ACEHTREND.COM, Bener Meriah – Rini Adisty, perempuan asal Medan yang sejak tahun 2015 menetap di Bener Meriah ini memilih ikut program pelatihan dan magang yang diselenggarakan Forum Koordinasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Aceh di BLK Bener Meriah.
Rini adalah alumnus jurusan Teknik Industri di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan. Dia pernah bekerja di salah satu bank nasional milik pemerintah di kantor cabang Medan.
“Saya memutuskan keluar dari bank karena melelahkan, masuk pagi pulang magrib. Gak sempat lihat matahari kata kawan-kawan,” kata Rini kepada tim monitoring FKJP yang dipimpin Jamaluddin dan Aswar, Selasa (6/10) di MD Coffee Desa Mekar Ayu Timang Gajah, Bener Meriah.
Rini yang mengaku pernah bekerja di DPRD Kota Medan ini menambahkan, dia ingin menggeluti dunia barista, bekerja di barista untuk kemudian suatu hari dapat membuka barista milik sendiri, sembari mempromosikan kopi Gayo.
“Dari pelatihan dan magang ini saya mendapatkan banyak ilmu tentang pengolahan dan penyajian kopi. Pihak tempat saya magang di MD Coffee sangat akomodatif dalam membimbing kami peserta magang,” tambah perempuan cantik yang murah senyum ini.

Ketua FKJP Aceh Jamaluddin Jamil yang melakukan monitoring bersama Kabid Tenaga Kerja Disnakermobduk Aceh Aswar Ramli Paya menyampaikan terima kasih kepada Rio Handako selaku pemilik cafe yang menampung dan memberikan kesempatan kepada generasi muda Gayo untuk belajar tentang barista.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 muda-muda di Gayo diberikan pelatihan menjadi tenaga penyiap (preparing) dan penyaji (serving) kopi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bener Meriah. Preparing dan serving kopi merupakan bagian atau satu tahapan pelatihan ahli kopi atau lazim disebut barista.
Menurut instruktur barista pada BLK Bener Meriah, Iwan Juni, ada empat tahapan dalam pelatihan ahli kopi, yaitu processor (sejak panen biji kopi), cupper (penguji rasa), roasted master (gongseng), dan barista.
“20 muda-mudi ini kita latih di Kelas Barista pada BLK Bener Meriah selama satu bulan untuk kemudian dimagangkan pada 10 kafe yang ada di Bener Meriah dan Aceh Tengah selama empat bulan,” kata Iwan saat ditemui aceHTrend di Takengon, Selasa (6/10/2020).
Editor : Ihan Nurdin
Komentar