ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Sejak pandemi Covid-19, peran UNICEF selaku lembaga PBB terus mendukung pemerintah untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak seperti di sektor pendidikan, kesehatan, dan lain-lain berjalan dengan baik.
“Selain itu, di masa pandemi sejak awal UNICEF fokus pada sektor komunikasi risiko dan perubahan perilaku masyarakat. Kapasitas tenaga dan sarana kesehatan tidak akan cukup kalau kita tidak fokus pada hal-hal preventif Covid-19,” kata Andi Yoga Tama, Kepala UNICEF Perwakilan Aceh dalam diskusi bertajuk Strategi Pemerintah Aceh dan Respons DPRA dalam Percepatan Penanganan Covid-19 yang diselenggarakan secara daring oleh UNICEF Perwakilan Aceh, bekerja sama dengan Forum Aceh Menulis dan Yayasan Darah untuk Aceh, Jumat siang (18/9/2020).
Andi memaparkan, penanganan Covid-19 di Indonesia khususnya di Aceh tidak akan maksimal jika hanya difokuskan pada sisi kuratif seperti membeli peralatan penunjang di rumah sakit, sementara aspek preventifnya seperti mengondisikan perubahan perilaku masyarakat agar mau memakai masker tidak terus dimasifkan.
“Jadi, yang paling berat adalah mengubah prilaku masyarakatnya,” kata Andi.
Masyarakat kata Andi harus didorong menjadi penyebar informasi di antara sesama anggota masyarakat mengenai pentingnya memakai masker, mencuci tangan, memakai hand sanitizer, dan tidak berkerumun.
Hal ini menurunya harus dibarengi dengan adanya tes swab massal untuk memudahkan melakukan tratment pada pasien Covid-19. Semakin banyak tes yang dilakukan makan semakin besar kesempatan untuk mencegahnya.
“Intinya kita sebagai anggota masyarakat harus berperan aktif dalam pencegahan dan memutus mata rantai Covid-19,” kata Andi.[]
Editor : Ihan Nurdin
Komentar