kredit foto: Bea Cukai.

Bila Direspons Negatif, Investor Tak Akan Tanam Modal di Bidang Minuman Keras di Indonesia

02/03/2021 - 07:32 WIB
Ketua Umum Partai Emas Hasneni. Doc: PE

Bila KLB Partai Demokrat Digelar, Ketua Partai Emas Akan Maju Sebagai Caketum

02/03/2021 - 06:44 WIB
Dahlan Djamaluddin. {Ihan Nurdin/aceHTrend]

DPRA Minta USK Tunda Pembangunan Kampus

02/03/2021 - 06:05 WIB

Oleh : Sri Radjasa Chandra

Silang sengketa soal proyek tahun tamak semakin keruh dan tidak substansial. Beberapa pihak justru tak lagi memandang dengan kaca mata objektifitas, selain tidak memberikan solusi yang seharusnya menjadi pedoman bagi berbagai pihak yang ingin mengambil peran dalam penyelesaian kontrak tahun jamak. Carut marut program pembangunan yang dikemas dalam proyek tahun jamak itu, tidak menutup kemungkinan menimbulkan masalah baru, selain tingkah laku yang enggan menyelesaikan pokok persoalan.

Kecenderungan ini mengakibatkan ada pihak-pihak yang sejatinya memposisikan diri sebagai problem solving justru tanpa disadari telah menjadikan dirinya sebagai problem taking.

Menanggapi pemberitaan Serambinews 16 September 2020, yang menurunkan pernyataan Sadra Munawar. Dia mengatakan “jika proyek tahun jamak gagal, lebih baik pisah dari Provinsi Aceh”, dengan alasan mengatasnamakan demi kemanusiaan.

Apa relasi pernyataan tersebut dengan kondisi  masyarakat Aceh sesungguhnya. Mari kita amati sejenak tentang pernyataan di atas dari aspek kesejahteraan rakyat, apakah program tahun jamak merupakan kebutuhan mendesak rakyat Aceh, nampaknya “jauh panggang dari api”, karena rakyat Aceh dalam kondisi pandemi covid-19 yang terpuruk ekonominya lebih membutuhkan sandang pangan, oleh karenanya mengapa Pemerintah Aceh tidak mengedepankan program-program yang berorientasi pada terwujudnya swasembada pangan dan penguatan ekonomi yang menyentuh masyarakat gampong.

Berapa ribu hektar lahan sawah dan kebun yang bisa diberdayakan dengan dana 2,7 Triliun. Perlu diketahui bahwa infrastruktur jalan raya di Aceh termasuk yang terbaik dari seluruh Provinsi di Indonesia, tapi di sektor pemberdayaan ekonomi rakyat dan pemenuhan kebutuhan lapangan kerja, Aceh sangat tertinggal jika tidak ingin dikatakan terbelakang dibanding Provinsi lain di Indonesia.

Tolok ukur niat baik eksekutif dan legislatif Aceh itu yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, dapat dilihat dari komposisi alokasi anggaran pada APBA, yang terlihat kurang begitu mengakomodir sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Maka dapat diprediksi bahwa rakyat Aceh tetap menjadi penonton dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung.

Mengapa bisa terjadi demikian ? Nah, karena 85 persen rakyat Aceh bermukim di wilayah gampong dan pinggiran kota, umumnya bekerja di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.

Kembali kepada persoalan “pisah dari Provinsi Aceh”, dimana relevansinya dengan program tahun jamak dan dimana kaitannya antara program tahun jamak dengan isu kemanusiaan, terlebih lagi kebijakan Pemerintah Pusat masih memberlakukan Moratorium Pemekaran Wilayah dan sedang fokus memproyeksikan anggaran negara untuk menangani penyebaran pandemi virus corona.

Oleh sebab itu, rakyat membutuhkan kontribusi pikiran para intlektual dan mereka-mereka yang duduk dalam pemerintahan, bukan dengan memberikan tontonan keberpihakan dan luapan emosional kepada publik, apalagi dengan mengatasnamakan entitas kultural alias primordialisme yang dapat memberi implikasi luas terhadap upaya mewujudkan kehidupan sosial yang bermartabat di era perdamaian Aceh. Persoalan sengketa program tahun jamak biarlah bergulir dalam koridor peraturan dan perundang undangan yang berlaku serta ditangani oleh para pemangku kepentingan yang berwenang.

*Penulis merupakan Pemerhati Aceh yang berdomisili di Jakarta.

Tag: #Headlinekontrak tahun jamakMYCopinipemerintah acehproyek tahun jamakSri Radjasa Chandra
Share219TweetPinKirim
Sebelumnya

Terlibat Penculikan, Polisi Ciduk Dua Pria Asal Pijay dan Bireuen

Selanjutnya

Dituding Diskriminatif Kepada Umat Islam, Mahfud MD: Presiden Orang Islam dan Naik Haji Dilayani

BACAAN LAINNYA

Herlina, SKM. Foto/doc. Pribadi.
Celoteh

Campur Sari Antara Ide dan Perencanaan Pembangunan Aceh

Rabu, 03/03/2021 - 07:10 WIB
Nanda Suriani
OPINI

Menjadi Role Model Pendidikan

Selasa, 02/03/2021 - 08:22 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.
Artikel

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

Senin, 01/03/2021 - 14:40 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
aceHTrend.com
Artikel

Aceh & Hikayat Som Gasien, Peuleumah Hebat

Senin, 22/02/2021 - 17:41 WIB
Dwi Wulandary
OPINI

Melek Teknologi dengan Mengenali Vektor Versus Raster

Senin, 22/02/2021 - 08:38 WIB
Ilustrasi Kemiskinan/FOTO/Media Indonesia.
Artikel

Aceh Tidak Miskin, Aceh Dimiskinkan!

Minggu, 21/02/2021 - 20:01 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Mahfud MD

Dituding Diskriminatif Kepada Umat Islam, Mahfud MD: Presiden Orang Islam dan Naik Haji Dilayani

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Rustam Efendi (berdiri dan memegang mic) saat berdialog dengan Surya Paloh, Jumat (11/5/2018). Foto: Masrian Mizani (aceHTrend).

    Pakar Ekonomi: Di Aceh, yang Dibangun Hanya Ekonomi Pejabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisi Tangkap Dua Lelaki Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Simpang Jernih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar dari Syaikh Barshisa, Ulama yang Mati Sebagai Kafir

    35 shares
    Share 35 Tweet 0
  • Duar! Benda Diduga Bom Meledak di Banda Aceh, Gerobak Pedagang Hancur Menjadi Puing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tolak Legalitas Industri Miras, GERAM Lakukan Unjuk Rasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Senator dan KPA Tanam Mangrove di Pulo Aceh

Teuku Hendra Keumala
03/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Polres dan PCNU Aceh Singkil Jalin Kerja Sama untuk Mengurangi PSM

Sadri Ondang Jaya
03/03/2021

Anggota DPRA Irpannusir
BERITA

Terima Laporan AMM-SAKA, Komisi II DPRA akan Gelar RDP terkait Sengketa PT Laot Bangko

Redaksi aceHTrend
03/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

58 Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja di Abdya Terima SK 

Masrian Mizani
03/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.