ACEHTREND.COM, Suka Makmu – Petugas kesehatan Puskesmas Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, membekali ibu hamil dan menyusui dengan pemahaman tentang pencegahan stunting. Hal ini untuk mengantisipasi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.
Petugas Puskesmas Beutong Ateuh Banggalang, dr Ira Bauty, menyampaikan kegiatan pencegahan stunting ini memberikan pemberitahuan kepada pesertanya, yakni ibu-ibu dan balita mengenai stanting. Menurutnya stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita akibat kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupannya.
“Perlu diketahui bahwa stunting itu penyakit yang tidak bisa diobati ketika sudah terjadi. Namun, masih bisa kita cegah yaitu sejak si ibu mengandung bayi dan sampai bayi usia dua tahun,” kata dr Bauty usai membekali masyarakat setempat pada Sabtu (03/10/2020).
dr Bauty menjelaskan, yang paling penting diketahui tentang stunting ini adalah faktor gizi dan sanitasi, kebutuhan gizi sejak ibu hamil, tablet tambah darah maupun asam folat, melakukan imunisasi sampai anak dilahirkan umur nol hingga 6 bulan diberikan asi ekslusif dan umur 6 sampai 24 bulan diberikan makanan pendamping asi yang sehat bergizi dan seimbang.
“Saat seribu hari pertama ini, penting dijaga kebutuhan gizi bayi karena akan mepengaruhi faktor kehidupanya ke depan. Karena stunting baru diketahui ketika anak sudah berusia sekolah saat dibandingkan dengan anak-anak seusianya,” tambah dr Bauty.
Lebih lanjut dr Bauty mejelaskan, pencegahan maupun pengetahuan tentang stunting itu perlu karena ketika si ibu baru mulai hamil itu akan memengaruhi segala faktor gizi yang diasup oleh ibu. Asupan gizi ini akan sangat memengaruhi faktor kehidupan anak ke depan. Selain memengaruhi tinggi badan anak, stunting juga akan memengaruhi perkembangan otak dan kemampuan intelektualnya di usia remaja atau dewasa.
“Maka ini sangat diharapkan diketahui oleh ibu-ibu dari sejak mulai merencanakan kehamilan anak pertama, kedua dan ketiga dan sampai merencanakan kehamilan berikutnya, kemudian sampai anak berusia lima tahun,” tutur dr Bauty.
Salah seorang peserta dari Gampong Blang Puuk, Eka Wahyuni, mengatakan setelah mendengarkan pemaparan dari dr Bauty, ia memetik kesimpulan bahwa kegunaan sosialisasi ini sangat diperlukan oleh masyarakat terutama oleh ibu hamil, dan ibu menyusui sampai anak berumur dua tahun.
Menurutnya stunting merupakan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia anak, maka untuk mencegahnya harus dengan memberikan asupan gizi yang baik kemudian dengan kebersihan mulai dari sejak hamil sampai umur anak dua tahun.
“Memang stunting ini setelah disampaikan tadi bahwa tidak bisa diobati namun bisa dilakukan dengan pencegahan sejak dini cara mencegahnya dengan hal hal tersebut yaitu dengan memperhatikan gizi ibu, gizi anak dan juga dengan kebersihan lingkungan,” kata Eka Wahyuni.
Sementara itu, Tarmizi, salah serong warga setempat mendukung penuh kegiatan tersebut dengan ada kegiatan seperti ini para ibu-ibu yang sedang menjalankan proses kehamilan sampai umur bayi dua tahun dapat mengetahui bagaimana pertumbuhan bayinya serta memberikan gizi yang baik.[]
Editor : Ihan Nurdin