• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Air Bersih dan Covid-19 di Banda Aceh

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Sabtu, 26/09/2020 - 11:56 WIB
di OPINI, Artikel
A A
Herman RN

Herman RN

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Herman RN*

MENGAPA soal air bersih penting dikaitkan dengan Covid-19? Secara sederhana, semua orang sudah paham bahwa Covid-19 mengajarkan manusia untuk hidup bersih, rapi, dan terkendali. Itu sebabnya pemerintah di setiap negara menganjurkan rakyatnya untuk menjaga kebersihan. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) senantiasa mengingatkan agar semua orang menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dan pakai masker.

Sekarang, menjaga kebersihan bukan lagi sebuah anjuran, tetapi sudah dijadikan sebagai peraturan oleh pemerintah Indonesia, termasuk pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota mengeluarkan berbagai peraturan terkait menjaga kebersihan. Di antaranya, semua toko, semua kedai, semua mall, dan tempat-tempat umum lainnya harus menyediakan tempat cuci tangan portabel, kalau perlu dilengkapi dengan hand sanitizer dan sejenisnya.

Pemerintah Kota Banda Aceh juga tidak mau ketinggalan dalam memberikan kebijakan terkait kebersihan bagi warganya. Pemko dalam peraturannya sudah menetapkan denda bagi warga kota yang terkena razia masker. Patut diapresiasi langkah Pemko Banda Aceh dalam memastikan kebersihan agar warganya terhindar dari Covid-19.

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

ACT Lhokseumawe Kerja Sama Dengan PT Aini Sejahtera Produksi Air Minum Wakaf

17/04/2021 - 22:31 WIB
Ilustrasi.

Covid-19 & Pertanian Padi Organik

15/04/2021 - 18:36 WIB
Abu Rahman

Peran Sekolah Swasta dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

14/04/2021 - 15:34 WIB
aceHTrend.com

Menjadikan Ramadan Momentum Muhasabah Diri

13/04/2021 - 12:10 WIB

Kebersihan semestinya tidak semata soal cuci tangan dan masker, tetapi bagaimana menyediakan air bersih yang memadai. Bagaimana mungkin orang mandi hingga bersih jika sumur-sumur di rumah tidak bersih airnya. Hal ini sudah menjadi janji masa kampanye pasangan Aminullah Usman-Zainal Arifin. Bahkan, janji akan menuntaskan air bersih menjadi salah satu alasan yang membawa pasangan ini menang dari rivalnya (Illiza Sa’aduddin Djamal-Farid Nyak Umar). Hampir setiap kesempatan kampanye masa itu, Aminullah menyampaikan akan menuntaskan persoalan air bersih di Banda Aceh setuntas-tuntasnya.

Keseriusan Aminullah dalam membereskan air bersih di Banda Aceh diperlihatkannya tiga bulan pertama menjabat sebagai wali kota. Ia turun langsung ke lapangan, memastikan air dalam pipa. Namun, lambat laun, semua ‘ditiup angin’. Janji menuntaskan persoalan air bersih di awal tahun 2019, digeser pada pertengahan lalu akhir tahun 2019. Sebelum memasuki tahun 2020, Aminullah kembali berjanji akan menyelesaikan air bersih di Kota Banda Aceh. Setelah pertengahan tahun 2020, ia mengubah janjinya menjadi akhir tahun ini.

Janji demi janji terus diucapkannya di media. Nyaris Aminullah menjadi ‘Master Janji’ jika dibandingkan para pemimpin sebelumnya. Kini, sudah hampir selesai tahun 2020, kondisi air bersih di Banda Aceh masih sangat memprihatinkan. Bahkan, semakin mengecewakan dibanding masa kepemimpinan sebelumnya. Dulu, tidak pernah ada istilah mati air secara bergiliran atau sistem zonasi. Kini, di masa Aminullah-Zainal, warga Banda Aceh sudah terkena aturan mati air bergilir. Masalahnya, ada kawasan yang belum sempat merasakan giliran hidup, malah terkena giliran mati lagi sepanjang hari.

Kondisi Terkini

Saya tinggal di Ie Masen Ulee Kareng, kebetulan di sebelah belakang, Dusun Cempaka tepatnya. Dalam kondisi normal sebelum zonasi mati bergilir, air hanya bisa ditarik malam hari di kawasan ini. Konon lagi dalam kondisi sekarang, terjadi pengurangan debit air dan zonasi, semakin khupak luyak kawasan Ie Masen Ulee Kareng dan sekitarnya. Inilah kondisi terkini.

Hari Ahad, 20 September adalah jadwal PDAM Tirta Daroy mematikan air untuk Kawasan Ulee Kareng, termasuk Ie Masen dan sekitarnya. Mestinya, hari Senin dan seterusnya air bisa dinikmati oleh warga di kawasan ini. Kenyataannya sangat pahit. Senin, Selasa, hingga Rabu, air PDAM masih tetap mati, yang hanya hidup air hanya bagian depan dekat jalan raya. Hari Kamis, 24 September sudah terkena lagi giliran mati air. Jumat dan Sabtu ternyata masih tetap mati juga. Lantas kapan giliran hidupnya jika seperti ini jadwal mati air di daerah ini?

Laporan warga terkait mati air dianggap main-main oleh pihak PDAM Tirta Daroy. Ada orang teknisi yang datang ke kawasan Ie Masen Ulee Kareng, menghidupkan sebentar air di persimpangan jalan dekat Simpang Tujuh, lalu swafoto dan rekam video sebentar. Foto dan video tersebut dikirim kepada Ketua DPRK Banda Aceh sebagai laporan bahwa pihak PDAM sudah membuat saluran air.

“Hoax banget!” kata anak zaman sekarang. Lima menit setelah mereka pergi, air kembali mati (entah tadi dihidupkan sekadar laporan semata). Warga kemudian berusaha begadang hingga larut malam bahkan sampai subuh, ternyata tetap tidak ada air. Laporan yang diberikan oleh pihak PDAM tidak lebih sebagai ABS (asal bapak senang). Ada foto dan video bahwa mereka sudah ke lapangan, dikira sudah cukup membuat ‘bapak senang’. Tidak ada sedikit pun upaya, misalnya, menggali sambungan pipa dari pipa utama ke pipa komplek dan rumah warga yang mungkin tersumbat atau yang lainnya.

Ini persoalan kebersihan yang sangat mendasar, yang mesti diselesaikan oleh Aminullah dan jajarannya. Bagaimana mungkin warga diminta dan diwajibkan menjaga kebersihan, sementara ketersediaan air bersih saja tidak jelas di kota ini. Inikah yang katanya menuju smart city? Sangat tidak mungkin!

Warga bisa jatuh sakit karena begadang setiap malam, sedangkan air tidak ada. Ketika warga sakit, gatal, atau kelahan karena begadang, kondisi imun menurun, lalu tergejala Covid-19, apa yang bisa dilakukan oleh Pemko dan PDAM?

Harusnya, PDAM Tirta Daroy memberikan pelayanan air keliling untuk rumah warga yang mati air lebih dari dua hari. Soal harga bisa disepakati. Misalnya, karena ini kesalahan PDAM, jika tidak mungkin memberikan air gratis, bisa dengan setengah harga normal. Antarkan air dan isi penampungan air di rumah warga. Itu baru solusi!

Tahun depan, kepemimpinan Aminullah selesai. Mungkinkah ia melanjutkan periode kedua atau naik kelas jika kondisi air bersih yang sudah dijanjikan masa kampanye dulu tidak ia selesaikan hingga berakhir masa jabatan? Masyarakat yang memilih. Warga yang menilai. Jangan sampai pula seperti kata Khalil Gibran, “Kasihan bangsa yang menyambut pemimpinnya dengan terompet kemenangan, melepasnya dengan cacian.”[]

Herman RN, warga Kota Banda Aceh berkhidmah pada kerja-kerja kebudayaan.

Editor : Ihan Nurdin

Tag: air bersihcovid-19Herman RNopini acehtrendPDAM Tirta Daroy
Share11TweetPinKirim
Sebelumnya

Bappeda Langsa  Luncurkan Aplikasi Si-Itam Manis

Selanjutnya

Sempat Deadlock pada 2019, Musyawarah PW Pemuda Muhammadiyah Aceh Kembali Dilanjutkan

BACAAN LAINNYA

Gunawan
Artikel

Mengenal Potensi Kecerdesan Anak

Senin, 19/04/2021 - 06:22 WIB
Sikat gigi. Ilustrasi.

Hati – hati, Menggosok Gigi Bisa Batalkan Puasa

Jumat, 16/04/2021 - 12:17 WIB
Mawar. Ilustrasi.

Bukan Hanya Batalkan Puasa, Senggama di Siang Ramadan Dendanya Sangat Berat

Kamis, 15/04/2021 - 16:23 WIB
M. Ikhwan. Dosen STAIN Meulaboh.
Artikel

Puasa dan Aktualisasi Ketakwaan

Kamis, 15/04/2021 - 06:03 WIB
Foto:Instagram/eoktorina)
Artikel

Sie Reubôh Simbol Diplomasi Budaya dan Agama

Selasa, 13/04/2021 - 13:34 WIB
dr. Syarifah Nurakmal.
Artikel

Aceh Butuh Banyak Darah, Ayo Kita Donasikan

Selasa, 13/04/2021 - 00:44 WIB
Tu Sudan.
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Verolika Gustini.
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Yudi Aswad

Sempat Deadlock pada 2019, Musyawarah PW Pemuda Muhammadiyah Aceh Kembali Dilanjutkan

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
Koni Ramadhan 2021
  • Ilustrasi

    Seorang Anak di Bawah Umur di Aceh Timur Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tertipu Investasi Bodong, Seorang Warga Langsa Melapor ke Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh sebagai Tempat Pelaksanaan OJT Kepala Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolda Didesak Pimpin Langsung Operasi Penertiban Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, mengoptimalkan penerapan Qanun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan memberikan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) kepada perokok. Foto: Humas Pemkot Banda Aceh.
MAHASISWA MENULIS

Menyoal Kebiasaan Merokok Pelajar SMP di Alue Kaol, Rantau Selamat

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Gunawan
Artikel

Mengenal Potensi Kecerdesan Anak

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Teungku Muhammad Qudusi Syam.
BERITA

Istri Anggota Dewan Abdya Santuni Warga Kurang Mampu 

Masrian Mizani
18/04/2021

Alya Amira
BUDAYA

[Puisi] Bertualang di Bulan Ramadan

Redaksi aceHTrend
18/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.