ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Kekhawatiran sejumlah pihak, bila refocusing APBA 2020 berpotensi tidak tepat, kini mulai terkuak satu persatu. Walau hingga saat ini Pemerintah Aceh belum bersedia memberikan dokumen pengalihan anggaran sebesar Rp2,5 triliun. Tapi melalui Sidang Hak Interpelasi DPRA, Jumat (25/9/2020) tabir mulai terbuka.
Hadir dengan jawaban tertulis, Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah mengatakan Pemerintah Aceh menghibahkan Rp15 miliar untuk 150 organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi massa (Ormas). Sampai sekarang dana tersebut belum dicairkan karena sedang menunggu identifikasi calon penerima.
“Realisasi nol persen, pada saat ini sedang dilakukan identifikasi data penerima, agar tidak terjadi tumpang tindih dengan BLT dari Pemerintah Pusat dan BUMN lainnya,” kata Nova Iriansyah.
Pengalihan APBA sebesar 15 miliar untuk 150 OKP dan Ormas tentu dianggap rancu.Fakta ini mengingatkan publik Aceh tentang pemberian miliaran APBA 2020 hasil refocusing kepada organisasi motor gede (moge) untuk tur keliling Aceh dalam rangka peringatan hari perdamaian antara GAM dan RI (Hari Damai Aceh) 15 Agustus 2020 yang dananya dititip melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA).
Perihal pemangkasan dana APBA yang dititip melalui Dinas Pendidikan Dayah, jauh-jauh hari anggota DPRA Teungku Haidar mengkritisinya. Dia menilai sebagai lembaga yang lahir dari konsekuensi damai Aceh, sekaligus menjadi pembeda antara Aceh dengan daerah lain, tidak patut Pemerintah Aceh memangkas dana dinas tersebut.
“Tidak boleh anggaran Dinas Dayah dipotong. Karena itu lembaga yang khusus dan menangani pendidikan khusus,” ujar Tu Haidar pada medio Mei 2015.
Sebelumnya pada Sabtu (2/5/2020) sumber di internal Disdik Dayah Aceh memberitahu bila pihaknya mendapatkan pemotongan anggaran hingga 40%. Pola pemotongan pun tidak dibicarakan dengan pihak dinas.
“Yang memotong mereka di atas. Setelah dipotong yang menurut mereka tidak perlu untuk tahun ini, baru dikembalikan ke kami,” kata sumber tersebut.
Lalu organisasi apa saja yang mendapatkan kucuran APBA di tengah pandemi Covid-19 yang telah membabat sektor ekonomi, kesehatan dan pendidikan? Hingga kini Pemerintah Aceh belum membuka datanya. Adakah organisasi yang lahir di tengah pandemi ikut mendapatkannya, mengingat mereka lumayan getol membela kebijakan Pemerintah Aceh? Entahlah.[]